24. || Gibran dan Raka Berkelahi

779 50 20
                                    

Hai Readers!
Kalau ada typo dikoreksi aja ya
Selamat malam minggu Jomlo♥️
Happy Reading ^^





Reva menatap Raka dan Dinda yang sedang menghampiri Sonya, bisa dilihat wajah Sonya terkejut. Mungkin karna Dinda mirip Alm. Alana? Ya semua orang mengatakan hal itu.

Keadaan sangat ramai sekali. Dekorasi yang indah dan sangat mewah. Reva baru menyadari ternyata anggota Keluarga Adelard sangat lah banyak, bahkan ballroom yang besar ini terlihat sangat penuh.

"Gimana kabar lo Rev?" tanya Yudis.

"Baik dong. Lo sendiri?" tanya balik Reva.

"Baik juga dong. Kesibukan lo sekarang apa Rev?" tanya Yudis.

"Kerja, nonton drakor, makan, minum." jawab Reva.

"Untung cantik, kalau gak gue gaplok lu." ujar Yudis.

"Heh! Enak aja mau main gaplok gue!."

"Ehehe, berjanda Rev."

"Bercanda!." koreksi mereka semua dan mereka pun tertawa.

Sepupu-sepupu Raka sangat cantik dan ganteng. Pantas saja Raka memiliki paras tampan dan mempesona. Disaat Reva sibuk mengedarkan pandangan nya tiba-tiba bel berbunyi yang menandakan seluruh anggota Keluarga Adelard harus berkumpul di meja makan.

"Kita duduk nya jangan pisah ya, biar enak ngobrol-ngobrol nya." ujar Gibran dan mereka mengangguk.

"It's time guys! Let's go!!." pekik Rini dan mereka langsung menuju meja makan panjang yang berada di tengah.

"Kenapa si gandeng-gandeng?." tanya Reva saat Gibran menggenggam tangannya.

"Takut hilang, kan lo kecil. Cukup hati gue aja yang kehilangan hati lo." ujar Gibran tiba-tiba.

"Eh?."

Rini, Reva, Gibran, Yudis, Kana, dan Lio duduk bersebrangan. Sedari tadi Reva terus memperhatikan Gibran yang memakai tuxedo biru dongkar dengan dua kancing atas yang sengaja di buka.

"Kenapa?." tanya Gibran yang berada di sisi kanan Reva.

"Lo tadi bilang apa? Kehilangan hati gue? Maksudnya?" tanya Reva.

"Nothing." jawab Gibran sembari tersenyum.

"Gue terlambat banget ya Rev?," ujar Gibran lagi.

"Hah? Terlambat apa? Ini kan ko udah sampe di sini. Gak telat." jawab Reva.

"Masih aja oon." ujar Gibran dengan kekehan nya.

Mata mereka beralih menuju Raka dan Dinda yang baru saja duduk. Bisa Gibran lihat kalau Reva sangat terluka. Tapi gadis itu pintar menyembunyikan luka lewat senyuman manis nya.

"Si Raka betulan mau nikah gak sih sama lo?," tanya Kana yang berada disebrang Reva.

"Kok nanya gitu?" tanya balik Reva.

"Ya gimana ya Rev, katanya lo mau nikah sama Raka minggu depan. Tapi sekarang dia bawa cewek lain. Sementara lo tadi di cuekin sama dia." sahut Yudis yang duduk di sisi kanan Kana.

My Life (RakaReva)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang