Bab 3 | Tim Julid

9 2 0
                                    

Selamat Membaca Kisah

Nasib Sang Bunga

Now playing : RAN - Hari Baru

***

Setiap hari kita akan bertemu dengan orang berbeda karakter

***

"Ikh!!!! Ngak ngak enggak!!!"

Entah apa yang terjadi sama Lily pada pagi hari ini, dari bangun pagi sampai menuju tempat kerja ia nampak seperti orang gila. Dan Choky tidak henti hentinya menenangkan sang majikannya yang setengah gila itu.

Lily tampak kusut dengan rambut acak acakan dan mata merah seolah dirinya bergadang semalaman. Padahal sebagai seorang artis wajar saja bagi seorang entertainment itu bergadang sampai malam tapi nanti besok pagi ia sudah segar kembali, tapi kenapa pada hari ini Lily berbeda dari biasanya.

Choky sang asisten merasa aneh kepada majikannya itu. Demi mengetahui apa terjadi akhirnya ia mendekati sang majikan yang tengah melamun itu.

"Li, Lily!" teriaknya.

"Enggak!! Pokoknya enggak, gue gak mau sama lo, enggak!!!"

Choky kena batunya, berniat mau mengetahui apa masalah yang sedang di hadapi majikannya. Ternyata ia malah kena pukul sang majikan yang tengah sibuk dalam lamunannya hingga secara tidak sadar bahwa dirinya tengah memukul seseorang.

Choky hanya bisa menahan tubuh dengan tangannya sampai akhirnya kedua tangannya bisa memegang tangan majikannya untuk berhenti melakukan aksinya itu. Lily yang sadar akan hal itu langsung memutar tubuhnya seolah tidak mau menatap orang yang sedang menatap nya.

"Choky, apa yang kau lakukan disini?" tanya Lily bersikap biasa-biasa.

Choky yang paham akan situasi itu mencoba bersikap layaknya tidak terjadi apa-apa "Maaf, kalau saya lancang sama Lily tapi sepertinya ada yang sedang Lily pikiran. Kalau boleh tahu apa ya?" tanya Choky baik baik.

Lily menggigit bawah bibir, malu menyelimuti dirinya. Untung masih ada di ruang make up, dan kebetulan tidak ada wartawan yang ada disekitar sini kalau mereka sampai ada, mau taruh di mana muka ini.

"Lily," panggil nya lagi.

"Ah iya Choky, kamu tahu gak malam tadi aku ketemu sama siapa?" Choky di buat bingung dengan sikap Lily. Choky menggeleng "Tidak tahu,"

"Kemarin malam aku bertemu dengan seorang pria," ucapnya berbisik.

"Oh, itu tamu kamu yang di suruh sama kakak kamu untuk bertemu kan," jawab seolah membenarkan. "Iya, kamu tahu gak kemarin malam aku tidak sengaja melakukan hal yang akan membuat karir aku hancur. Tapi untungnya ia juga tahu diri,"

"Maksudnya,"

"Kan kamu yang kasih aku ide buat pria itu risih sama aku, memang sih berhasil dan kayaknya bukan dia aja yang risih, aku juga risih di buatnya," ucap nya seolah geli sendiri.

"Emang kemarin malam kamu melaksanakan ide dari aku,"

"Ya iyalah, karena menurut ku ide kamu unik dan kayaknya menyenangkan. Dan memang menyenangkan ternyata,"

"Syukurlah kalau kamu senang,"

Mereka berdua tertawa didalam sana sampai Lily melupakan pikiran kemarin malam hingga ia melanjutkan aksi make up nya. Sementara itu Choky keluar dari ruangan itu dan meninggalkan Lily sendirian di sana.

Setelah kepergian Choky, datanglah 4 orang di sana yang memakai baju salah satu channel TV disini sambil membawa sebuah kertas berjalan mendekati Lily.

Nasib BungaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang