8. Mereka akan bergosip lagi

56 8 0
                                    

Benar juga ketika sampai di klinik matamu sembab. Penampilan mu membuat orang lain melirik sesaat memperhatikan kalian.

Setelah mereka sadar, mereka akan saling berbisik satu sama lain. Mereka tau siapa pria tinggi tegap berbahu lebar ini. Pertanyaannya adalah mengapa kau menangis?

"Nyonya urutan anda ketiga. Apakah anda ingin secangkir teh atau jus jeruk mungkin atau air mineral?" Perawat menanyakan hal biasa pada kalian setiap kali kunjungan. Service dari klinik kandungan makin hari makin wah, mengingat persaingan.

"Air mineral saja, Terima kasih." Ucap mu membuat Seokjin mengelus punggungmu.

"Kau terlihat seperti udang rebus. Wajah mu merah. Aku bahkan tak tau kau habis menangis atau malu." Bisikan Seokjin membuat mu menatapnya sinis.

"Semua karena mu." Seokjin mengangguk sambil meremas mesra jemari tangan mu.

"Jadi kau makan apa sebanyak 40.600 won hari ini?" Seokjin penasaran.

"Makan 3 scoop ice cream." Tatapan Seokjin menjadi kaget. Wajahnya menghadap kearah mu sambil melotot.

"Kau tau oppa, aku malu menggunakan black card mu hari ini." Seokjin tersenyum simpul menanggapi pernyataan mu.

Seokjin tau betul jika kau akan memilih menggunakan black card mu sendiri hasil undangan dari sebuah bank terkenal Amerika yang dimiliki oleh beberapa model utama rumah mode lingerie mu dulu. Seokjin pun tau kau akan menggunakan black cardnya hanya untuk keadaan terpaksa secara emosional.

"Siapa yang memaksamu?"

"Empat wanita yang bergosip soal kita. Aku membayar bill mereka tanpa mereka tau. Aku muak dengan orang-orang ini yang selalu ikut campur urusan kita." Kau meraih air mineral dihadapan mu kemudian meminumnya.

Masih dengan penasaran suamimu ingin kau bercerita makin dalam. Suasana diruang tunggu hanya ada kalian dan pasangan lain yang duduk agak jauh dari kalian bersama orang tua perempuannya.

Kau bercerita semua yang kau alami pada suamimu. Pada bagian kau membayarkan billing orang lain yang bergosip soal kalian, membuat Seokjin tertawa.

"Mwo? Hanya karena itu kau mentraktir mereka? Aku tak habis pikir chagiya, untungnya aku pekerja keras."

"Kau mulai kepedean lagi RJ." Lirik mu. Senyumnya tak lepas dari wajah imut itu.

"Lalu apa yang kau beli tanpa ku?"

"Baju bayi yang lucu." Seokjin menggelengkan kepala sambil memijit pelipisnya.

"Weo? Aku kan tak bisa hanya window shoping oppa." Pembelaan mu membuatnya malah meringis.

"Dan kau memilih mall lain? Pantas saja mereka bergosip."

"Aku sedang kesal padamu, aku tak mau menghabiskan uang ku di mall mu."

"Apa? Ah iya aku lupa, aku yang bekerja kau yang menghabiskan bukan? S. U. A. M. I.. Semua Uang Adalah Milik Istri." Seokjin mulai berpantun.

"Kau mencintai ku oppa?" Kali ini pertanyaan mu diberi jawaban tatapan tajam tak suka. Agaknya dia tersinggung dengan pertanyaan mu.

"Jawab chagiya, oppa, baby, darling, honey, RJ." Bujukan mu mempan.

"Aku selalu mencintai mu tanpa syarat chagiya."

"Jika begitu stop mengatakan dan berpikir aku boros. Aku tak begitu. Maksudku tak sering." Seokjin mendengus pasrah sambil meluk mu.

Namamu dipanggil untuk masuk keruangan periksa. Setelah itu kalian menuju restoran milih Taehyung untuk makan malam.

        ~~~~~~

"Tuan Kim, silahkan." Greater mengantar kalian ke meja yang telah dipesan sebelumnya oleh Seokjin.

"Terimakasih, dimana Tae? Apa dia datang hari ini?" Seokjin bertanya sambil mengajak mu duduk.

"Hanya nyonya Aeri yang datang, apa perlu saya panggilkan?" Greater itu meninggalkan meja kalian setelah membungkuk memberi hormat.

Tak berapa lama muncul sosok anggun dengan dress cantik tersenyum menghampiri kalian.

"Oppa, eonni." Serunya sambil mendekati kalian kemudian memberikan pelukan.

"Aeri, mana Tae?"

"Dia ada di rumah bersama Sang Ook. Aku akan memberitahunya kalau kalian sini."

"Eonni, kapan kau akan melahirkan?" Tanyanya setelah meletakkan ponsel nya kembali di atas meja.

"Dua bulan lagi. Apa Sang Ook sehat? Aku lama tak melihat nya."

"Ook bertambah besar aunty, dia sekarang pandai bicara." Kalian tertawa mendengar cerita Aeri.

Kalian masih sangat ingat bagaimana Tae berjuang mendapatkan Aeri, gadis 5 tahun yang melamar Tae. Cerita ini terkuak saat mereka menikah. Taehyung yang bercerita saat menyampaikan pidato sebagai pengantin pria.

"Hyung, Nena. Kalian di sini?" Taehyung muncul dengan senyum kotaknya. Mereka berpelukan sangat lama. Kakak beradik ini memang telah lama tak bertemu. Terakhir bertemu saat Seokjin melamar mu kemudian menikahi mu.

"Akhirnya kau akan jadi ayah Hyung. Bagaimana susah bukan membuat anak?" Seokjin tertawa sambil melirik mu.

"Jangan bicara macam-macam kau Tae. Kami baru saja baikan." Tawa hambar Seokjin terdengar.

"Kalian bertengkar? Benarkah? Ku kira hanya aku dan Aeri yang bisa bertengkar?" Pukulan kecil pada lengan kekar Tae membuatnya menoleh manja kearah istrinya.

Reuni kecil terjadi pada dua saudara bersahabat itu. Hyung line dan maknae line. Cerita pengalaman dan bongkar rahasia menjadi penyerta makan malam berempat kalian.

Didalam hatimu kau sungguh bersyukur memiliki keluarga tambahan seperti keluarga besar Bangtan. Mereka terpisah karena jarak tempuh namun tidak dengan tali persaudaraan.

Mereka terpisah karena kehidupan pribadi masing-masing, namun tidak dengan cerita dan perhatian.

14 tahun mereka bersama dalam satu rumah, satu perusahaan. Semua kejadian mereka lalui bersama. Membangun hidup dan masa depan bersama. Mempertahankan dan berjuang mewujudkan mimpi.

Hingga tiba hari dimana mereka mengadakan konser terakhir, world Tour terakhir, ocean purple terakhir, sebelum Bangtan bom dimatikan oleh seluruh fans untuk sesaat.
.
.
.
.
Sesaat? ya! Karena Bangtan belum sepenuhnya bubar. Karena bendera Bangtan masih berkibar diujung tinggi gedung agensi. Karena musik Bangtan masih diputar sesekali di radio, di TV, di cover oleh banyak orang di seluruh dunia.

Vidio clip, dance, masih sering dinikmati di seluruh belahan bumi. Jargon Bangtan seperti Borahe, i purple you, pekik  panggilan ARMY masih sering terdengar. Bahkan masih banyak ARMY yang mengirimkan bingkisan atau pun surat ke agensi.

Masing-masing member telah berkeluarga dan mematahkan hati seluruh ARMY di dunia. Bagi ARMY, kalian wanita-wanita yang sangat beruntung mendapatkan Bangtan. Mendapatkan cinta perhatian dari para lelaki Bangtan yang hebat.

Bagi kalian, kalian sungguh bersyukur dicintai dan diperjuangkan oleh pria-pria Bangtan.Terlebih kalian mendapatkan cinta dan dukungan dari para ARMY.

Tanpa SyaratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang