Keraguan

27 3 10
                                    

°HAPPY READING°

Jangan main-main masalah hati.
Karena sakit hati tak selucu kartun televisi😉

Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi lima menit yang lalu. Begitupun dengan Atala yang sudah berdiri didepan pintu kelas Talia, menunggu Talia untuk diajak pulang bersama.

Tapi, hampir 10 menit kelas Talia belum juga dibubarkan oleh pak Didi, guru bahasa yang sangat menyebalkan. Karena tidak sabaran akhirnya Atala membuka pintu kelas Talia.

"Apa-apaan kamu, masuk tanpa ketuk pintu dulu, gak ada sopan santunnya."

"Udah lebih sepuluh menit bel pulang sekolah berbunyi tapi kok belum dipulangin pak? Kasia  pacar saya pasti dia capek. Ngadepin pelajaran yang nggak bermutu kaya gini."

"Siapa pacar kamu?"

"Itu di meja depan bapak?"

"Talia apa Diva?"

"Talia."

"Kok kamu mau sama anak kaya gitu, kamu pintar loh?"

Talia hanya menundukan kepalanya, dia malu, dan tidak tau harus menjawab apa. Wajahnya juga sudah semerah tomat.

"Gak usah buat pacar saya malu pak, udah bubarin sebelum saya aduin bapak karena bapak mulangin anak kelas bapak lebih lama."

"Kamu bilang gitu karena kamu mau cepet bareng Taliakan? Udah kangen? Dasar anak jaman sekarang." Goda pak Didi yang membuat wajahnya Talia semakin merah.

Sedangkan Atala hanya diam, memasang wajah datarnya karena dia tidak tau harus menjawab apa.

"Cukup sekian pelajaran hari ini, jangan lupa kerjakan soal yang tadi! Assalamualaikum wr.wb."

Kemudian Pak Didi mulai melangkah keluar dari kelas Talia.

"Ihh, lo apa-apaan sih?" Tanya Talia dengan wajah merah menahan malu karena kejadian beberapa menit lalu.

"Emang kenapa? Kan aku gak mau kamu capek." Ucap Atala dengan santai.

"Lo, udah mulai suka sama gue ya?" Ucap talia sambil tertawa.

"Kalau iya kenapa?"

"Lo beneran su..suka gue?" Tanya Talia sekali lagi dengan terbata bata.

"Iya, lo kan pacar sementara gue." Jawab Atala dengan santai sambil tertawa. Sedangkan Talia segera mengubah ekspresinya menjadi datar setelah mendengar jawaban Atala.

Ternyata semudah itu gue terbang dan jatuh, batin Talia. Karena dia sudah mulai jatuh cinta dengan Atala.

Talia mulai berjala lebih cepat mendahului Atala.

"Talia, kenapa cepet banget jalannya?" Teriak Atala sambil mengejar Talia. Yang hanya diacuhkan oleh sang empunya.

Ketika sampai di parkiran Talia langsung masuk kedalam mobil Atala.

"Buru-buru banget sih, Emang aku salah ngomong ya?"

Talia hanya diam membisu tanpa mau menjawab pertanyaan Atala.

Atala mulai menjalankan mobilnya menuju rumah Talia. Sepanjang jalan menuju rumah Talia hanya keheningan yang terjadi.

Ketika sampai Talia langsung turun dari mobil dan masuk kedalam rumah tanpa mengucapkan terima kasih.

Atala tak mengerti kenapa Talia bersifat begitu kepadanya. Perempuan memang membingungkan batinya dan kemudian pergi ke markas Ravenda.

"Oyy Atala datang." Heboh catur yang langsung mendapat tatapan tajam dari Atala.

ATALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang