Tak akan ada habis kata untuk menjabarkan bagaimana seorang Kisan bisa begitu dingin, keras kepala, dan menyebalkan. Pemuda itu tak banyak bicara, bibirnya begitu pelit mengucap kata. Ia selalu tenggelam dalam keterdiaman panjang yang kadang kala membuat orang disekitarnya tak nyaman.
Kamala selalu bilang, Kisan itu punya rupa yang biasa-biasa saja. Orang itu pasti akan mencak-mencak saat mematut diri di depan cermin kamar mandi, ia dengan sebal selalu mengulang-ulang ucapannya di setiap pagi yang dingin.
Muka aku jadi pasaran gara-gara mirip sama Kiki, begitu katanya. Sepenglihatannya, Kisan memiliki bentuk rahang yang tegas, bibirnya agak tebal, tapi hidungnya besar sekali, mancung! Kisan juga punya alis yang subur ditumbuhi rambut-rambut pekat, bola matanya selalu menyipit aneh, Kisan jadi selalu nampak lebih kolot karena selalu mengernyit. Matanya minus. Tetapi, entah kenapa sosok kembarannya itu selalu digilai gadis-gadis komplek. Kata mereka Kisan itu lelaki paling manis, paling ganteng, paling-paling deh pokoknya! Mereka tidak tahu saja saat Kisan tertidur, cowok itu punya kebiasaan aneh sekali, ia suka tertidur dengan posisi kepala menggantung di sisi ranjang, sementara badannya tetap berada dalam kasur. Mengerikan. Cowok ganteng memang selalu mengerikan.
Kisan memang selalu pelit berucap. Ia selalu merasa kesulitan beramah-tamah, tetapi jangan ragukan saat ia mulai bertindak. Kasih sayangnya tumpah-ruah lewat tindakan kecil sederhana yang jarang diketahui orang-orang disekitarnya. Matanya memang selalu nampak tak ambil peduli, kegetiran kata-katanya kadang kala selalu menguras emosi dan menggarap otak untuk mengeluarkan serapah karena rasa sabar sudah terkikis habis. Tetapi, kita semua tahu, Kisan Aswangga itu adalah seorang penyayang yang selalu meragu.
Saat Kamala bersedih, Kisan memang lebih banyak diam memperhatikan. Ia membiarkan adiknya melolong di malam buta sampai sesegukan pada dini harinya.
Ia selalu membiarkan Kamala menangis keras, meluapkan semua emosi hingga dadanya merasa sedikit lapang. Sementara dirinya duduk tenang di pojok ruangan sambil memangku Titi--kucing kepunyaan dua kembar yang sering berseteru.
Jika sang adik telah menyudahi kesedihannya, seperti biasa ia akan menidurkan Titi di keranjang. Berjalan perlahan ke ranjang Kamala, kemudian memeluk tubuh sang adik sambil menepuk-nepuk punggungnya menggunakan telapak tangan. Ia tak pernah melepas dekapannya sebelum Kamala terlelap. Di esok pagi ketika bumi kembali terbangun dari waktu istirahatnya, Kisan akan memperlakukan sang adik laiknya seorang raja yang agung.
Jam lima subuh, jam besar di ruang tamu mengabarkan. Kisan sudah membersihkan diri. Ranjangnya sudah dirapikan, ia sudah memakai seragam lengkap. Pemuda itu mematut bayangannya di cermin lemari, ia kembali menyimpulkan dasinya yang belum sempurna. Tangannya meraba-raba pipi kanan, lukanya perih. Saat memasak roti bakar tadi, pipinya tak sengaja terkena letupan margarin.
Kisan tersenyum puas, membayangkan perasaan Kamala mungkin akan lebih baik jika ia manjakan sekali-kali. Kemarin ia menguping pembicaraan Mama dan Kamala, adiknya itu dimarahi karena selalu menghamburkan uang untuk membeli kertas warna yang entah untuk tujan apa. Jadi, Kisan berniat saat pulang sekolah nanti ia akan mampir sebentar ke tempat abang fotokopi langganannya tuk membeli sebungkus kertas warna keinginan adiknya.
Ia meletakan seragam, sabuk, dasi, kaos kaki, sepatu, sarapan, tas, buku-buku, permen berbentuk hati, tak banyak omong ia akan menaruh itu semua di sisi teraman ranjang Kamala--dekat kaki.
Tapi, namanya juga manusia, kadang kala ia keliru memperlakukan adiknya dengan cara yang benar.
Kedua tangannya telulur, ia menggoncang keras bahu sang adik hingga membuatnya terlonjak kaget. Kamala tak sengaja meninju rahang sang kakak menggunakan kepalan tangan, kurang ajar sekali membangunkan orang tak pakai permisi!
KAMU SEDANG MEMBACA
--MoonStar--
Teen FictionDua hal yang nampak sama namun realita mengatakan mereka berbeda. Bak bulan dan bintang. Mereka sama-sama indah dan berharga. Tampil dalam molek yang sama, dan bersinar dengan cara mereka sendiri. Akan tetapi, meski bulan dan bintang memiliki asma y...