Bab 6 | Bukan Yang ku mau

9 2 0
                                    

Selamat Membaca Kisah
Nasib Sang Bunga

Now playing : Ungu - Aku bukan pilihan hatimu

***

Pilihan memang tidak berpihak akan tetapi ketentuan harus di jalani dan itu jalan terbaik

***

Kayaknya doa yang Lily harapkan pada malam tadi tidaklah terkabul. Buktinya pada saat ia baru saja membuka mata Lily di kejutkan dengan Choky yang membawa para anggota make up wedding masuk ke dalam kamarnya. Walaupun ini acara penting tapi setidaknya tidak perlu pria masuk kedalam kamar wanita seenaknya.

"Aaaaaaaaaaaaaa,"

Akhirnya mau tidak mau setelah adegan jerit-jeritan berakhir semua jalan seperti biasanya. Dan Lily mau tidak mau harus siap duduk di meja rias nya membiarkan para make up artis mendandani wajahnya.

Lily menerima semua dengan lapang dada karena bagaimanapun ia tidak bisa menentang sang kakak yang merupakan keluarga satu satunya yang masih ada, memang dirinya sudah berumur dan sudah waktunya ia memiliki pasangan. Akan tetapi bukan seperti ini cara yang terbaik dalam sebuah pernikahan.

Lily memang baru mengenal Arif dalam satu kali pertemuan, Arif itu orang nya ramah, humble dan humoris. Seorang tipe pekerja keras seperti kakaknya. Mungkin itu yang di lihat oleh kakaknya maka tanpa sepengetahuan nya ia melansungkan pernikahan ini.

"Nah, non Lily kami keluar dulu. Silahkan pakai baju yang telah di sediakan," ucap salah satu make up artis yang telah merubah wajah nya.

Setelah semua pergi, tinggallah Lily disana dengan suasana penuh kesunyian melanda hati. Entah apa yang sedang ia pikirkan sekarang tapi yang sebentar lagi dirinya akan di sunting sama pria yang baru ia kenal. Sebenarnya dirinya ingin curhat kepada seseorang yang ia anggap percaya, tapi kepada siapa.

Hanya satu foto disana, foto keluarga bahagia. Ada gambar dirinya, kakak, ibu dan ayahnya. Di keluarga ini dirinya yang paling dekat sama ayah sementara kak prabu lebih dekat sama ibu maka setiap hari tempat curhat Lily hanya kepada ayah.

"Yah, Lily gak tahu mau ngomong apa. Lily bingung yah. Lily bingung harus ngapain sekarang, mungkin ayah punya solusi untuk masalah Lily? Lily tahu ayah sudah tidak ada di dunia ini ayah sudah tenang disana. Namun Lily gak tenang yah, hiks hiks." Lily mulai menangis.

"Lily bingung mau ngomong apa sekarang, tapi yang jelas ayah akan selalu ada di hati Lily akan memantau Lily dari jauh," ucap Lily sambil mengambil foto bersama ayahnya dan mencium foto itu.

Setelah itu akhirnya mengenakan baju yang telah di sediakan. Setelah mengenakan pintu terbuka lebar dan menunjukkan sosok yang sangat penting dalam hidupnya siapa lagi kalau bukan Prabu.

"Eh adikku yang paling manis sudah cantik rupanya kamu Lily. Gimana udah siap belum untuk ini," ucap Prabu.

Lily hanya tersenyum "sebenarnya aku gak yakin akan hal ini. Tapi kalau ini pilihan kakak aku bisa apa kak," jawabnya ragu.

"Kakak yakin kamu pasti bahagia dengan calon yang kakak pilihkan untuk mu, jadi jangan kecewakan kakak ya." Prabu berusaha menguatkan hati Lily agar tidak plin-plan dalam mengambil keputusan.

Setelah mendengar wejangan itu, akhirnya Prabu berjalan memapah Lily keluar dari kamarnya untuk turun menuju tempat dimana acara resepsi akan segera di mulai. Dari atas Lily bisa melihat sekumpulan orang tengah menyaksikan dirinya turun dari lantai satu tempat diam dirinya.

Bak ratu yang akan di pinang oleh raja itulah perumpamaan yang akan mungkin akan segera terjadi.

Arif telah menunggu di bawah dengan tatapan yang sama seperti para tamu pada umumnya. Dimana mata kagum dan terpesona yang mereka pancarkan dari anak tangga paling atas sampai anak paling bawah membuat mata siapa saja enggan berkedip begitu pun dengan dirinya.

Sampai akhirnya Lily telah berada di samping Arif dan mulai duduk berdampingan disana. Semua mata tertuju kepada mereka berdua sampai akhirnya sang penghulu memberi aba-aba untuk menjabat tangannya.

"Apa pengantin wanita sudah siap?" tanya penghulu.

Lily menatap sang penghulu sebentar lalu kembali menunduk, sampai akhirnya ia mengangguk dan penghulu langsung mengulur tangan nya agar berjabat tangan.

"Baiklah, saya nikahkan dan saya kawinkan adik saya Lily Priandani binti Alm Santo Dirgantara dengan Arif purnama Ahwal bin Ahwal Purnama dengan mas kawin satu perusahaan PT Ahwal Crop di bayar tunai," ucap Prabu sebagai wali nikah.

"Saya terima nikahnya dan kawin nya Lily Priandani binti Alm Santo Dirgantara dengan mas kawin tersebut di bayar tunai," jawab Arif dengan lantang.

"Bagaimana para saksi, sah."

"Sah!"

Akhirnya kata sah telah di kumandangkan maka dari itu Arif dan Lily resmi menjadi pasangan suami istri. Setelah acara akad telah berlangsung acara ini di lanjutkan dengan resepsi yang terbilang mewah.

Dan sebentar lagi semua ini akan menjadi tranding topic karena semua ini dilangsungkan secara live oleh stasiun televisi tempat Lily bekerja disana. Acara resepsi pernikahan ini memang acara yang paling melelahkan dan bahkan semenjak tadi pun keduanya belum bertegur sapa sedikit pun.

Acara resepsi sudah berlangsung 2 jam dan tidak ada satupun baik Lily ataupun Arif belum membuka pembicaraan. Sampai akhirnya Prabu yang melihat hal itu merasa gemas dan mulai mendekati mereka berdua agar bersikap layaknya tidak terjadi apa-apa.

"Lily! Arif!" sapa Prabu.

"Kakak!" Bangkit Lily dan Arif yang langsung bersalaman dengan Prabu.

"Dari tadi kakak perhatikan kalian diam saja, emangnya tidak ada yang mau kalian bicarakan," ucap Prabu.

"Sebenarnya kak, bukan kami gak mau bertegur sapa. Akan tetapi situasi nya belum tepat mungkin setelah acara selesai kami akan saling bicara satu sama lain," ucap Arif. "Em benar juga Arif. Kalau begitu nikmati acara ini kakak mau ketemu sama klien yang lainnya," ucap Prabu meninggalkan mereka berdua.

Setelah Prabu meninggalkan mereka berdua. Mereka kembali dalam pikiran masing-masing sampai akhirnya assisten sekaligus manager nya—Choky datang mencairkan suasana.

"Selamat ya mba! Akhirnya mba sudah menemukan tambatan hati mba walaupun sebenarnya dalam tanda kutip, begitu. Akan tetapi mudah mudahan Mba selalu bahagia dan menjadi keluarga yang harmonis," ucap Choky memberi selamat.

"Kamu tuh ya, bisa aja mencairkan suasana, " kagum Lily. "Harus dong. Aku akan menjadi penghibur mba, benarkan mas Arif?" tanya Choky kepada Arif.

"Betul itu," jawab Arif.

"Kok mas juga malah ikut ikutan," sahut Lily.

"Enggak kok, mas enggak ikut ikutan." Semua nya saling tuduh dan menimbulkan sedikit kebahagiaan dari seutas senyuman keduanya. Walaupun memang pernikahan ini bukan keinginan mereka namun kebahagiaan  keinginan mereka yang sesungguhnya.

Setelah itu acara berlangsung begitu cepat dan berkat Choky tidak ada kecanggungan antara Lily dan Arif untuk saling terbuka satu sama lain. Bahkan sampai acara selesai mereka terlihat begitu bahagia dan memang benar bahagia itu sederhana.




***

Tbc

Yeyeyeye akhirnya Lis bisa update lagi. Ternyata mimpi ban kemarin menjadi kenyataan dan pernikahan berlangsung Hidmat. Walaupun dari awal ada kontak batin yang sangat kuat akan tetapi semuanya terbuyarkan hanya karena satu candaan yang membuat kebahagiaan itu terlihat sederhana.

Apakah cerita ini akan memiliki ending yang sangat bahagia? Atau jangan-jangan ada konflik yang lebih lagi

Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak 👣

Lis_author

Nasib BungaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang