Rasa Sakit [OffGun] #2

[13]

Bertahan? Apa kah aku akan sanggup?

.
.
.
.
.
.

Jika aku bisa mati sekarang, aku sangat menginginkannya

.
.
.
.
.
.

"Sawadee khab" sapa P'Tay

"Watdee phi"

"Ada apa hem?"  P'Tay memasang muka penasaran

"Kenapa phi.."

"Apa hem?" P'Tay menatapku serius

"Kenapa Phi selalu ditaman itu?"

"Phi.." aku menunggunya untuk melanjutkan kalimatnya, ternyata P'Tay menggantungkan kalimatnya

"Kenapa Phi?"

"Hem.. Phi bingung harus cerita darimana" kata P'Tay sambil menggaruk kepalanya

"Ceritakan saja dari awal"

"Jadi.. dulu P'Tay punya saudara laki-laki"

"Lalu.. dimana dia?"

"Dia.. sudah meninggal" aku langsung terkejut

"Maafkan aku Phi.." aku menunduk

"Ya.. tidak masalah" kata P'Tay sambil tersenyum

"Lanjutkan ceritanya"

"Nah.. aku dan adikku New, kami saling mencintai"

"Apa!?" Kataku kaget

"Hem.. begitulah.."

"Terus? Bagaimana hubungan kalian?"

"Aku dan New merahasiakan hubungan kami, sampai hari itu terjadi.."

"Kenapa?"

"Kami ketahuan oleh kedua orang tua kami"

"Jadi? Bagaimana?"

"Aku dan New akhirnya dipisahkan untuk selamanya, aku dipindahkan ke China bersama nenekku"

"Lalu?"

"Aku dan New berencana untuk kabur bersama, tapi kami gagal"

"Jadi? Bagaimana?"

"New prustasi akan hal ini, sampai dia bunuh diri"

"Apa!?" Untuk kesekian kalinya aku kembali kaget

"Hem.. aku diberi tahu oleh nenekku dan kami langsung menuju Thailand, aku sangat terkejut, prustasi, sampai ingin bunuh diri juga, tapi.. nenekku mencegahku, dia membuatku sadar, ini salah.. semua ini salah"

"Ya.. tapi cinta itu tidak memandang apapun"

"Kau benar Gun, kami bahkan lupa kalau kami bersaudara. Sungguh ini hal yang konyol"

"Tidak!"

"Bagaimana tidak?"

"Karna itu adalah cinta"

"Hem.. jadi.. sejak hari itu, Phi tinggal kembali bersama kedua orangtua phi"

"Lalu? Dimana orang tua phi?"

"Mereka meninggal akibat kecelakaan pesawat untuk pergi ke China"

"Aku turut berduka phi"

"Yah.. aku sangat terpuruk, tidak ada satu orangpun lagi disisiku, aku merasakan kesepian, tapi aku masih tetap ingin menjalankan kehidupanku, aku berharap suatu saat nanti, aku akan menemukan kebahagiaanku"