Bab 4 | Larut Dalam Pikiran

11 2 0
                                    

Selamat Membaca Kisah
Nasib Sang Bunga

Now playing : Dewa 19 - Larut

***

Mungkin susah di percaya bahwa sesungguhnya pikiran ini terjatuh dalam kelarutan suasana

***

Pada hari ini Lily seolah mendapatkan karma atas apa yang ia lakukan kemarin malam kepada dirinya. Walaupun acara itu hanya sebatas obrolan biasa akan tetapi rasa sensasi yang dirasakan Lily berbeda pada hari ini, rasa bersalah seolah ada pada acara tadi dan rasa rasanya Lily ingin mengadakan konferensi pers untuk mengklarifikasi hal ini.

Namun apa daya, itu cuma acara biasa di Lily tidak bisa seenaknya melakukan hal itu, dan mungkin sekarang yang hanya bisa ia lakukan adalah diam saja dan nikmati hidup ini layaknya air yang mengalir.

Sekarang Lily dalam ruangan nya termenung dengan apa yang terjadi barusan. Dan apa yang sebenarnya terjadi seperti ada seseorang yang mengendalikan semua nya dari belakang. Lily berpikir apa ia hanya boneka dalam acara ini, kalau begitu kenyataannya sebenarnya apa yang di inginkan orang ini gitu.

Masih dalam lamunannya, hingga datanglah assisten yang awalnya pergi entah kemana seperti di telan bumi, atau lebih parah kayak hantu hantu kebanyakan. Pulang tak di jemput, datang tak di antar.

"Non Lily." Choky datang langsung kehadapan tanpa memberikan aba aba atau tanda kedatangan nya hingga membuat majikannya terkaget-kaget sampai jantungan.

"Kamu ya! Bener bener, untung aku gak punya penyakit jantung. Kalau punya udah mati!!" teriak Lily memaki assisten nya.

"Maaf Non, tadi saya ada urusan sebentar maka dari itu saya lupa memberi tahu Non," ungkap nya. Lily seharusnya mempermasalahkan hal ini namun kalau harus seperti itu kayaknya ia akan di cibir hal hal aneh oleh para netizen yang maha benar.

"Iya iya saya maafkan. Oh ya kemarin katanya ada jadwal manggung, kok masih ada acara reality show sih," kesal Lily.

Choky terkekeh "Maafkan saya Non, kayaknya saya salah. Harusnya jadwal manggung itu malam ini dan saya lupa memberi tahu Non," ungkap nya lagi.

"Kamu itu ya, bikin saya tambah pusing saja. Baiklah kalau gitu bagaimana sekarang kita ke tempat manggung saja. Saya mau istirahat di sana." Lily akhirnya memutuskan hal itu dan Choky mau tidak mau menerima tawaran itu dan langsung membawa majikannya ke tempat manggung nya itu.

Sepanjang perjalanan mereka berdiam diri tanpa ada yang mau berbicara satupun. Sampai akhirnya satu notifikasi membuat dirinya tercengang, dan langsung bangkit dari posisi awal yang mula nya dari posisi tidur langsung bangun.

+6282597639xxx

Maafkan saya.

Lily kaget siapa yang mengirim pesan itu kepada nya dan yang lebih mengherankan lagi kenapa harus kata maaf. Emang apa yang telah ia lakukan hingga ia merasa bersalah.

Merasa aneh dan penasaran sama orang ini akhirnya Lily membalas pesan itu.

Me

Emang kamu siapa, kenapa kamu minta maaf?

+6282597639xxx

Kamu tidak perlu siapa aku, pasti kamu tahu sendiri,

Lily tidak membalas pesan itu. Karena lokasi tempat dimana Lily manggung sudah sampai. Lily akhirnya turun dan melihat sebuah cafe bintang lima yang kayaknya baru saja buka.

"Bener ini Chok, tempat nya?" tanya Lily memastikan.

"Iya Non, lebih baik kita langsung masuk saja. Katanya Non mau istirahat," ucapnya yang langsung membawa majikannya masuk kedalam cafe itu.

Memang benar, Cafe ini masih baru bisa dilihat dari interior, sama beberapa aksen cafe yang terlihat baru dan sepertinya ini bukan sembarang tempat. Maka dari itu Lily harus bersikap profesional dalam acara sepenting ini.

Akhirnya Lily menempati ruangan yang telah di sediakan disana, dan sekali lagi ia harus benar benar profesional dan tidak boleh canggung atau salah tingkah lagi seperti di acara sebelum nya. Lily memilih tidur untuk menikmati hidup nya sesaat dimana mimpi itu lebih nikmat dari apapun.

***

Di tempat berbeda, sosok pemuda tengah mengacak rambutnya. Entah apa yang sedang ia pikirkan hingga membuat nya pusing sampai sampai beberapa kerjaan tidak bisa ia lakukan di beberapa progam yang ada di televisi itu.

Beberapa kali ia mondar mandir memikirkan sesuatu yang sangat penting. Sampai akhirnya salah satu rekannya datang dan memberitahu sesuatu. "Permisi, maaf Pak. Saya Chika," ucap seseorang bernama Chika itu.

"Iya Chika silahkan masuk," jawab nya.

"Maaf mengganggu anda, Pak. Saya cuma memberitahukan bahwa hari ini bapak harus menghadiri acara peresmian cafe bintang lima yang ada di daerah jalan layang itu Pak," ucap Chika.

Sebenarnya ia benar benar lupa akan hal itu, namun berkat Chika. Ia bisa tahu bahwa ada acara penting yang akan segera ia hadiri pada hari ini, mungkin ia bisa melupakan segala pikiran aneh aneh nya.

"Baiklah, Chika makasih ya udah ngingetin saya." Ia langsung bergegas mengambil semua barang yang ada di sana dan langsung meninggalkan Chika di ruangannya.

"Sama sama Pak Satria,"

Ia berlari meninggalkan kantornya dan langsung memasuki mobil yang terparkir disana, di pikiran sekarang ialah bagaimana caranya sampai ke lokasi tanpa macet sedikit pun. Karena ia tahu waktu sore menjelang malam ini itu waktu nya macet parah dimana semua warga kantor pulang ke rumah masing-masing.

Mobil itu meninggal tempat parkir dan langsung menuju jalan raya yang awalnya lengang saja. Dan pada saat sampai di jalan utama, rupanya memang benar, jalanan di sana benar benar macet parah dan kali ini macet nya lebih parah dari sebelumnya dan kalau di hitung hampir memakan waktu 3 jam untuk keluar dari area macet itu.

Dan itu di sesalkan. Tanpa pikir panjang akhirnya ia memilih keluar dari mobil dan mengambil sesuatu di bagasi mobilnya, sebuah sepeda lipat milik nya yang selalu ia simpan di bagasi. Ia menurunkan sepeda itu dan memakirkan mobilnya di sembarang tempat. Dan melanjutkan perjalanan menuju lokasi itu.

Akhirnya dalam memakan waktu 30 menit ia sampai disana. Walaupun seluruh tubuhnya keringat dan bau di tambah dengan gayanya yang acak acakan karena mengejar waktu. Maka dari itu ia lebih baik masuk ruang make up.

Karena takut dirinya ketahuan kayak orang gembel maka ia masuk dengan hati hati walaupun agak terburu-buru. Sampai akhirnya ia tidak sengaja tersandung sesuatu hingga menimbulkan sedikit kegaduhan disana. Merasa takut bakal ada yang datang ia matanya tetap waspada sampai akhirnya ia dikejutkan dengan sosok yang tidak jelas dimana asal usulnya.

"Hey! Siapa disana!!"

Teriakkan itu memang jelas, dan kayaknya ada di sekitar sini. Ia semakin di buat kaget disana kala sebuah langkah kaki mulai mendekati dirinya. Merasa langkah kaki itu mendekati kesini dan kayaknya tepat di belakangnya ia langsung memutar badan hingga baik dirinya ataupun orang itu sama sama terjatuh.

Dan sesuatu yang aneh pun terjadi, seolah dirinya telah merasakan sesuatu yang aneh dari bibirnya rasa mint di campur dengan balutan aneh begitu jelas di bibirnya.

Aku berharap ini mimpi!

***
Tbc.

Yeyeyeye akhirnya Lis bisa update lagi. Bagaimana dengan bab 4 ini? Apa yang kalian pikirkan pada akhir cerita ini, jangan terlalu di bayangkan pasti kalian akan tahu jawabannya di bab selanjutnya. Oke, sabar ya?

Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak 👣

Lis_author

Nasib BungaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang