7

273 53 30
                                    

Sang ratu menantikan kedatangan anaknya di atas menara gerbang kerajaan itu. Sesekali ia berputar meremas jemarinya. Berharap putra tunggalnya selamat.

"Yang mulia, kemana sebenarnya raja Stefan? Kenapa yang mulia begitu cemas?". Tanya putri natasya coba menenangkan ratu nya.

Sang ratu tidak menjawab. Ada keraguan di matanya untuk jujur pada gadis itu.

"Yang mulia kembali". Ucap pang lima al saat melihat kuda  sang raja datang.

Tapi...siapa gadis yang di peluk raja.

Tanpa berkata apapun, sang ratu berlari turun dari menara. Menyambut putra semata wayangnya langsung di pintu gerbang.

"Anakku". Ucap sang ratu.

Raja Stefan memberikan tubuh gadis yabg sedang pingsan itu kepada pengawal, lalu memeluk ibundanya.

"Kau selamat nak".

"Iya bunda. Berkat restumu". Ucap sang raja.

"Siapa gadis ini baginda?".

"Kau mengenalnya panglima al".

Pang lima itu mengernyitkan dahinya.

"Yukiara". Ucap sang ratu sambil menggenggam tangan gadis itu.

"Bawa dia ke kamar putri yang ada di samping kamarku". Ucap sang ratu.
Raja, pang lima, putri natasya dan orang-orang di sekitar tempat itu terkejut dengan perkataan sang ratu.

"Ibu tidak salah?".

Ucap raja Stefan.

"Biarkan dia di penjara tawanan ibu". Balasnya.

"Tidak Stefan, aku ingin gadis ini di tempatkan di kamar putri. Dan jangan bantah perintahku". Ucap ratu william lalu meninggalkan raja dan yang lainnya, Menuntun pengawal yang menggendong yukiara ke kamar putri.

Malam telah tiba, yukiara belum juga bangun dari pingsannya.

Sang ratu masih saja duduk di samping tubuh itu.

"Ibunda..". Sapa sang raja.

Sang ratu tersenyum pada anaknya.

"Dia belum bangun?".

"Belum nak. Aku sedang coba memulihkan tenaganya. Lihat...tubuhnya penuh luka. Apa yang di lakukan padanya di kerajaan itu?". Ucap sang bunda sedih.

"Hmmm...sudahlah bunda. Ini sudah larut. Ada baiknya bunda segera istirahat. Akan kutempatkan penjaga di depan kamar ini untuk mengawasinya".

"Tidak Stefan, jangan lakukan itu. Biarkan ia merasa aman di kerajaan kita. Jangan buat dia seperti tawanan". Ucap sang ratu yang membuat raja Stefan terheran.

Mengapa ibunya begitu memperhatikan budak itu. Bukan
Kah dia adalah musuh mereka.

Pagi datang, yukiara terbangun. Lukanya tak sepedih dan sesakit biasanya. Tenaganya Pun mulai pulih.

Ia menatap seluruh sudut kamar yabg mewah itu.
"Dimana ini?". Pikir yukiara.

Yukiara turun dari ranjang, berjalan keluar kamar hingga akhirnya ia menemukan tangga yang sangat megah dan besar.

"Apa ini dalaman istana Syarif? Cantik dan sangat mewah". Pikir yukiara kagum.

Sejak kelahirannya, yukiara tidak pernah melihat dalaman istana Syarif, jadi wajar saja jika gadis itu terkagum melihat istana semegah itu.

"Tidak mungkin ratu mau membawaku masuk ke istana. Begitu juga dengan raja ali. Pasti aku sedang bermimpi. Dan ini mimpi yang indah". Pikir gadis itu.

DON'T TOUCH MY GUARDIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang