14. Ketika Cinta...

4K 420 97
                                    

Pleasee ini NC nya jelas bgt so mind your age, 18 ++++ yg masih underage skip aja!
Thanks!

**

Narendra berhenti saat keduanya butuh sama-sama menghirup oksigen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Narendra berhenti saat keduanya butuh sama-sama menghirup oksigen. Dia menatap Adriana yang kini rambutnya sudah acak-acakan. Wanita itu baru akan membuka bibir untuk berbicara, tapi dia menyerang bibirnya lagi. Dia akan jadi dominan pada malam ini, dan tak akan membiarkan siapapun membantah apalagi mengacaukan rencananya. Tubuh Adriana dia tarik ke ranjang, lalu ditindihnya. Dua lengannya mengurung, tak mengijinkan wanita itu beranjak.

"Why?" Tanya Adriana saat Rendra melepaskan ciuman mereka. Dia mengelus pelan bibir merah muda Rendra yang sudah membengkak, menghapus sisa-sisa cairan bening yang tadi sempat diteteskan Rendra. "Why did you cry?"

"You hurt me." Rendra tak berniat menyalahkan, tapi dia tak bisa bohong bahwa hatinya sangat sakit sekarang.
"You said you want to be with me, but still... why you can't move on from him?"

"I..."

"You're so cruel to me."

"Narendra...."

"You set the fire on me."

"...."

"Aku udah capek jadi cowok baik-baik."

"...."

"Aku sudah memutuskan buat jadi brengsek. Termasuk ke kamu, Na."

"...."

"Aku nggak pengen kamu ke mana-mana lagi. Kamu mau aku hamilin kamu, kan? Dan aku mau mengusahakannya mulai malam ini."

"..."

"Kamu nggak bisa ke mana-mana setelah ini."

Adriana baru berusaha mencerna perkataan Rendra saat tank top yang dia kenakan sudah lolos dari kepala, meninggalkan bra hitamnya saja. Pria itu nampak ragu sebentar, sebelum dia meraih tangan Rendra dan menempatkannya di salah satu dadanya.

"Is this your first time?" Tanya Adriana hati-hati, dan dia cukup takjub karena mendapatkan anggukan.
"Follow your instinct. But let me help you."

Adriana membalikkan posisi tubuh mereka. Dia duduk di atas perut Rendra, dan merasakan milik pria tersebut yang sudah sangat menegang di bawah sana. Dia melepas bra nya dengan gerakan lambat, tertawa masam melihat Rendra yang malah tutup mata. Dia merangkak naik, meminta Rendra untuk meletakkan mulut di dadanya. Dan saat mulut Rendra mulai bergerak aktif, dia kepayahan. Mulutnya mulai menceracau tak jelas. Sial! Ini bahkan baru permulaan.

Kedua tangan Rendra mengelus punggungnya, lalu beralih pada rok span yang masih Adriana kenakan. Mulutnya masih aktif di dada Adriana, sambil tangannya yang lain meloloskan rok yang menganggu berikut celana dalamnya. Wanita itu telanjang bulat.

Rendra berhenti sebentar, mengagumi tubuh Adriana yang masih duduk dengan percaya diri di atasnya. Rambutnya acak-acakan, bibirnya bengkak, dan dadanya menegang. Pemandangan yang sangat sempurna.

Catching The Throne (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang