Andai saja aku tidak menerimanya dirumah ini
.
.
.
.
.
.Mungkin hal ini tidak akan pernah terjadi
.
.
.
.
.
.DOR! DOR! DOR!
Aku terbangun saat mendengar suara gedoran pintu, akupun langsung bangun dan membuka pintu. Saat aku membuka pintu..
BRAK!
Pintu dibuka dengan cara dibanting"HEH! DASAR PEMALAS! SUDAH JAM BERAPA INI!" Mook berteriak kepadaku
"Ha? Ini masih.."
"MASIH?! SINI KAU!" Mook menarik tanganku dengan paksa
"Aw! Lepaskan!" Aku mencoba membentak, tapi entah kenapa aku tiba tiba terfikir pada bayi yang ada didalam kandungannya, jadi aku mengikuti saja kemauannya
Dia membawaku ke dapur lalu melepaskan tanganku, lalu dia mendorong ku sampai aku terjatuh ke lantai.
"Aw!" Kataku saat aku merasakan sakit di bagian tanganku
"CEPAT BERES BERES! DAN AKU LAPAR SEKARANG! MASAKKAN AKU SESUATU! INGAT! MAKANANNYA HARUS YANG BISA DIMAKAN!" Mook meninggalkan ku sendirian di dapur
Akupun segera masak makanan untuknya, tidak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya aku selesai masak. Aku segera menuju kamar Mook dan membawakannya makanan yang telah aku masak.
Tok tok tok
Aku membuka pintu kamar"Mook, ini makanan mu" aku menaruh makanan dimeja, dan aku kembali ke dapur
Aku berencana membersihkan seluruh rumah, mulai dari menyapu lantai, membereskan barang barang, membersihkan debu, mengepel, dan terakhir mencuci pakaian.
Saat aku memasuki kamar Mook untuk membereskan kamarnya, dia langsung berteriak padaku.
"APA APAAN INI!" Apa yang salah? Aku hanya diam tidak mau berkata apapun
Mook berjalan ke arahku dengan membawa makanan yang aku buat tadi, lalu.. dia melempar piringnya kearah ku
"AW! HEY APA APAAN INI!" Aku membentaknya
"KAU YANG APA APAAN!"
"Aku? Bukankah aku tidak melakukan apapun?"
"Makanan ini tidak layak dimakan! Kau ingin membunuhku?!"
"Aku tidak.."
"CUKUP! JANGAN BERKATA APAPUN LAGI! Aku tau sebenarnya kau iri kan dengan ku?! Iya kan!"
"Tidak! Aku tidak.."
"JANGAN BICARA! BERESKAN SAJA INI, AKU MAU MAKAN DILUAR SAJA! oh iya aku lupa.."
Mook melempar gelas kearahku, dan untungnya gelas itu tidak mengenaiku. Mook langsung keluar dan membanting pintu kamar. Aku terdiam, kepalaku semangkin sakit, aku merasa ada sesuatu yang hangat membasahi keningku, aku merabanya dan ternyata itu darah. Ohh.. astaga, pantas saja kepalaku sangat sakit. Aku mencoba untuk berdiri, tapi tidak bisa, kepalaku sangat sakit, darah keluar semangkin banyak dan menetes ke bajuku. Aku melawan rasa sakitku, dan akhirnya aku bisa berdiri. Aku pergi kekamarku dan mengambil kotak obat dan mulai mengobati lukaku. Setelah selesai, aku mengganti pakaianku dan pergi kekamar Mook untuk membereskan kekacauan tadi.
Setelah selesai, aku berencana untuk melanjutkan aktivitas ku hari ini. Tapi.. tiba² kepalaku kembali terasa nyeri dan pusing secara bersamaan, aku terjatuh, tidak sanggup lagi berdiri. Aku terus memegangi kepalaku dan berbaring begitu saja dilantai. Sampai akupun terlelap..
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Sakit [OffGun] #2
RandomAku yang terus bertahan karena cinta, terus melawan rasa sakit yang menimpa, namun pada akhirnya.. aku menyerah dan meninggalkan rasa sakit itu. disaat aku sudah siap meninggalkan, rasa sakit itu kembali. Dan pada akhirnya akupun bahagia, walaupun h...