Chapter 7 - Takdir?

232 36 3
                                    

"Bukankah ini cukup aneh? Kita selalu bertemu, bukankah ini adalah takdir?" ungkap Kaisar Li.

"Apa takdir? Bukankah ini lebih aneh, kita bertemu di hutan yang bahkan tidak ada orang selain aku. Bukankah pertemuan ini terkesan dipaksakan!?" ucap Yu Shan dengan ekspresi mengejek. Walaupun Yu Shan telah mengetahui bahwa orang ini adalah Kaisar, tetapi ia memutuskan untuk berpura-pura tidak mengetahuinya.

"Walaupun bagimu ini terkesan dipaksakan, namun bagiku ini tetap merupakan sebuah takdir" kata Kaisar Li yang tiba-tiba saja memasang ekspresi sedih. "Maafkan aku, karena cukup lama menyadari ... - Menyadari apa?" timpa Yu Shan. "Tidak, aku salah bicara" ucap Kaisar sambil tersenyum yang dibalas dengan ekspresi ketus dari Yu Shan.

Kaisar Li memutuskan untuk membantu Permaisuri Yu mengingat kembali identitasnya secara perlahan. Ia akan mencoba melakukan hal yang pernah ia lakukan sebelumnya dan akan membawa Permaisuri Yu ke tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi sebelumnya. Dia berpikir dengan cara tersebut akan mengembalikan ingatan Permaisuri Yu.

"Baiklah, karena urusanku disini sudah selesai, aku akan undur diri" ucap Yu Shan sambil berdiri.

"Tunggu dulu!" kata Kaisar Li. "Apa lagi? Apa kau akan mencoba menahanku lagi? Kau memang benar-benar orang ..."

"Tidak, bukan begitu" Ucap Kaisar sambil menggelengkan kepalanya.

"Sebenarnya aku tersesat di daerah ini" kata Kaisar Li dengan ekspresi yang tidak meyakinkan. "Bisakah kau mengantarku sampai ke kota?" ucapnya dengan wajah memelas.

"Baiklah. Aku akan mengantarmu cukup sampai keluar dari hutan ini. Lagipula aku juga menuju kesana" Kata Yu Shan dengan acuh tanpa melihat Kaisar Li.

Jawaban yang terdengar oleh Kaisar Li itu langsung disambut dengan wajah yang senang. Di tengah perjalanan, Kaisar Li mencari kesempatan untuk berbincang dengan Yu Shan.

"Kalau aku boleh tahu, kau tinggal dengan siapa?" Kata Kaisar Li dengan penasaran.

"Kenapa kau menanyakan itu, lagipula kita tidak cukup dekat untuk membahas hal itu". Kata Yu Shan dengan ketus.

"Hmm" terdengar helaan napas dari Kaisar Li.

"Aku hanya tinggal berdua dengan pelayanku" Jawab Yu Shan.

Sebenarnya Kaisar Li sedang mencari tahu siapa yang merawat Permasuri Yu sekarang. Ia sangat penasaran tentang kehidupan yang dialami oleh Permaisurinya sejak ia menghilang. Tidak lama berselang, mereka sampai di kota. Tidak jauh dari situ tampak Tang Qi sedang mencari majikannya. Ia langsung mendatangi majikannya tersebut.

"Tuan! Anda habis pergi kemana?" Kata Tang Qi dengan gelisah.

"Aku habis menenangkan pikiranku di air terjun. Tenang saja, aku baik-baik saja." Ungkap Yu Shan.

"Oh ya.. Kau tadi bertanya aku tinggal dengan siapa-kan?" Kata Yu Shan sambil melirik Kaisar.

"Aku tinggal dengan pelayanku ini, namanya Tang Qi. Tang Qi perkenalkan dia adalah Tuan bangsawan yang tidak tahu malu" Kata Yu Shan yang terkesan menyindir Kaisar yang langsung diiringi dengan posisi membungkuk dari Tang Qi sebagai tanda hormat.

Namun Kaisar tidak begitu pusing dengan perkataan Yu Shan, dia hanya fokus melihat Tang Qi. Dipikirannya Tang Qi merupakan salah satu tokoh kunci baginya untuk mencari tahu keadaan Permaisuri setelah kejadian tersebut.

"Baiklah, kita sudah tiba di kota. Sudah saatnya kita berpisah. Kalau begitu saya mohon pamit undur diri" Kata Yu Shan sambil membungkukkan badannya secara cepat yang segera ingin beranjak dari tempat itu .

"Kali ini, aku akan membiarkanmu pergi, tapi tidak lama lagi kita akan segera bertemu" Kata Kaisar dengan suara kecil sambil melewati Yu Shan.

Segera setelah mendengar kata tersebut tubuh Yu Shan langsung bergidik. Ia bergegas kembali pulang ke markas Keong Merah dengan Tang Qi. Di sepanjang perjalanan Yu Shan kembali memikirkan apa maksud perkataan Kaisar tersebut.

Di lain pihak Kaisar dengan segera memerintahkan pengawalnya untuk mencari tahu tempat Permaisurinya tinggal. Ia juga secara khusus memerintahkan pengawalnya untuk menyelidiki Tang Qi.

...

Keesokan harinya, setelah mendengar laporan dari pengawalnya, Kaisar segera bergegas menuju ke Markas Keong Mas. Tidak lama kemudian terdengar suara langkah kaki memasuki ruangan Tang Qi. Seketika Tang Qi langsung kaget dan segera melihat ke arah pintu ruangannya. Disana ia mendapati orang yang kemarin dikenalkan oleh tuannya kepadanya.

"Katakan padaku yang sebenarnya!" Suara itu terdengar sangat dingin dan penuh amarah.

Unfamiliar EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang