Pagi yang damai di kerajaan william. Sang ratu tampak diam memandang wilayah kerjaannya dari ketinggian menara istana.
"Apa yang membuatmu begitu muram ibunda?". Tanya raja Stefan yang memperhatikan sang bunda.
"Stefan...sejak kapan kau disana?".
"Haha...apa harus aku meminta ijin ibuku untuk mendatanginya?". Ucap sang raja santun.
"Hmm...ntahlah Stefan, ibunda merasa ada bagian dari hati ibunda yang terluka. Seperti kesepian".
"Ibunda ingin berjalan-jalan? Aku akan menemani bunda".
"Tidak stef, bukan itu?".
"Lalu?".
"Kau tau, setiap guardian pasti terhubung dengan perasaan guardian anaknya."
"Ibunda ingin jalan-jalan dengan putri natasya?".
"Tidak Stefan...dan ingat, putri natasya bukan guardianmu".
"Aku tau yang mulia, dan aku tidak akan melupakannya". Ucap putri natasya yang tiba-tiba datang dan membawakan ramuan obat untuk raja Stefan dan sang ratu.
"Hah...putri natasya..sudah berapa kali aku ajarkan, jangan seenaknya menyambung percakapan orang lain. Tidak sopan". Tegur sang ratu.
"Maafkan hamba yang mulia. Silahkan tehnya". Ucap putri natasya.
Sang ratupun menerima cangkir emas berisi ramuan obat itu.
"Selamat pagi yang mulia, ada yang saya ingin sampaikan". Ucap al sang panglima perang kepercayaan Stefan.
Stefanpun mundur dengn teratur. mendekatkan diri pada panglima itu. Mereka tampak serius dengan bisikan misterius mereka. Hingga mengundang rasa penasaran ratu dan putri natasya.
Kerajaan syarif
Tepat di paviliun hutan obat,
"Yukiara.....".
"Aku disini". Jawab gadis itu dengan ceria.
"Hah...aku pikir kau kedalam hutan lagi". Keluh Arsya.
Arsya adalah orang kepercayaan Ratu kerajaan Syarif untuk menjadi teman yukiara di paviliun itu.
Sekaligus membantu orang kerajaan untuk mencuci otak sang gadis. Namun mereka tidak tau siapa sebenarnya Arsya. Yang mereka tau Arsya adalah salah satu dari golongan rakyat yang memiliki sikap bijak. Sehingga mudah untuk memonopoli yukiara.
"Hari ini tidak. Soalnya udara lembap. Sepertinya Akan hujan. Mm...ada apa mencari ku?".
"Aku ingin keluar. Aku ada urusan di luar istana. Bisakah aku meninggalkanmu?".
"Urusan apa?".
"Tidak, aku hanya rindu pada keluargaku". Ucap gadis itu bohong.
Yukiara terdiam. Ia sedikit bingung dan tampak terperanjat.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T TOUCH MY GUARDIAN
RomanceJIKA MASA YANG MEMBUAT NYAWAKU KEMBALI, KAU ADALAH TUJUAN UTAMAKU.