Bab 2 | Pertemuan Aneh

10 2 0
                                    

Selamat Membaca Kisah
Nasib Sang Bunga

Now playing : Afgan - Jodoh Pasti Bertemu

***

Ketika sesuatu yang di anggap gila, maka itu adalah yang paling berkesan dalam hidup ini

***

".... Segera ke ruangan saya?"

Seseorang baru saja menutup telepon. Dan mata nya masih menatap layar monitor, entah apa yang dikerjakan akan tetapi kayaknya terlihat sangat sibuk dan teliti.

Akhirnya pintu terbuka sedikit dan datanglah seseorang yang membawa map penting.

"Ini berkas yang anda perlukan," ucap karyawan itu sambil menyerahkan benda itu.

Ia menerima map itu dan langsung membacanya. Dari ekspresi nya ia sangat puas dengan hasil kerja karyawan nya itu dan setelah itu ia menutup map itu ia langsung mengulurkan tangan kepada karyawan nya itu.

Dengan ragu ia membalas uluran tangan itu dan kayaknya baru pertama kali ia berjabat tangan dengan bos nya itu.

"Selamat, saya suka dengan hasil kerja kamu, dimana cara penyelesaian konflik yang kamu miliki dan juga menempatkan bahan agar tidak terbuang percuma dalam melakukan pengalian tanah di daerah itu, dan kayaknya kamu harus ikut dalam meeting kali ini," ucapnya.

"Tapi, pak saya belum pantas untuk ikut meeting bersama bapak," ucapnya merendah.

"Ini perintah. Bukan waktunya pantas dan tidak pantas, melainkan siap atau tidak siap," ucap nya sambil menyakinkan diri karyawan nya itu. Dengan berat hati walaupun sebenarnya ia tidak mau menerima itu dan juga ini merupakan perintah dari atasan ia harus menerima nya.

"Kalau begitu silahkan kembali ke ruangan kamu dan persiapkan diri kamu untuk meeting kali ini," ucap nya menyuruh karyawan itu keluar untuk mempersiapkan dirinya.

Setelah keluarnya karyawan itu. Ia sedikit bernapas lega, karena sedikit pekerjaan bisa ia selesai berkat hasil karyawannya tadi. Dan untuk mempersingkat waktu akhirnya ia mulai memasukkan ide karyawan nya itu ke dalam laptop untuk bahan meeting.

Setelah selesai mengetik, ia sedikit melirik kalender kecil di samping nya dan seperti nya ia melupakan sesuatu yang sangat penting. Ia mengambil kalender itu dan mengingat apa yang ia lupakan.

"Astaga, malam nanti ada pertemuan dengan Pak Prabu. Dan sekarang waktunya tinggal 3 jam lagi." Dirinya mulai panik dan segera menelepon assisten nya membatalkan semua meeting malam ini di dalam ataupun di luar agar segera dipindahkan ke hari lain.

"Hallo, Maya?" panggil nya.

"...."

"Segera batalkan semua meeting malam ini baik indoor maupun outdoor ya, soalnya saya ada pertemuan penting dengan Pak Prabu," ucap nya lagi.

"...."

"Makasih ya," pamit nya dengan menutup telepon nya.

Setelah memutuskan telepon nya, ia segera mulai berbenah untuk segera pulang ke rumah.

Arif Purnama Ahwal, seorang pria berumur 30 tahun. Dalam karir nya ia sudah mengantongi beberapa prestasi apalagi di bagian geografi, awalnya ia pernah bekerja di perusahaan Badan Metereologi Krimatologi dan Geofisika selama beberapa tahun.

Hingga suatu saat hingga tidak sengaja menemukan tempat yang gersang pada saat menggali akhirnya ia menemukan sebuah batu yang  tertutup pasir, dan saat di cek rupanya itu sebuah emas. Seolah mendapatkan ide akhirnya ia memutuskan resign dan akhirnya memilih membuka perusahaan pertambangan.

Nasib BungaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang