Title : I Lost You
Genre : Happy end
Family life
By : hyuckers🎵ILY🎵
Matahari yang sudah terbit, membuat mata Jisung terbuka. Ini untuk 2 bulan bangun tanpa Chenle. Bangun tanpa pelukan atau kecupan ringan dari si manis. Dan sekarang Jisung meringis. Rindu benar-benar menyesakan. Jisung sering menangis karna kepergian Chenle. Menangisi istrinya yang di pastikan sudah tidak akan kembali lagi. Dengan perasaan hancur, Jisung beranjak dari ranjang.
Ini hari libur, tentu saja. Semester satu ditingkat akhir telah terlewat, dan Jisung hanya harus menunggu beberapa bulan untuk keluar (Jisung jadi siswa tingkat akhir/Jisung paling tua disini dan yang lain itu adik kelas Jisung. Aku lupa ganti waktu itu, jadi gak apa apa ya😣). Beberapa hari yang lalu, ia turun jabatan. Sekarang, jabatan itu sudah di pegang oleh Renjun. Masih ingat, lelaki China yang di jahili Guanlin? Tolong jangan salahkan anak China itu, dia bahkan tidak tau apapun.
Kembali lagi pada Jisung yang memutuskan untuk tidak beranjak mandi. Dia memilih untuk membuka laci kecil yang menyimpan surat terakhir dari Chenle. Ya, Chenle tidak mungkin pergi begitu saja, bukan? Tentu saja dia pamit pada Jisung.
Sudah 2 bulan lamanya, dan surat itu masih belum terbaca. Jisung tidak akan sanggup membacanya. Maka, dengan keberaniannya saat ini, Jisung memutuskan untuk membaca surat yang kini ada dalam genggaman tangan nya.
Dia menghela nafas panjang, memperkirakan apa yang sebenarnya tertulis oleh lengan mungil istri nya.
Saat jari Jisung telah sepenuhnya membuka amplop merah hati itu, Jisung tertegun pada sebuah barang yang ada disana. Jari nya membawa benda itu cepat, dan dengan tergesa membaca surat Chenle.
Dada nya mulai berdenyut sakit saat tiap huruf ia temukan dalam pandangan matanya. Tangan kokoh itu bergetar, dengan bibir yang ikut dia gigit. Menahan gugup yang menderanya. Pada akhirnya, tangis itu pecah. Lelehan bening dari manik kelam itu jatuh. Membasahi kertas yang masih ia genggam. Serta benda yang membuat genggaman nya semakin bergetar.
Teruntuk Jisung ku♥
Bagaimanapun aku adalah istrimu.
Sangat tidak sopan jika aku pergi tanpa pamit.
Maaf, karna aku hanya pamit lewat dituliskan saja. Ada sesuatu yang menghalangi ku untuk bicara padamu. Hatiku terluka, kau pasti tau itu.Aku akan pergi dalam kehidupan mu, aku yakin aku bisa untuk tetaplah bisa. Maaf aku masih menjadi orang urakan, orang yang bejad. Padahal aku tidak boleh melakukan semua itu.
Ji, maafkan aku. Dan aku mencintai mu, Daddy Jisung. Maaf membawa anak mu pergi jauh dari ayahnya.
🎵ILY🎵
Bel dari pintu itu terus berbunyi terus menerus. Sesekali tangan nya mengetuk pintu tak sabaran. Dia ingin cepat bertemu kekasihnya, sungguh merindukan dirinya. Walaupun jelas dalam hatinya dia bergumam tak jelas. Jantung nya berpacu cepat. Tubuhnya sudah bergetar tak tentu. Ah, rasanya Jisung benar-benar bisa mati oleh perasaan gugup dan rindu yang berpadu itu.
Dan ketika pintu terbuka, Jisung menghela nafas lega. Setidaknya, bukan Chenle yang membuka nya. Dia masih belum berani untuk bertatap dengan manik itu, meskipun dia begitu merindukan mata itu.
Senyum ibu Chenle sedikitnya menenangkan kegugupan yang Jisung bawa dari rumah. Dia membungkuk hormat, kemudian membawa tubuhnya --menubrukkan tubuhnya-- pada ibu Chenle yang kecil. Dia kemudian melepas segala penyesalannya. Dia melepas segala beban yang ia panggul sendiri. Melepaskan rindu yang menumpuk pada hatinya yang kian hari, kian rapuh. Jisung menangis dalam dekapan ibu Chenle. Mengatakan secara bisu, bahwa ia begitu menyesal dan teramat menyayangi Chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet - Jichen
FanfictionStory by@hyuckers Beberapa cerita kehidupan Jisung dan Chenle. Cerita pahit dan manis dari kisah yang mereka jalani. Mari menjadi bagian dari mereka, yang akan selalu mendukung mereka. 😄 Yaoi BxB!!