Chapter 6 - Informasi

243 38 0
                                    

Tiba-tiba saja 2 orang yang tidak dikenal datang dan menyerang Kaisar Li. Dengan lihai ia segera melindungi Putra Mahkota dan berhasil memukul mundur 2 orang penyerang tersebut. Namun, Kaisar Li langsung sadar kalau Yu Shan sudah menghilang dari tempat itu.

Dalam gendongan ayahnya, Putra Mahkota bertanya sambil menangis "Ayah apakah ibu sudah tidak menyayangi Hon lagi? Kenapa ibu tidak mau ikut pulang ke istana? Ibu bahkan selalu bilang pada Hon kalau dia bukan ibu Hon. Ayah, Hon berjanji akan menjadi anak yang baik, jadi tolong bawa ibu pulang kembali" wajah Putra Mahkota kembali menjadi bengkak akibat menangis.

"Tidak, Hon. Ibumu selalu menyayangi Hon. Ayah berjanji akan segera membawa pulang ibumu".

...

Setelah melalui upaya melarikan diri dari Kaisar Li yang cukup melelahkan, akhirnya Yu Shan tiba di markas Keong Merah. Dalam perjalanan kembali ia sekilas mengingat perkataan pemuda bangsawan yang gila itu. "Namaku Yun, margaku Li, "LI YUN. Tunggu dulu!". Yu Shan berhenti seketika. "Yun..., LI YUN ... Bukankah itu nama Kaisar kerajaan ini..? Jadi orang gila itu adalah sang Kaisar!? ".

Setelah menyadari bahwa orang gila yang memeluknya adalah seorang kaisar, ekspresi Yu Shan menjadi tidak terdefinisikan. Ia tidak menyangka bahwa Kaisar terkenal yang ia baca di buku sejarah ternyata hanyalah seorang pria gila yang suka memeluk orang sembarangan.

Namun Yu Shan tidak habis pikir, apa yang Kaisar Li lakukan di tengah pasar, seketika Yu Shan langsung mengingat rencana utama Keong Merah hari ini.

Kembali ke dalam markas Keong Merah. Yu Shan langsung menyuruh Tang Qi untuk membatalkan rencana pencurian hari ini, karena ia menyadari bahwa Kaisar Li telah merencanakan bahkan mengawasi upaya penangkapan anggota Keong Merah hari ini.

Yu Shan yang beristirahat di dalam kamarnya kembli mengingat sang Kaisar yang memanggilnya dengan sebutan Shian-er. "Bukankah Shian adalah nama permaisuri yang sudah meninggal? Dia mengiraku sebagai orang itu? Berarti bocah yang memanggilku ibu merupakan Putra Mahkota kerajaan ini!?" kata Yu Shan sambil memutar matanya.

"Tang Qi kau ada di luar? Masuklah!" kata Yu Shan. "Ya tuanku". Jawab Tang Qi. "Cari tahu semua hal tentang Permaisuri Yu! Bagaimana rupanya dan sifatnya? Dan cari tahu juga peristiwa kematian permaisuri Yu! - Ya, tuanku" timpa Tang Qi.

...

Setibanya di istana, pikiran Kaisar Li kembali dihadapkan dengan misteri kematian Permaisuri Yu. Setelah melihat Permaisuri di pasar tadi, kini Kaisar Yu sangat yakin kalau istrinya masih hidup dan terdapat konspirasi dibalik peristiiwa hilangnya Permaisuri Yu.

Namun yang menjadi permasalahan adalah mengapa Permaisuri Yu menyangkal namanya sendiri bahkan tidak mengenal Kaisar Li dan putranya. Semua pemikiran ini mengerucut dan menyebabkan Kaisar Li mengambil kesimpulan bahwa istrinya telah melupakan identitasnya, dengan kata lain mengalami amnesia.

Pada malam itu, Kaisar Li menyuruh pengawalnya untuk mencari tahu keberadaan Permaisuri Yu.

Setelah pencarian yang berlangsung cukup lama yaitu sekitar 4 hari, akhirnya pengawal tersebut kembali melapor kepada Kaisar Li bahwa ada orang yang mirip dengan Permaisuri Yu tinggal di rumah dekat hutan di pinggiran ibu kota. Seketika itu juga, Kaisar Li langsung pergi menuju ke tempat tinggal istrinya itu.

...

Di lain pihak, setelah menerima perintah dari Yu Shan, Tang Qi segera bergegas mencari informasi tentang Permaisuri Yu. Ia melaksanakan tugas dari tuannya dengan sepenuh hati. Tang Qi pergi ke berbagai tempat untuk mengorek informasi tersebut dan akhirnya ia kembali melaporkan hasil pekerjaan ke tuannya.

"Tuan, aku mendapatkan lukisan ini disaat aku menyelidiki tentang Permaisuri Yu" kata Tang Qi sambil memberikan gulungan lukisan ke tangan Yu Shan. Yu Shan segera membuka gulungan itu, seketika ekspresi kaget terpampang di wajahnya "Bukankah wajah Permaisuri Yu sangat mirip denganku?" kata Yu Shan sambil memperlihatkan lukisan tersebut ke pelayannya.

Pertanyaan Yu Shan itu langsung dijawab dengan anggukan kepala dari Tang Qi. Kemudian Tang Qi segera menyampaikan semua informasi yang diperolehnya ke Yu Shan termasuk kronologi kematian Permaisuri Yu dan siapa orang yang mendalangi peristiwa tersebut secara detail. Sebenarnya Tang Qi juga menyimpan sebuah cincin giok yang secara tidak sengaja dia temukan di Distrik merah ketika sedang menggali informasi tentang Permaisuri. Namun dipikiran Tang Qi hal kecil tersebut tidak perlu disampaikan kepada Yu Shan.

...

"Apakah kau sedang mempermainkan aku? Kenapa di dunia ini wajah sang permaisuri sama denganku?" ungkap Yu Shan dengan kesal sambil memandang langit dari jendela kamarnya.

Setelah lelah memikirkan hal aneh itu, Yu Shan memutuskan untuk pergi ke air terjun di hutan yang tidak jauh dari markas Keong Merah untuk menjernihkan pikirannya. Setelah sampai, dia memutuskan untuk duduk di batu paling besar yang ada di pinggir air terjun.

Yu Shan segera meluruskan kedua kakinya dan menyandarkan kedua tangannya di batu tersebut. Kemudian dia segera bersantai Sambil menatap langit biru. Kemudian dia menutup matanya, mencoba untuk lebih rileks sambil mendengarkan derasnya air terjun.

Seketika Yu Shan merasa ada yang menghalangi cahaya matahari ke arahnya, dia segera membuka mata dan betapa terkejutnya dia menyadari bahwa sang Kaisar berdiri tepat di belakangnya.

Unfamiliar EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang