Part. 8 [ Tidak Sengaja ]

2.1K 237 15
                                    

Karya
Weni Anggraeni

Sinar mentari terlihat sangat cerah menyambut aktivitas orang-orang di pagi hari, Fatimah mempercepat langkahnya menuruni anak tangga rumahnya karena keterlambatannya Fatimah memilih mempercepat sepeda motornya agar dirinya tiba di kampus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar mentari terlihat sangat cerah menyambut aktivitas orang-orang di pagi hari, Fatimah mempercepat langkahnya menuruni anak tangga rumahnya karena keterlambatannya Fatimah memilih mempercepat sepeda motornya agar dirinya tiba di kampus.

Jam sudah menunjukkan pukul 08.05 pagi, Fatimah sudah telat lima menit dari jadwal masuk pukul 08.00 pagi Jalan sudah ramai di penuhi para pedagang dan warung kecil yang menyediakan sarapan di pinggir jalan sebenarnya Fatimah sangat lapar Apalagi makanan yang di jual sangat murah sesuai kantong anak pelajar.

Fatimah mengabaikan rasa laparnya karena tadi ia terlambat dan tidak sempat sarapan, Ini semua terjadi akibat dirinya kelelahan setelah banyak tugas selama tiga hari di tambah dengan dirinya mencari pekerjaan paruh waktu yang tidak membuahkan hasil selama sekali Fatimah ingin mandiri tidak mau membebankan kedua orangtuanya.

Fatimah melihat mobil dosen yang baru saja masuk setelah Fatimah memparkirkan sepeda motornya Fatimah langsung mempercepat langkahnya untuk menuju ke kekelasnya dan tiba-tiba BRUKKK!!!

"Mm. Ma-maafkan saya. Sa-saya tidak sengaja pak."

"Lain kali hati-hati kalau jalan."

Seketika keduanya terdiam sesaat, Lagi dan lagi Fatimah menatap dosennya yang ada di depan matanya begitu tampan siapa lagi kalau bukan Azzam Ardiansyah.

Penampilan Azzam itu sangat rapi dan formal. kemeja yang di gulung setengah hingga ke siku dipadukan dengan celana panjang berbahan kain hitam dan sepatu pantofel hitam yang mengkilat, alis yang tebal dan teduh menyorotkan kedua tatapannya yang tegas.

Lagi dan lagi Fatimah segera memalingkan wajahnya ke samping dan khilaf karena harus segera menundukkan pandangan, Tapi tidak dengan wajah yang merah merona setiap kali ketemu Azzam si dosen tampan.

"Maafkan saya pak, saya tidak sengaja..Em permisi."Fatimah menahan rasa malu.

Sekarang Fatimah merasa canggung sekaligus jantungnya berdebar sangat kencang mengingat kejadian tadi adalah hal yang kedua kalinya Fatimah dan Azzam tidak sengaja saling menabrak.

Bahkan hanya melihat kedua mata Azzam itu seketika Fatimah tidak bisa melupakannya begitu saja. Kedua mata yang indah membuat Fatimah menyukainya.




Jangan lupa tinggalkan jejak kalian setelah membaca ❤

Terimakasih 🙏

Fatimah Azzahra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang