Dor..dor...
Pintu paviliun itu di gedor demikian keras. Hingga Arsya terbangun karena terkejut.
Ia melihat mentari belum terbit. Mungkin masih dini hari. Tetapi siapa yabg datang bertamu sepagi ini?.
Dengan sangat hati-hati Arsya mengintip dari sela-sela pintu.
Diluar telah berdiri ratu dan beberapa pengawal tanpa raja."Ini pasti karena yukiara.
Ia segera berlari menyingkirkan bekas obat dan beberapa kelopak dandelion itu.
"Arsya, siapa itu?". Tanya yukiara yang terjaga.
"Yukiara, minum ini". Ucapnya.
"Apa ini Arsya?". Tanya yukiara.
"Ini adalah obat bius. Kau akan tertidur karena ini".
"Tapi kenapa?".
"Percayalah, ini akan menyelamatkan mu sementara". Ucap Arsya.
Yukiara pun meminum obat itu. Dan tak lama setelahnya ia tertidur dan pintu itu terbuka karena di dobrak.
"Yang...yang mulia, ada apa ini?". Tanya Arsya gugup.
Akh.....
Sang ratu mencekik Arsya tanpa menyentuhnya.
"Menyingkir dari hadapanku". Ucap sang ratu dan membuat tubuh Arsya terlempar dan membanting dinding.
"Dia tertidur? Kau benar-benar tertidur atau kau berharap bisa mengelabuiku budak". Ucap sang ratu.
Wajah sang ratu begitu dekat dengan wajah yukiara. Ia meniti setiap hembusan nafas gadis itu berharap membongkar ke pura-puraannya.
"Yukiara ter..tertidur ratu...ia mengerang kesakitan semalaman. Jadi aku memberinya obat tidur". Ucap Arsya.
"Aku bilang tutup mulutmu". Ucap sang ratu sambil melemparkan magicnya pada Arsya. Tubuh itu kembali membanting ke dinding hingga akhirnya Arsya pingsan.
"Mungkin hari ini kalian berhasil membodohiku. Tapi setelah ini, apapun yang kalian lakukan akan ku ketahui". Ucap sang ratu lalu menutupi paviliun mewah itu dengan mantra kegelapan nya.
Pagi kembali, yukiara kembali bangun oleh rasa nyeri di lukanya. Mungkin efek obat itu sudah menghilang.
"Arsya...". Panggil yukiara. Namun tak mendapat balasan.
"Dimana Arsya". Pikirnya.
Gadis itu mencoba bangun dengan bantuan benda-benda di sekitarnya.
"Arsya".
Yukiara panik ketika menemukan Arsya yang tidak sadarkan diri di lantai. Dengan bersusah payah, ia mendatangi tubuh itu.
"Arsya...bangun...sya".
Yukiara coba menyadarkan gadis itu namun tak berhasil."Sebenarnya ada apa ini". Tangis gadis itu.
Untuk pertama kalian ya, di usianya yang 19 Tahun ia meneteskan air mata.Namun ada yang aneh, air mata itu berubah menjadi butiran cahaya biru, turun ke tangan kanan yukiara hingga tangan itu penuh cahaya.
"Apa ini?". Pikir yukiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T TOUCH MY GUARDIAN
RomanceJIKA MASA YANG MEMBUAT NYAWAKU KEMBALI, KAU ADALAH TUJUAN UTAMAKU.