Story by: hyuckers
.
.
Disini Chenle lebih muda dari Jisung, oke.
Jisung terhenyak saat Lee Jeno, dokter kepercayaan keluarga nya memberi sebuah bogem mentah yang cukup membuat dia terhuyung hingga jatuh menyapa lantai. Dia terkejut, tentu saja. Lelaki berperangai bak malaikat itu kini menguarkan aura yang sungguh menakutkan. Dan Jisung menjadi ciut seketika. Seolah semua memang salahnya. Dia kira, dia yang tidak menjaga adik nya dengan baik hingga sakit membuat lelaki tampan itu meninju nya. Tapi, untuk orang lain, kenapa Lee Jeno semarah itu?
Tiba-tiba perasaan cemburu yang tidak seharusnya hadir itu membuncah. Dia tidak suka ada yang memperdulikan adik nya melebihi dia. Chenle adik nya, dan akan selalu menjadi tanggung jawab nya. Akan selalu menjadi prioritas nya, dan tak ada satu orang pun yang menggantikan posisi nya. Bahkan sang ibu pun enggan mencampuri kehidupan Chenle yang begitu tergantung nya pada Jisung. Sang ibu memaklumi bagaimana posesif nya seorang Jisung yang terlampau menyayangi adiknya yang berkelainan itu. Pemilik sindrom Asperger--autis.
Dengan tergesa Jisung balik meninju dokter muda itu. Kemarahan menguasai nya yang terbutakan oleh luapan emosi cemburu. Dia mengerang saat prediksi tentang Lee Jeno yang menyukai Chenle kini mengganggu pikiran nya. Dia tidak suka ada yang menyukai adiknya, apalagi sampai harus membiarkan sang adik bersama siapapun. Dia tidak akan pernah suka itu.
Sedang kini Jeno hanya mendecih. Mengeluarkan tawa sarkatis yang membuat Jisung mengerutkan kening nya. Apa maksid Lee Jeno yang meninju kemudian tertawa seperti itu?
"Chenle hamil!"
Dua kata yang berhasil meluluhkan emosi nya. Berhasil membuat hatinya berdenyut kencang namun tak tentu. Tentang risau, gelisah, dan khawatir. Namun perasaan bersalah lebih mendominasi nya. Sesuatu dalam hati nya berontak minta pertanggung jawaban. Dia memang harus bertanggung jawab, namun masa depan nya masih panjang. Tidak seperti Chenle yang menjadi manusia kekurangan otak itu.
Pikiran nya melayang pada saat dimana dia terhuyung masuk rumah mereka dengan bau alkohol yang menyengat. Langkah kaki nya terseret karena kepala nya yang sungguh berat. Pada daun pintu, dia melihat sang adik yang sedang memeluk boneka lumba pemberian nya. Wajah nya sayu, karna ini sudah malam. Kehadirannya membangunkan sang adik yang sedang terlelap.
"Hyungie.."
Tanpa tau sang kakak yang sedang mabuk, Chenle berlari kecil khas anak kecil. Memeluk sang kakak meski bau alkohol mengganggu hidung nya. Dia tak apa, asalkan memeluk Jisung. Jisung, poros hidup nya yang menjadi tujuan hidup Chenle. Dunia Chenle.
Sedang sang kakak mengerang saat sang adik mendusalkan kepala pada ceruk leher nya. Hembusan napas Chenle membuat sesuatu dalam dirinya minta di puas kan. Menuntut sang adik untuk bertanggung jawab karna sudah membangunkan singa yang sedang tertidur.
"Lele.. Lele cantik.. Manis."
Racaunya dengan tangan yang kini sudah bermain ditubuh sang adik. Bergerilya menyentuh setiap inci tubuh sang adik yang memang terlihat menggairahkan. Sedang Chenle yang tidak tau apa-apa hanya menyerngitkan dahinya bingung dengan kelakuan sang kakak.
"Lele cantik."
Kembali kata-kata itu keluar. Memuja betapa indah paras Chenle yang kini sudah tersenyum manis. Tertawa kemudian
"Lele cantik haha.. Lele cantik yee!"
Yang muda melompat senang saat Jisung memanggil nya cantik. Dia tertawa bahagia tanpa memperdulikan wajah Jisung yang kini sudah menahan kesal karna pelukan nya sekarang terlepas. Dengan kekuatan tersisa, Jisung menarik tangan Chenle dan menjatuhkan tubuh mungil sang adik di lantai. Chenle memekik kaget, namun Jisung semakin kalut saat mendengar pekikan itu. Dia suka, dan dia ingin mendengarkan bagaimana Chenle memekik saat dia menumbuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet - Jichen
FanfictionStory by@hyuckers Beberapa cerita kehidupan Jisung dan Chenle. Cerita pahit dan manis dari kisah yang mereka jalani. Mari menjadi bagian dari mereka, yang akan selalu mendukung mereka. 😄 Yaoi BxB!!