Perasaan Tidak Enak

29 4 0
                                    

Menjadi anak remaja sekaligus tunggal adalah hal yang sangat berat tanggung jawabnya. Apalagi remaja seusiaku, lulus sekolah tanpa ada biaya untuk melanjutkan. Aku harus bekerja untuk membantu orang tua mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tak ada angin tak ada hujan, Bibi menawarkanku untuk bekerja bersama temannya yang ia sebut sebagai agen pencari pekerjaan yang handal. Entah kenapa perasaanku tidak enak setelah bibi menawarkanku hal tersebut. Akhirnya, mau tidak mau aku harus bekerja untuk membantu orang tuaku.

Keesokan harinya, bibi memberiku alamat agen itu. Ia menyuruhku untuk segera pergi kesana tanpa sepengetahuan orang tuaku.
Sesampainnya disana, aku membaca sebaris kalimat yang membuat hatiku sedikit lega.
"KAMI AKAN TEMPATKAN ANDA PADA NEGARA SESUAI DENGAN KEMAMPUAN YANG ANDA MILIKI"
Kebanyakan orang berkata bahwa apapun pekerjaan yang dilakukan di luar negri akan menghasilkan uang yang banyak. Akhirnya akupun segera mendaftar ke pekerjaan itu tanpa pikir panjang. Setelah beberapa hari, agen itu mengirim pesan melalui whatsapp padaku bahwa aku mendapatkan negara California, USA sebagai tempat kerjaku.
Agen itu mengirimkan jadwal penerbangan padaku yang akan dilaksanakan besok lusa.
Jujur aku bingung harus bilang bagaimana pada kedua orang tuaku masalah ini. Mau tidak mau aku harus berangkat karena aku ingin merubah nasib keluargaku.
Aku memberanikan diri untuk menemui kedua orang tuaku untuk berpamitan. Awalnya ibu sempat kaget, namun mendengar alasanku itu, mereka menyetujui keberangkatanku dengan terpaksa. Memang berpisah dengan orang tua bukanlah hal yang mudah, namun demi membahagiakan mereka mau tidak mau aku harus berjuang.

*****


Keesokan harinya, aku menata semua baju yang akan ku bawa selama di California. Dengan berpikir sekuat tenaga dalam penataan koper harus bagaimana biar muat akhirnya semua barangku ku kemas rapi meski dengan keringat yang bercucuran.
"Huft, akhirnya selesai juga, semoga ini menjadi awal perjalanan kesuksesan untukku dan keluargaku" (sambil tersenyum memandangi koper besar berwarna putih kesayanganku)
Sampai tiba tiba ibu datang dan duduk disampingku sembari memegang pundaku.
"Hati-hati disana ya nak, semoga kamu sukses di sana dan mendapatkan pekerjaan yang nyaman serta dapat mengangkat derajat orang tua, kami disini akan selalu merindukanmu. We always love you"
Air mataku menetes tanpa kusadari, ku peluk erat ibuku sebelum keberangkatanku, akupun juga belum yakin akan bekerja dengan nyaman disana. Perasaanku masih saja tidak enak sampai detik ini.

*****


Maap banget ya guys baru bisa update ceritanya....

Untuk lain waktu akan lebih disiplin buat update lagi deh.

Thanks for read my story yaa.......Cerita masih akan tetap berlanjut kok :)

From Zero To Hero Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang