Yang kemarin minta part cinta2an Kalandra dan Ferrel, nih aku kabulkan.
Jangan lupa vote dan komennya ya..
Kemungkinan part depan udah end, semoga cukup. Kalo nggak ya extend satu part lagi (aku emang labil)!Happy reading....
**
When you really love someone...
No hurt is hurt enough to be a reason for you to leave.
**
Paroki Santo Yohanes Rasul, Pringwulung, YogyakartaKalandra tidak bisa mengecap dirinya sebagai pria baik-baik. Jika definisi baik-baik dalam versi sebagian besar orang adalah berkomitmen dengan satu wanita saja, maka jelas dia bukan pria baik-baik. Wajahnya boleh dibilang di atas rata-rata, penghasilannya stabil, punya rumah dan mobil yang walaupun masih mencicil. Seperti kebanyakan pria dengan penghasilan stabil di ibukota, dia punya hobi pergi clubbing. Hal yang mengikuti tentu saja berkencan dengan beberapa wanita, menikmati sensasi cinta semalam, mabuk hingga muntah-muntah. Semua pernah dia alami. Dia hanya tak pernah menyentuh narkoba dan berjudi yang dalam versinya hanya akan membuatnya yang sudah fakir kian miskin. Dia juga bukan orang yang relijius, pergi ke gereja tiap Paskah dan Natal. Itu saja setelah dia diteriaki selama berjam-jam oleh mamanya yang seorang Katholik taat.
Pria itu kini mendadak jadi relijius. Selalu mengikuti misa online dan sekarang dia sudah ada di salah satu gereja Katholik terbesar di Jogja, Paroki Santo Yohanes Pringwulung. Pemicunya? Pernikahan sahabat karibnya, Narendra Winata dengan bos besar mereka Adriana Hadiwijaya. Dia bukannya iri atau dengki, tapi dia juga ingin punya karma baik seperti Narendra. Selama ini dia sibuk berkencan sana sini, merayu banyak wanita untuk ditarik ke tempat tidurnya. Sekalinya menambatkan hati pada seseorang bernama Maya, orang itu sudah punya pacar. Sayangnya, bukan karena Maya sudah punya pacar yang membuatnya patah hati. Tapi, kenyataan bahwa mereka beda agama, dan dia tak punya sedikitpun kesempatan untuk sekadar memperjuangkan. Dia memilih menyerah sebelum berperang. Tahu dan cukup bijak bahwa ada perbedaan-perbedaan yang harusnya tak coba dia sebrangi. Karena ujungnya dia sudah ketahui. Terluka dan patah hati.
Masih ada waktu sekitar 10 menit sebelum misa dimulai. Gereja baru buka dan umat yang datang sangatlah terbatas. Dia bisa beribadah di sana juga karena campur tangan Kevin yang kenal baik dengan romo paroki sehingga dia bisa ikut dalam misa hari ini. Lalu saat itu datang begitu saja, tanpa sempat dia prediksi atau rencanakan. Mendadak Maya Resti Maharani tak lagi menarik, mendadak orang-orang di sekitar seolah lenyap dan hanya ada satu perempuan saja yang kini menyedot perhatiannya.
Perempuan itu mengenakan masker khusus yang diberikan oleh ketua lingkungan sebagai penanda jemaat hanya berasal dari daerah tersebut. Rambutnya sepanjang bahu dengan warna coklat tua, mengenakan kacamata dengan frame hitam, dress polos berwarna biru yang menutupi lututnya. Perempuan tadi duduk di sebelah Kala, berjarak satu bangku karena harus menerapkan physical distancing.
Kalandra belum pernah merasa segugup ini hanya karena perempuan. Bahkan dengan Maya, dia hanya merasakan keinginan untuk menggodanya. Tak lebih, tak juga berani berharap. Tapi dengan perempuan yang bahkan belum dia ketahui namanya ini, ada semacam urgensi untuk mendekat, mengajak berkenalan, dan jika beruntung mungkin.... mungkin saja dia bisa mendalami pribadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catching The Throne (COMPLETED)
General FictionAdriana Hadiwijaya harus melahirkan seorang anak demi memantapkan posisinya sebagai Komisaris Utama di perusahaan keluarganya, Hadiwijaya Group. Masalahnya, wanita ini adalah wanita gila kerja yang tak sempat memikirkan perihal cinta. Tapi dia sud...