10. Kejahilannya

106 9 2
                                    

Dua bulan setelah akhirnya kau meminta maaf atas seluruh kelakuan minus mu pada Seokjin. Kau melahirkan.

Tepat di tanggal 1 Januari putri mungil kalian lahir. Wajah Seokjin tak akan pernah kau lupa. Ekspresinya ketika berada diruang bersalin menunggumu melahirkan sangat membuat mu berkesan.

Pria yang hampir berusia 39 tahun itu antara gugup dan takut tapi pura-pura kuat tetap menyemangati mu. Tangisan putri kalian membawa tawa garingnya menggema di ruang bersalin.

"Ohh chagiya, dia menangis?" Pertanyaan tak perlu dijawab muncul dari bibir mungilnya.

Perawat dan dokter memberikan selamat pada pria tertua Bangtan.
"Tuan world Wide handsome, anda sekarang jadi world Wide handsome father." Canda dokter. Seokjin memberikan jabatan tangan berterima kasih dengan terus membungkuk pada dokter dan seluruh perawat.

Begitulah dia, pria dengan julukan idol tersopan. Kau dipindahkan ke ruang VVIP untuk istirahat dan princess telah bersama kalian.

Kim Soo Jin, nama putri kalian yang berarti harta karun, keunggulan dan kebenaran. Harta karun berarti kalian mendapatkan sesuatu yang sangat kalian cari. Keunggulan berarti dia sudah menjadi nomor satu. Kebenaran berarti dia menjadi bukti nyata bahwa orang tuanya saling mencintai satu sama lain.

Berita kelahiran putri kalian menjadi tranding topik di seluruh Korea. Sebulan sebelumnya tepat tanggal 1 Desember putra Jung HoSeok pun lahir. Ucapan mengalir tak henti dari ARMY di seluruh dunia. Ditambah kejutan manis kelahiran putri kalian.

Berita mengenai Bangtan sepertinya masih ditunggu oleh banyak penggemar. Para ARMY militan masih berdiri tegak menjadi perisai bagi Bangtan.

Para wanita hebat yang selalu mencintai, mendoakan, mendukung dan menjadi tameng Bangtan itu sungguh mempesona. Pengabdian mereka mencintai dan mendukung Bangtan tak ada duanya. Mereka bahkan mendukung seluruh wanita pilihan Bangtan.

Wanita yang menjadi madu mereka. Wanita-wanita yang menjadi teman hidup Bangtan saat ini dan selamanya. Awalnya memang sulit bagimu menjalin hubungan dengan Seokjin.

Seokjin menjadi pria Bangtan terakhir yang menikah diusia 35 tahun. Tepat setelah Bangtan diberi masa libur oleh agensi. Menjalin hubungan jarak jauh selama 1 tahun. Menjalin hubungan tersembunyi selama 1 tahun berikutnya, mengingat Seokjin menjadi harapan seluruh wanita di dunia yang masih jomblo.

Perjuangan kembali muncul ketika prosesi lamaran Seokjin menjadi konsumsi publik karena sasaeng. Kau menjadi bahan diperbandingkan dengan wanita-wanita Bangtan yang lain.

Upacara pernikahan kalian yang private menjadi sorotan media dan foto serta vidionya bahkan dibandrol harga mahal oleh beberapa stasiun TV.

Hingga kabar burung antara pria dan wanita rekan kerja kalian. Semua hanya karena kehidupan pribadi kalian yang memang kalian rahasiakan. Semua kalian lakukan mengingat kau saat itu masih menjalani kontrak dengan rumah mode lingerie yang mewajibkan para modelnya tidak tersangkut skandal.

Setelah kau dibebas tugaskan secara kontrak, kalian menikah. Namun kalian tetap tak bisa bebas mengumbar kehidupan pribadi kalian untuk konsumsi publik. Seokjin sangat mengerti arti privasi, dan melindungi.

Soo Jin pulang ke rumah dengan puluhan wartawan menunggu di lobby untuk mengambil foto perdananya.

Bukan Seokjin jika tak punya ide. Seperti halnya HoSeok, dia pun merasa tak ingin privasnya dilanggar. Jika HoSeok membawa pulang anak dan istrinya malam hari, satu hari sebelum tanggal yang diumumkan. Maka Seokjin berbeda. Dia memilih menggelar konferensi pers dirumah sakit bersama mu sementara baby Soo Jin dipulangkan melalui pintu lain saat konferensi di gelar di lobby.

Wartawan terkecoh. Mereka bahkan menunggui dari hari sebelumnya, jangan sampai kecolongan seperti saat bayi HoSeok pulang dulu.

"Selamat siang, saya Kim Seokjin, member tertua Bangtan dan Istri saya Kim Nena menyampaikan terima kasih kalian semua ikut merayakan kelahiran putri kami. Kim Soo Jin, kami menamainya. Soo Jin sudah sampai di rumah saat ini." Lobby menjadi riuh karena desahan kecewa para awak media.

"Soo Jin lahir tanggal 1 Januari, jam 5 pagi dengan berat 3000 gram dan panjang 52 cm. Agensi akan merilis fotonya secepat mungkin dan diwaktu yang tepat. Aku meminta kalian untuk sabar. Baby Jung bahkan belum dirilis fotonya oleh agensi, jadi Soo Jin akan menunggu gilirannya." Candaan rendah hati Seokjin mendapat tepuk tangan dari yang hadir.

Pria itu sekali lagi menunjukkan bahwa dia tidak merasa sebagai pribadi yang paling penting dan mengedepankan saudaranya. Dia sadar betul bahwa baby Soo Jin sangat di tunggu namun dia tau bahwa baby Jung harus lebih dulu menjadi pusat perhatian.

"Nyonya Kim, berapa kilo anda naik berat badan?" Seokjin menggenggam tangan mu. Anggukan nya membuatmu percaya diri meraih mic untuk menjawab pertanyaan.

"Aku? Aku naik 25 kg." Jawab mu malu malu.

"Aku membuatnya jadi seperti gudang beras. Aku selalu menyuruhnya makan. Bukan hanya demi bayi kami, tapi juga demi dia sendiri. Aku juga tak ingin pria lain menatapnya seperti ingin memiliki. Jadi ku buat dia bengkak." Kau menatap Seokjin sambil melongo tak percaya.

Itulah alasan sebenarnya hingga kalian bahkan bertengkar dan kau sangat marah? Pria itu sungguh posesif.

Semua tertawa dengan candaan yang sebenarnya kesungguhan Seokjin.

"Aku pria yang posesif jika aku menyukai sesuatu. Begitu pula soal istri dan anak ku. Aku harap kalian semua mengerti bahwa aku ingin memberi ketenangan pada keluargaku." Kau menoleh menatap pria yang berbicara dengan tenang dan sungguh-sungguh.

"Nyonya Kim, apakah anda akan kembali ke dunia model setelah baby Soo Jin besar?"

"Kami belum membicarakan soal itu, tapi sebagaimana kalian tau bahwa aku sekarang adalah ibu dan istri jadi prioritas ku adalah keluarga ku."

"Aku mengijinkan mu jika kau ingin berjalan di catwalk lagi asal kau pakai baju lengkap." Tanggapan cepat SeokJin membuat wartawan dan staf rumah sakit tertawa.

Begitu juga dengan mu, kau tak sanggup untuk tidak tertawa karenanya. Pria ini kadang memang nyeleneh tapi itu lah dia.

"Terima kasih semuanya telah menunggu hingga kecewa." Gelak tawa memenuhi ruangan lagi.

"Kami harus pulang ke rumah atau tagihannya akan makin banyak." Direktur rumah sakit tak bisa menyembunyikan senyum di wajahnya.

"Tunggulah foto Soo Jin dengan sabar, karena aku belum akan memberi ijin pada agensi untuk merilisnya." Kali ini wartawan mendengus kecewa sambil tetap tersenyum.

End 💜

Tanpa SyaratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang