13. Satu Titik Peduli

3.1K 410 75
                                    

Part depan aku mau nulis EnSi 😎😎😎

**
I know you are going and I can't make you stay. But, I love you anyway. So, if the roads that you take hurt you bad enough and make you cry... you can always comeback home. I'll be standing by....

**

Empire XXI Starbucks Coffee, Jalan Solo, Yogyakarta

Ferrel mengaduk-aduk green teanya yang sudah nyaris habis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ferrel mengaduk-aduk green teanya yang sudah nyaris habis. Siang tadi dia bahagia karena punya kesempatan jalan-jalan dengan Inez sang pujaan hati. Tapi, dia bahkan belum sempat merasa bahagia lebih jauh saat Inez dengan tegas mengatakan bahwa mereka tidak bisa lebih dari teman. Sebuah kalimat sederhana yang menyakiti hatinya. Dia belum sempat penjajakan, belum juga menunjukkan sisi baiknya yang tidak seberapa. Tapi dia sudah ditolak duluan, kalah sebelum perang.

"Galau aja lo nyari gue!" Kalandra datang dengan americano dan vanilla latte di tangan, di belakangnya ada Narendra yang membawa almond croissant serta sebotol air mineral dingin.

"Nih minum dulu. Sedih juga butuh tenaga." Ujar Narendra. Mereka berdua segera mendatangi Starbucks di mana Ferrel berada setelah pria itu mengatakan bahwa dia sedang patah hati dan ingin mati. Ferrel memang tidak punya histori suicidal attempt, tapi mengingat bagaimana dia memuja Inez, mereka juga kuatir.

"Patah hati banget gue, Nyet. Belum juga gue ngomong apa-apa, masa si Inez udah bilang "kamu terlalu baik buat aku" ya anjir! Kaga ada kata-kata yang lebih oke apa?"

"Ya masa mau bilang kamu rakyat jelata saya putri raja." Kala berkata asal, yang mendapat injakan kaki dari Narendra. "Anjrit! Jadi ceker penyet kalo lo injek kaya gitu, Ren!"

"Terus kenapa dia mau jalan sama lo?"

"Awalnya kami ketemuan di Epic Cafe, ya ngobrol ala-ala. Dia malu kali ya kayaknya gue sering banget gagap pas ngomong sama dia. Abis itu dia ngajakin jalan-jalan gitu lah keliling Jogja. Pas udah sore tuh ya, nggak ada angin nggak ada ujan dia bilang kek gitu. Ah bangke emang... kalo dia emang kaga mau jadi apa-apanya gue ya ngapain dia kasih harapan! Cewe emang bangsul! Di mana-mana sama aja."

Baik Kala dan Rendra tak lantas menanggapi, mereka tahu jika Ferrel sedang emosi dia perlu mengeluarkan kata umpatan sekebun binatang untuk melegakan hatinya. Mereka akan mendengarkan lebih dulu, dan memberi pendapat jika Ferrel meminta.

"Gue rasa Inez ketemuan sama gue gara-gara nggak enak nolak permintaan Bu Adriana. Eh tapi ngomong-ngomong, Ibu negara ke mana? Biasanya nempel sama lo ke mana-mana, Ren?"

"Ini udah cerita kesel-kesel soal Inez? Nggak ada caci maki ngabsen nama-nama hewan?" Rendra bertanya karena Ferrel tak nampak seperti biasanya dalam mengungkapkan amarah.

"Jangan ngalihin pembicaraan, Nyet. Ibu negara ke mana?"

"Ada ketemu sama kolega di Kemangi Bistro, Hyatt."

Catching The Throne (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang