[15]

2.1K 171 125
                                    

"GUNN!!" Teriak Mook, lalu Off datang

"GUNN! APA YANG TERJADI?!" Kata Off langsung menggendongku

"D-Dia.. mencoba bunuh diri" kata Mook sambil menangis

Hey! Ini semua adalah rencananya! Semuanya settingan! Dia merencanakan ini semua!

Lalu tiba tiba aku tidak bisa mendengar apa apa lagi, dan semuanya menjadi gelap

.
.
.
.
.
.

Author POV

Gun dibaringkan di kursi belakang, dia tidak sadarkan diri. Pisau yang menancap diperut Gun belum dilepaskan dan darah terus mengalir membasahi bajunya dan kursi mobil.

Begitu juga dengan Mook, dia duduk disamping Off dengan memandang lukanya, darahnya juga tidak berhenti mengalir.

Off mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, dia panik dan berdo'a agar sesuatu yang tidak diinginkannya tidak terjadi.

.
.
.
.
.
.

Sesampainya di rumah sakit, Gun dibawa ke ruang UGD mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter, dan Mook dibawa diruang perawatan untuk mengobati lukanya.

Namun saat Gun didorong keruang UGD..

"GUN?!" Kata Tay panik saat melihat Gun yang tidak sadarkan diri dengan pisau yang menancap diperutnya

"Kau?" Kata Off disela sela kepanikan

"Aku dokter yang akan menangani kasus ini, jangan tuduh aku sebagai penguntit" kata Tay, lalu dia masuk ke ruang UGD bersama dengan Gun dan perawat perawat yang akan membantu menyelamatkan Gun

"Tolong selamatkan dia" Kata Off dengan nada penuh harap disaat Tay akan menutup pintu ruang UGD

"Pastinya" jawab Tay sambil tersenyum

.
.
.
.
.
.

Off mondar-mandir didepan ruang UGD, dia sangat panik. Dia terus berdo'a kepada Tuhan agar bisa menyelamatkan Gun.

Lalu Mook datang dengan membawa sebotol air mineral

"Off, duduklah dan berdo'a yang terbaik untuknya" kata Mook dengan tatapan kekhawatiran. Lalu Off duduk disampingnya.

"Ini, minumlah agar kau bisa tenang" Mook menyerahkan botol air mineral itu, lalu Off mengambilnya

"Apa yang terjadi?" Tanya Off memandang Mook dengan penuh pertanyaan

"Gun mencoba bunuh diri, namun aku mencegahnya. Hingga tangan dan pahaku juga terkena sayatan dari pisau itu" kata Mook dengan nada lirih agar Off mempercayainya

"Lalu? Kenapa bisa di menancapkan pisau diperutnya?" Tanya Off lagi

"Entahlah? Semuanya terjadi begitu cepat" Mook menunduk, menampakkan muka yang penuh penyesalan, sekali lagi ini semua agar Off mempercayainya

"Dan.. untung saja kau kembali tepat waktu" Kata Mook sambil menggenggam tangan Off

"Ya.. kau benar, jika saja aku tidak kembali untuk mengambil berkas yang ketinggalan, mungkin Gun tidak akan selamat" Kata Off menatap Mook dalam

"Hem..  bagaimana dengan lukamu?" Tanya Off sambil memandang kearah tangan Mook yang diperban

"Tidak apa-apa, untung saja ini tidak terlalu dalam" Mook tersenyum kearah Off

"Iya, kau benar" kata Off, lalu dia memandang lurus kearah tembok

Dan keheningan terjadi...

.
.
.
.
.
.

Rasa Sakit [OffGun] #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang