Piechies of love

2.7K 289 18
                                    

By: hyuckers

.
.
.

Satu dari sekian juta orang tidak sadar. Atau bahkan banyak orang yang sama sekali tidak sadar. Bahwasannya, pecahan cinta itu selalu berbekas pada hati paling dalam. Sedikit nya, banyak yang mengatakan 'ya kalo udah putus tuh kesannya benci'. Ya, benci yang teramat karna keadaan yang tidak membuat mereka bersatu. Sedikitnya, rasa itu ada, karna cinta mereka yang harus kandas ditengah jalan. Itu pecahan cinta dan Jisung salah satu orang yang tidak sadar akan pecahan cinta tersebut.

Dia membenci seseorang yang pernah mengisi harinya. Dia membenci lelaki manis yang kini bersanding mesra dengan lelaki lain. Mengatakan lelaki manis itu adalah 'lelaki murahan'. Sialan bukan seorang Park Jisung? Bagaimana tidak? Heol, mereka pernah bersenggama dan sekarang Chenle malah berpegang tangan dengan Guanlin?

Pst! Jalang dasar!

Umpatnya dalam hati. Tapi yang keluar hanya dengusan malas melihat tangan yang bertaut itu. Dia geli! Jangan katakan cemburu! Itu tidak mungkin! Dia masih punya logika untuk merasa cemburu pada lelaki murahan itu.

Mari iya kan saja ucapan Park Jisung itu.

"Are you jealous, Sung?"

Pangeran kampus ketiga itu menyenggol lengan Jisung yang baru saja mendengus. Senyum menggelikan tersemat di bibir tipis itu. Sedang, lengan yang lain, merangkul mesra kekasihnya yang lebih mungil. Jaemin tertawa, diikuti Renjun -kekasihnya. Dan diseberang sana, nampak Jeno -pangeran kampus pertama lebih tenang, namun dengan mata yang mendelik tak suka pada lengan Jaemin yang bertengger mesra di pinggang kekasihnya juga. Ya, Renjun adalah pemilik dua pangeran kampus.

"Jen! Lelaki jalang itu sudah bersama Guanlin!"

Jisung mengadu. Pemuda tampan pindahan China itu akan segera menggeser posisi nya. Sorry-sorry aja. Jeno terlalu tampan jika harus digeser kedudukan nya. Lebih baik Jisung saja kan ya?

Dari pada berbicara pada Jaemin yang benar-benar usil, Jisung lebih memilih pemuda dingin yang ada disampingnya. Renjun? Oh, lelaki itu terlalu mengerikan jika diajak bicara. Mulut pedasnya, Man!

"Hei! Kau hanya tak bisa move on, Sung!"

Ya, sepelan apapun Jisung bicara, jika masih dalam lingkungan yang sama dengan pemuda Na itu masih tetap akan mendengar. Dia tidak akan tenang. Pasalnya, Jaemin benar-benar orang yang menertawakan keretakan hubungan Jisung dan Chenle.

"Aku tidak bicara denganmu, hyung!"

Jisung mendesis kasar. Jaemin benar-benar menyebalkan.

"Oh! Calm down dude. Semua orang berhak bicara."

Semua orang yang kelewat girang dengan cengiran nya membuat Jisung membanting tas nya kasar pada meja kantin kampus. Ya, mereka sudah sampai di kantin.

Kemudian tatapan nya bergulir pada lelaki paling sadis diantara mereka. Sedang Renjun hanya memberi tatapan kelewat datarnya.

"Suruh kekasih sialanmu untuk diam, Huang!"

Lelaki China itu memutar bola matanya malas. Entah kenapa berbicara dengan Jisung itu benar-benar menyebalkan menurutnya.

"Datang ke kantor pemerintah dan suruh mereka mencoret hak asasi manusia."

Sialan! Tidak ada bedanya berbicara dengan si sadis.

"Memang benar. Kau hanya belum hilang dari bayang-bayang Chenle."

Benar. Semua orang benar-benar menyebalkan. Na Jaemin, Huang Renjun, dan Lee Jeno. Pantas saja mereka berjodoh. Mereka sama gilanya.

"Aku sudah tidak cinta Chenle lagi, sialan!"

Bitter Sweet - JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang