Semenjak kejadian malam itu, hubungan Zhao Zhen dan Yue Fei menjadi semakin erat dan intim.
Yue Fei menjadi sosok sahabat paling karib bagi Zhao Zhen. Bahkan dalam tiga tahun belakangan, Yue Fei selalu rajin mengunjungi Istana Jing Yang setiap hari, tanpa pernah absen sekalipun. Gadis itu menyusuri hutan yang terletak di belakang istana dan menyelinap melalui akses rahasia yang ia buat sendiri.
Dan di setiap kunjungannya, Yue Fei tentu tidak datang seorang sendiri. Ia memiliki sebuah 'ekor' yang mengikutinya kemanapun ia pergi. Yue Feng.
Selama beberapa tahun ini, Yue Fei dan Yue Feng berusaha setengah mati untuk membantu Zhao Zhen mengejar ketertinggalannya. Yue Fei bertanggungjawab dalam membantu Zhao Zhen memahami berbagai macam ilmu pengetahuan, sastra, kesenian, dan obat-obatan, sementara Yue Feng melatih pangeran muda itu teknik-teknik bela diri khas keluarga Yue.
Pengeran Jing bahkan, secara diam-diam, telah mempelajari beberapa strategi perang. Duo kembar Yue juga selalu memperhatikan tumbuh kembang Zhao Zhen. Mereka tidak pernah lupa untuk membawa banyak makanan dan snack setiap kali mereka berkunjung.
Berkat usaha mereka berdua, Zhao Zhen kini tumbuh menjadi pangeran muda yang kuat dan cerdas. Tubuhnya yang dahulu kurus kering dan lemah, kini sudah semakin enerjik dan menjulang tinggi. Ia bahkan beberapa senti lebih tinggi daripada Yue Feng. Kulitnya yang sebelumnya pucat pasi, kini menjadi merona, membuatnya semakin terlihat rupawan.
Setiap tahun, hari ketujuh dalam bulan ketujuh dirayakan sebagai festival qi xi. Pada perayaan ini, semua orang akan tumpah ruah ke jalanan, menyalakan kembang api atau lampion-lampion hias. Tua, muda, kaya ataupun miskin, semua akan berbaur bersama di hari yang bahagia tersebut.
Seantero ibukota akan dihias dengan penuh kemeriahan. Lampu-lampu dan bunga cantik akan di tata sedemikian rupa sehingga suasana menjadi semakin hidup. Pada festival ini, gadis-gadis muda akan berlomba-lomba memamerkan kecantikan dan keterampilan yang mereka miliki demi mendapatkan suami yang mereka idam-idamkan.
Yue Fei dan Yue Feng tahu betul bahwa Zhao Zhen belum pernah menginjakkan kakinya ke luar istana. Oleh sebab itu, mereka menggunakan kesempatan kali ini untuk memperkenalkan pangeran muda itu pada dunia luar.
Setelah mendandani Zhao Zhen dengan pakaian bangsawan, Yue Fei dan Yue Feng membawa Zhao Zhen keluar melalui jalur rahasia mereka.
Meskipun tahun ini Yue Fei baru menginjak usia sebelas tahun, kecantikan alami sudah terpancar jelas dari dalam dirinya. Gadis itu telah menunjukkan bakat dan tanda-tanda bahwa ia akan menjadi salah satu wanita tercantik di ibukota, atau mungkin di seantero kerajaan. Berkat parasnya yang hampir mendekati sempurna tersebut, Yue Fei selalu menarik perhatian orang-orang di manapun ia berada.
Dan saat ini, ia seolah-olah tengah menghipnotis semua orang yang menghadiri festival qi xi tersebut. Setiap pasang mata akan terpaku padanya dan setiap mulut tanpa sadar akan melontarkan kekaguman. Bahkan, beberapa istri pejabat dan bangsawan secara terang-terangan meminta Yue Fei untuk menjadi calon menantu mereka.
Mereka saling mempromosikan ketampanan, keahlian, serta prestasi putra-putra mereka kepada gadis itu. Tentu saja, mereka berharap Yue Fei akan luluh dan berkenan untuk menjadi pasangan hidup anak mereka. Bagi mereka, Yue Fei adalah paket lengkap. Ia tidak hanya cantik dan cerdas, tapi juga berasal dari keluarga yang terpandang.
Sadar bahwa orang yang paling ia cintai mendadak terkenal dan menjadi incaran banyak orang, Pangeran Jing tentu saja tidak bisa tinggal diam. Apabila ia tidak berbuat sesuatu untuk mengamankan Yue Fei, bukan tidak mungkin calon pengantinnya ini akan direbut orang.
Mendadak, Zhao Zhen menyesal tempo hari memaksa Yue Fei untuk mengantarnya ke festival. Apabila ia tidak keras kepala dan memutuskan untuk melewatkan malam yang bahagia ini di istananya, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini.
Rasa-rasanya, ia sungguh ingin menyembunyikan Yue Fei di tempat yang tidak diketahui orang lain.
"Nyonya, mohon maaf atas kelancanganku. Aku sekedar ingin mengingatkan bahwa saat ini Fei Jie-ku baru berusia sebelas tahun. Ia masih sangat muda. Apakah tidak terlalu dini untuk membicarakan pernikahan? Terlebih lagi, putra-putra anda berusia jauh lebih tua daripada Fei Jie dan telah memiliki tunangan serta penghangat di ranjang. Aku takut jika Fei Jie menikah dengan anggota keluargamu, ia hanya akan menderita."
Sederetan kalimat itu di lontarkan Zhao Zhen tiap kali seseorang meminta Yue Fei untuk menjadi menantu mereka. Tanpa basa-basi, anak laki-laki itu langsung berdiri di depan Yue Fei, menghalangi pandangan semua orang yang ingin melihat kecantikannya, lantas dengan berani mengatakan hal tersebut.
Ucapan Pengeran Jing tidak hanya mengejutkan istri-istri bangsawan tersebut, tetapi juga sepasang saudara kembar dari keluarga Yue. Yue Feng bahkan langsung bertepuk tangan dengan bangga setelah Zhao Zhen selesai berkata-kata.
Anak laki-laki tersebut seolah-olah berterimakasih pada Zhao Zhen karena berani menyuarakan hal yang sedari tadi ia tahan di dalam hati.
Sebagai kakak, Yue Feng tentu merasa tidak nyaman ketika adik semata wayangnya diperlakukan demikian. Ia sendiri juga tahu bagaimana latar belakang keluarga bangsawan di ibukota. Hampir semuanya tidak aman untuk adik kesayangannya. Anak-anak mereka tidak pantas berdiri mendampingi Yue Fei.
Sejauh ini, kandidat terbaik yang ada di dalam benak Yue Feng adalah Zhao Zhen.
Yue Fei, Yue Feng, dan Zhao Zhen benar-benar menikmati kebersamaan mereka di festival tersebut. Hati mereka membuncah dengan kebahagiaan, sebelum akhirnya sebuah insiden kecil mebuat mereka panik tujuh keliling.
Saat insiden itu terjadi, Yue Fei dan Yue Feng sedang heboh-hebohnya beradu mulut. Mereka berkelahi hanya karena sebuah masalah sepele. Dan tanpa mereka sadari, Zhao Zhen hilang dari pengawasan mereka. Anak laki-laki itu melihat sebuah stand penjual manisan dan menghampirinya. Setelah itu, ia lenyap di dalam kerumunan.
Panik, Yue Fei dan Yue Feng memutuskan untuk berdamai secara kilat dan buru-buru mencari Zhao Zhen. Setelah hampir satu setengah jam kalang kabut mencari pengeran kecil itu dan belum menemukannya, Yue Fei menyuruh Yue Feng untuk pulang dan meminta bantuan kakak lelaki mereka.
Meskipun Zhao Zhen adalah pangeran yang dibuang, ia tetaplah anak seorang kaisar. Kaisar mungkin saja tidak peduli dengan hal ini, namun tidak demikian dengan Jenderal Besar Yue Long. Ia jelas akan menghukum Yue Fei dan Yue Feng atas kejadian ini.
Lantas, tentang hukuman apa yang akan ia terima, Yue Fei tidak memiliki nyali untuk memikirkannya. Sekarang, yang harus ia lakukan hanyalah mencari Zhao Zhen dengan seluruh kekuatan yang ia punya.
Dengan bantuan Yue Yi, Yue Jin, dan Yue Yu, putra pertama, kedua, dan keempat Jenderal Besar Yue Long, Zhao Zhen akhirnya dapat ditemukan. Ia lantas segera dibawa pulang ke istana untuk beristirahat.
Atas kejadiantersebut, Yue Feng dan Yue Fei harus menerima tiga puluh cambukan di keduabetis mereka. Alhasil, Yue Fei harus absen mengunjungi Zhao Zhen selama hampirdua minggu penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Undying [Completed]
Historical Fiction[Peach] Dari sekian banyak hal buruk yang menimpa hidupku, ada satu kejadian istimewa yang terpatri di dalam kenanganku; masuk ke dalam buku karanganku sendiri. Yang lebih buruk lagi, nyawaku yang malang terjebak di dalam tubuh tokoh antagonis yang...