"Tidak ada prajurit ratu?". Tanya yukiara saat ia melihat hanya sang raja dan panglima yang ikut.
"Tidak yuki, hanya kita ber-4". Ucap sang ratu menggenggam tangan yukiara.
Merekapun berjalan melewati Padang bunga yang ada di belakang istana, sesekali yukiara berlari meninggalkan rombongan raja dan ratu beberapa langkah.
Ratu tersenyum melihat kebahagiaan yukiara. Ntah kenapa, seperti ada ikatan antara ia dan yukiara.
"Yukiara". Panggil sang Ratu.
Yukiara pun menoleh.
"Ya yang mulia?".
"Coba lihat di belakangmu". Ucap sang Ratu. Yukiara berbalik, dan ia pun tertegun...
"Ratu ini dimana?". Yukiara benar-benar terpesona di buatnya."Ini adalah hutan obat kerjaan".
"Seindah ini?". Tanya yukiara.
"Ya...tentu saja. Apa kau tak.pernah ke hutan obat?. " tanya ratu.
"Aku pernah, tapi tak ada pemandangan seindah ini ratu".
"Haha...kau berlebihan yukiara. Biasanya setiap hutan obat itu akan penuh dengan pemandangan indah".
"Tidak ratu, di kerajaan syarif, saya tinggal di paviliun hutan itu. Tak ada air terjun atau dataran yang memungkinkan air mengalir. Hamba juga tidak pernah menemukan sungai atau sumber air".
"Mustahil yukiara, hutan obat itu harusnya lembap. Jadi tidak.mungkin tiada air". Ucap sang panglima.
"Akh...sudahlah, kita bahas itu nanti. Dan yukiara ada yang ingin ku tunjukkan. Sesuatu yang indah". Ucap sang ratu.
100m dari tempat mereka berdiri, ada sebuah air terjun yang berasal dari mata air yang jernih. Yukiara berkali-kali kaget di buatnya.
"Kiara, kalau kau mau mandi , mandilah, kami akan menunggumu". Ucap sang Ratu.
"Apa boleh ratu?."
"Kenapa tidak. Pergilah". Ucap sang ratu.
Yukiara berjalan menuju air terjun itu. Meninggalkan ratu, raja dan panglima al di ujung aliran.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T TOUCH MY GUARDIAN
RomanceJIKA MASA YANG MEMBUAT NYAWAKU KEMBALI, KAU ADALAH TUJUAN UTAMAKU.