Ya! Aku tidak berharap apapun lagi! Aku sudah pasrah akan diriku
.
.
.
.
.
.Jika aku pergi, maafkanlah aku yang mengingkari janjiku untuk selalu hidup bersamamu
.
.
.
.
.
.Brak!
Aku terbangun saat mendengar suara pintu kamarku yang dibantingAku masih menyesuaikan pengelihatanku, namun tanganku langsung ditarik paksa, hingga aku terseret
"A.. aku, ken.. kenapa? Apa yang terjadi" kataku sambil terus berjalan mengikuti orang yanh menarikku
Ada apa sebenarnya? Mataku kabur, aku tidak bisa melihat apa apa. Apa karna kejadian kemarin yang membuat mataku kabur? Tapi tunggu.. apa yang aku lakukan kemarin?
"Aww!" Kataku meringis, kepalaku tiba tiba saja sakit saat aku mengingat apa yang aku lakukan kemarin setelah handphone ku rusak? Apa aku menangis? Dan kenapa aku melupakannya secepat ini? Apa yg terjadi denganku?
BUGH!
aku ditendang, lalu aku jatuh kelantai. Apa maksudnya? Aku tidak tahu, apa yang salah denganku?"KENAPA KAU MELAKUKANNYA LAGI HAH?!" Ahh, itu suara Mook.
"KENAPA?!" Perlahan-lahan mataku membaik, ternyata Mook menyeretku kedapur
"JAWAB AKU!" Katanya semangkin emosi
"Apa yang aku lakukan?" Tanyaku, aku benar-benar tidak tahu apa kesalahanku
"CUIH! Mook meludah kearahku, dan untung ludahnya tidak mengenaiku
"PURA PURA TIDAK TAU HAH!" Katanya sambil menarik kerah bajuku
"Tidak! Aku tid.."
"Beraninya kau membentakku!"
"Emangnya siapa kau?!"
"Dasar jalang!"
"TUTUP MULUTMU! DIRIMULAH YANG JALANG KAU TAU?!"
Plak!
Mook menamparku"Cuih" aku meludah dan kena di bajunya
"BERANINYA KAU!"
BUGH!
aku ditentangnya"Dasar jalang, ngakunya Phi-nong tapi kalian saling memcintai, haha" Mook tertawa mengejek
"Dan kau?! Orang yang tidak dicintai! Bisanya hanya merebut hak milik orang!"
"Hah? Kau lah yang merebut apa yang menjadi milikku!"
"Apa aku tidak salah? Hahaha, jika kau tidak merayu suamiku untuk melakukan hal itu, aku rasa.. kau tidak akan hamil dan tidak akan tinggal disini"
"Tutup mulutmu bajingan!"
"Kau yang bajingan!"
"Kaulah yang merebut semuanya dariku! Jika saja dari dulu aku mendekatinya, dia tidak akan menikah denganmu!"
"H-hah?" aku tidak mengerti apa maksudnya
"Iya! Aku dulu yang mengenal Off! Jauh dari dirimu! Hanya saja aku terlalu malu untuk mengungkapkan perasaan ku, hingga kau hadir.. dan mengubah semuanya!"
"Tapi dia tidak mencintaimu! Jadi dia hanya milikku!"
"Diam!"
"DIRIMU YANG JALANG! PELAKOR!"
"AKU BILANG DIAM!" Mook langsung mengambil pisau dari dapur
"M-Mook, apa yang akan kau lakukan?"
"KAU YANG PELAKOR!" Mook mendekat ke arah ku
"TIDAK! KAU YANG.."
"DIAM! ATAU KAU KUBUNUH!"
"BUNUH SAJA! TAK GUNA AKU HIDUP!"
"Hem.. aku memberikan kau kesempatan hidup jika kau membiarkan aku bahagia bersama Off, dan kau menyerah sekarang. Meninggalkan kami"
"TIDAK AKAN KUBIARKAN!"
"GUN! JIKA TIDAK, KAU TIDAK AKAN SELAMAT!"
"TIDAK! JALANG SEPERTIMU TIDAK LAYAK BERSAMA OFF JUMPOL KU!"
"KAU YANG SEHARUSNYA TIDAK LAYAK DASAR HOMO MENJIJIKAN!"
"HEY! JAGA UCAPANMU!"
"APA?! BUKANNYA BENAR?!"
"BERARTI KAU JUGA MENCINTAI MANUSIA HOMO YANG MENJIJIKKAN!"
"TIDAK! OFF TIDAK SEPERTI DIRIMU!"
"SEPERTI APA?!"
"DIA TIDAK MENYUKAI PRIA LAGI! DIA MENCINTAIKU YANG BERWUJUD PEREMPUAN!"
"PEREMPUAN JALANG!"
"TUTUP MULUTMU!"
"APA?! DASAR JAL.."
Mook menyayat telapak tangannya, dan juga menyayat paha kirinya
"MOOK! APA YANG KAU LAKUKAN!"
Aku langsung mendekatinya, lalu..
Cak!
Dia menusukku dibagian perut kiriku. Rasanya sangat sakit, aku langsung terduduk dan tidak bisa berkata apa apa lagi"GUNN!!" Teriak Mook, lalu Off datang
"GUNN! APA YANG TERJADI?!" Kata Off langsung menggendongku
"D-Dia.. mencoba bunuh diri" kata Mook sambil menangis
Hey! Ini semua adalah rencananya! Semuanya settingan! Dia merencanakan ini semua!
Lalu tiba tiba aku tidak bisa mendengar apa apa lagi, dan semuanya menjadi gelap
.
.
.
.
.
.Tbc~
Hayok santet mbak Mook yuk!
Author cuman bantu do'a aja naa
Ingatkan Author pernah bilang, jangan emosi dulu?
Nah.. sekarang udah boleh nih emosi, eheq
Okay, maaf saya gantung dulu ini cerita, sampai jumpa di next chap, babay~-anaknyaOffGun🐣
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Sakit [OffGun] #2
RandomAku yang terus bertahan karena cinta, terus melawan rasa sakit yang menimpa, namun pada akhirnya.. aku menyerah dan meninggalkan rasa sakit itu. disaat aku sudah siap meninggalkan, rasa sakit itu kembali. Dan pada akhirnya akupun bahagia, walaupun h...