•REPETIR 11•

39 3 0
                                    

Aleeva berjalan gontai menuju parkiran, kali ini ia akan memesan ojek online karena Nadine dan Darrel akan belajar bersama di Kafe yang entah namanya apa.

"Aleeva, lo ngga mau bareng aja? Nanti gue anterin lo dulu sampe rumah.." tanya Nadine yang sudah kesekian kalinya. Dan jawaban Aleeva tetap saja sama.

"Ngga usah.."

Nadine makin merasa tidak enak pada Aleeva, setelah ia tahu sahabatnya menyukai Darrel, sebisa mungkin ia menjaga jarak dari Darrel. Namun ternyata mereka harus satu kelompok.

"Lo ngga papa?"

Aleeva hanya mengangguk lalu kembali berjalan kearah gerbang sekolah untuk menunggu ojeknya.

"Atas nama Aleeva, dek?"

Aleeva menengok, lalu segera mengangguk. "Iya pak"

Didalam perjalanan, Aleeva tetap diam. Bahkan ia tidak menjawab satupun pertanyaan dari pak ojek online yang saat ini ia tumpangi.

Tiba-tiba muncul notifikasi dari nomor tak dikenal yang membuat Aleeva langsung membukanya.

081xxxxxxx

Aleeva, ini gue Deon. Kapan kita mau mulai kerja kelompok?

Aleeva meringis, ia merutuki dirinya sendiri. Hanya karena memikirkan Darrel dan Nadine ia sampai melupakan kerja kelompoknya sendiri. Ia segera menyimpan nomor Deon dan menelfonnya.

"Halo... Deon?"

"Iya, halo.."

"Kita ngerjain sekarang aja, gimana?"

"Boleh, dimana?"

Aleeva berfikir sejenak, "Di Kafe Alaska aja... Gimana?"

"Oke. Gue otw"

Aleeva segera menutup sambungan telfonnya.

"Pak, bisa anterin saya ke Kafe Alaska aja?.."

"Oh, iya saya tahu. Baik dek.."

***

Pintu kafe terbuka, terdengar suara tabrakan dari lonceng yang terdapat diatas pintu. Aleeva berjalan gontai kearah salah satu sofa yang tersedia disana dan langsung menghempaskan bokongnya.

Setelah beberapa menit menunggu, terlihat seorang cowok yang mengenakan seragam yang sama dengan Aleeva dengan dilapisi sweater hitam, Deon. Ia mengedarkan pandangannya ke seisi kafe untuk mencari keberadaan Aleeva. Lalu matanya berhenti di pojok ruangan, disana ada Aleeva yang sedang memainkan handphone dengan tatapan kosong.

"Aleeva.."

Aleeva mendongak, menatap Deon yang telah duduk didepannya.

"Yaudah, jadi gimana pembagiannya?"

Deon menatap wajah Aleeva yang sangat kusut, sepertinya cewek dihadapannya ini sedang banyak pikiran.

"Kita ngga bisa mulai belajar kalo lo aja kayak gitu, Va.." ucap Deon lalu memanggil pelayan.

Aleeva mengerutkan dahinya, "Kenapa sih? Kan biar cepet selesai abis itu langsung pulang.."

"Emangnya gue ngga tau.. cewek itu kalo lagi ngga mood  pasti males ngelakuin apa-apa" tutur Deon. "Makanya harus pesen minum dulu biar relax, dan cepet selesai jadinya tuh tugas..."

Aleeva berdecak kesal, sebenarnya ia sangat malas untuk kerja kelompok saat ini. Namun karena tugas ini sangat banyak dan harus dikumpulkan Minggu depan, maka dari hari ini harus segera dicicil.

"Orange squash satu mba.."

Deon lalu menengok kearah Aleeva yang telah menenggelamkan wajahnya diatas meja kafe. Setelah berfikir sesaat akhirnya ia memilihkan minuman untuk Aleeva.

"Hot Chocholate juga satu.."

Setelah pelayan tersebut menyebutkan kembali pesanan Deon, ia akhirnya pergi. Sementara itu Aleeva masih saja menenggelamkan wajahnya di meja.

"Aleeva.."

"Hm..."

Deon mengerutkan keningnya, sebenarnya ia benar-benar bingung dengan apa yang terjadi pada Aleeva saat ini. "Lo lagi kenapa?"

"Gue ngga papa.."

"Kenapa kusut gitu tadi mukanya?"

Aleeva langsung spontan mendongakkan kepalanya, "Yuk mulai kerjain tugas aja.."

Tiba-tiba semangat yang Aleeva telah bangun sedari tadi hilang begitu saja saat melihat kedua orang yang sangat ia kenal berada di pintu kafe dan berjalan kearah sofa didekatnya. Ia jadi merutuki dirinya sendiri, kenapa ia tadi harus belajar disini.

"Eh, Darrel sama Nadine.. Va!"

Aleeva hanya mengangguk, ia tahu. Ia sangat tahu. Dan ia hanya bisa diam.

"Darr---"

"Udah diem.. ngga usah dipanggil.."

"Kenapa kan itu----"

"Please.. ngga usah panggil mereka Deon.."

Deon akhirnya diam menuruti perkataan Aleeva. Selang beberapa menit pesanan Deon akhirnya sampai.

"Lemon squash.." ucap pelayan tersebut sembari meletakkan gelas berisi minuman segar di meja.

"Hot Chocholate.." Aleeva mengerutkan keningnya saat tiba-tiba pelayan meletakkan gelas dihadapannya.

"Mba, saya ngga pesen"

"Gue yang pesenin.."

Aleeva menghembuskan nafasnya, ternyata Deon bukan hanya orang yang humoris, namun ia juga orang yang sangat menyebalkan.

"Minum aja udah, ngga ada racunnya kok.."

Aleeva akhirnya pasrah dan segera menyeruput Hot Chocholate dihadapannya. Namun ia tiba-tiba melihat Darrel dan Nadine secara tak sengaja lagi, mereka berdua memang lokasi duduknya hanya berbeda beberapa sofa.

Deon mentautkan kedua alisnya, melihat Aleeva yang menatap ke kearah kanan tanpa henti, akhirnya Deon yang penasaran langsung mengikuti arah pandang Aleeva. Dan ia baru sadar bahwa Aleeva sedang memperhatikan Darrel.

"Lo suka sama Darrel ya?"

***

KATAKATAAUTHOR

HEYHO, 1k pembaca🎉🎉🎉
Makasi buat semua yang udah support dan ngerelain waktunya untuk membaca cerita ini. Makasi banget juga yang udah mau vote dan follow.

Karena kalian gue semangat✨

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REPETIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang