AlGHANIYA [ON GOING]

Bab 7

Jangan lupa di vote and komen gais😉

Selamat membaca:*

***************
"Aku selalu senang saat dimana mata kita saling memandang, karena cuman ada aku di dalamnya. Begitu juga dengan kau yang hanya melihat dirimu di dalam aku"

~

Fiya Ivanka

🍁🍁

"Ibu Ghani berangkat dulu yaa, Assalamu'alaikum." pamit nya yang sudah siap untuk pergi ke sekolah.

Tidak lupa dia membaca doa di atas motornya sebelum berangkat.

Dia suka melihat orang sibuk dengan kegiatan masing-masing di pagi hari, rasanya begitu nyaman karena dia merasa tidak sendirian.

Mengendarai motornya dengan santai, menikmati kepadatan jalan raya, melihat gedung-gedung tinggi di pusat kota, meneliti setiap apa saja yang iya lihat adalah kegemarannya saat sedang mengendarai motor. Tapi tenang saja, Ghani tak akan pernah terlambat karena memang ia pergi sekolah 20 menit sebelum bel masuk.

Saat akan sampai di pertigaan, ia melihat punggung seseorang yang sangat di kenal nya. Tapi ia berpikir itu tidak mungkin, karena bisa saja itu punggung orang lain yang memang kebetulan mirip dengan orang itu. Akhirnya ia pun melanjutkan perjalanannya dengan perasaan dan pikiran yang sedikit mengganjal dan tidak menunggu lama, sampailah Ghani ke sekolah.

Belum saja ia mematikan motornya, Fiya sudah menghampiri nya dan memandang Ghani cukup lama. Dengan perasaan dongkol dan risih Ghani langsung mengusir Fiya, pagi-pagi sudah membuat mood nya hancur.

"Pergi!" usirnya

"Ga mau, Fiya masih mau memandang wajah Ghani yang guanteng bangetzz ini."

"Sumpah ya, ga guna banget lo." murka Ghani, ia paling tidak suka ada orang yang membuat mood pagi nya hancur, karena ia ingin mengawali pagi dengan keceriaan. ~fiks Ghani buang aja Fiya ke rawa-rawa~.

"Ih berguna tauuu. Karena dengan memandang wajah Ghani, Fiya mendapat kan banyak energi." sanggahnya.

"Awas lo minggir!" yang di usir tetap tidak mau pergi.

Dan seketika Fiya mendapatkan ide yang gila untuk membuat Ghani marah dan merona. Fiya langsung menghitung dalam hati  1 2 3

Cup. ~Daebak, jinjja~

Fiya langsung saja berlari setelah mencium kilat pipi Ghani.

"Woi kurang ajar banget lo!" seketika itu juga emosi Ghani meledak, jika tidak ingat Fiya seorang wanita maka habis lah ia sekarang juga di ajak baku hantam dengan Ghani.

Fiya tertawa mendengar omelan Ghani, rasanya puas. Ia tidak membayangkan gimana jengkelnya Ghani saat itu.

Ia pun buru-buru memasuki kelas karena sebentar lagi bel masuk berbunyi.

Namun tanda-tanda guru datang pun belum ada, hingga sang ketua kelas menjemput guru tersebut dari ruang guru.

"Woi kita freeclass sampai istirahat, katanya guru-guru pada rapat." ucap sang ketua kelas; Ferdi

Mendapat kabar itu ada yang merasa senang dan ada yang tidak, pasalnya freeclass nya cuman sampai jam istirahat saja.

Fiya dan Hera pun langsung bergosip ria, dan menceritakan kejadian tadi pagi yang menimpa Ghani.

"Her, lo tau nggak?" tanya nya.

"Ya gak lah, gimana sih lo."

"Iiis ga gitu, tadi pagi kan gue ga sengaja jumpa Ghani di parkiran nah gue samperin dah tuh anak. Buset dah pagi-pagi udah marah aja tuh anak sama gue, apa salah dan dosa gue cobak? Padahal kan gue cuman nyapa dia terus gue pandangin muka dia doang, abis itu gue di usir. Nah karena komuk dia gemesin pas lagi marah-marah, gue buat tambah marah aja lah si Ghani. Kesel gue. Entah ilham dari mana gue dapet ide yang sangat brilian. Lo tau ga ide nya itu apa?". Tanya nya

"Ga." jawabnya dengan wajah malas,  ia setia mendengarkan cerita Fiya yang selalu menyangkut dengan Ghani.

"Gue nyium pipi dia Heraaaaaaa, gila ga tuh? Abis itu gue langsung lari."

"Lo udah ga waras yaa? Gila ya Fiyaaa dosa apa gue punya temen kayak lo, sumpah pengen gue bejek-bejek lo sekarang juga." jengkelnya, bisa-bisanya ia bilang begitu tanpa ada rasa malu dan dosa.

"Iss lo mah ga asik diajak ngobrol." rajuk nya

"T.E.R.S.E.R.A.H!"

Fiya pun langsung mengakhiri pembicaraan nya dengan Hera dan langsung menidurkan kepalanya di meja dengan kedua lengan sebagai bantalannya.

Sementar Hera hanya mengelus dada dan banyak-banyak mengucap istighfar atas apa yang di bicarakan Fiya barusan.

~Sumpah w aja kesel sebagai author sama kelakuannya Fiya~.

Gimana ceritanya? Greget ga? Semoga kalian suka yaaa.

Jangan lupa vote dan komen ya sahabat, agar nayong semangat nulis part selanjutnya.

Terimakasih banyak sudah membaca😊😊