part 8

805 36 0
                                    

Happy reading!!!!

______________________________________

Zilla,arka dan nathan sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan. Zilla berjalan dengan memeluk 2 boneka stich berukuran besar dengan warna yang berbeda ada yang pink dan ada yang biru, sedangkan arka dan nathan menenteng satu paperbag berisi boneka zilla yang berukuran kecil.

"Dek pulang yuk, gue cape dari tadi jalan terus" kata arka kemudian menselonjorkan kakinya di lantai.

"Bangun bang jangaan kayak gembel" zillw menarik arka agar bangun tapi percuma kekuatan arka lebih besar dari dia.

"Bangg bangun elahhh, malu gue kayak lagi bawa gembel"

"Cape gue" arka tetap berada di posisinya semula membuad zilla semakin kesal.

"Yaudahh ayo pulang" zilla berjalan mendahului kedua kakaknya tapi dia kembali mundur dan menatap arka.

"Tapi bang janji lu mana mau traktir kita nonton"

"Nanti aja deh gue udah cape banget sumpahh" arka bangun dari lantai kemudian menggandeng tangan zilla dan membawanya keluar diikuti nathan dari belakang.

"Emm bang nanti berenti sebentar di warung seblak depan komplek yah"

"Ngapain?" Nathan menatap zilla bingung.

"Yaa beli sebalak lah bang masa mau ngamen" kesal zilla kemudian menyandarkan kepalanya di bahu arka.

Sedangkan dilain tempat Bara dan kedua orangtuanya sudah bersiap akan pergi kerumah keluarga smith.

"Bar kamu mau semobil sama kami atau mau bawa mobil sendiri?" Tanya santi yang sudah cantik dengan dres berwarna putihnya.

"Sendiri" jawab Bara singkat.

"Oh oke kalau gitu yuk kita jalan" santi memeluk lengan wijaya kemudian berjalan keluar diikuti bara dan beberapa pengawalnya.

"Tunggu aku sayang" batin Bara.

30 menit perjalanan mereka akhirnya mereka sampai di dalan pelataran sebuah mansion besar bergaya eropa klasik.

"Ngak sabar deh ketemu calon besan" ucap santi semangat kemudian berjalan mendahului anak dan suaminya.

Ting tong ting tong.

Santi memencet bell kemudian berdiri di tengan anak dan suaminya, tak lama pintu mansion itu dibuka oleh seorang pelayan yang sudah cukup tua.

"Emm permisi bi zahra dan mark nya ada?" Tanya santi sopan, biarpun itu hanya pelayan tapi dia lebih tua dari santi.

"Emm ada buk, silahkan masuk" pelayan itu mempersilahkan mereka masuk dan membawanya ke ruang tamu.

"Sebentar saya panggilkan nyonya dan tuan"

Tak lama terdengar suara langkah kaki menuruni tangga membuat keluarga wijaya melihat ke arah tangga dan berdiri.

Zahra menatap santi lama kemudian langsung berlari dan memeluk santi sedangkan mark yang melihay istrinya berlari langsung panik takut istrinya jatuh dan terluka.

"Aaa kamu santi kan?? Temen SMA aku kan??" Zahra melepaskan pelukannya dan menatap santi.

"Iyaaalahh ini gue santi masa lo lupa" santi memutar matanya malas.

"Yaampun lo makin tua aja" zahra mengejek santi membuat santi melotot ke arah zahra membuat zahra menyengir lebar.

"Jadi apa maksud kedatangan kalian kesini?" Mark menatap keluarga wijaya dengan tatapan bertanya dan penuh wibawa.

POSSESSIVE COLD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang