07

1.4K 105 0
                                    

Vote 5-7 kalau mau lanjut
.
.
.
.

Sudah seminggu berlalu dan Jimin belum sadarkan diri, Yoongi sangat kesepian, Yoongi masih berharap Jimin bangun dan berada di dalam dekapannya.

"Hyung, tadi orang tua mu datang ke kantor saat kau menjenguk Jimin di rumah sakit"tadi pagi sebelum pergi ke kantor, Yoongi menyempatkan mampir ke rumah sakit untuk menjenguk Jimin, hanya sebentar, ia tahu orang tua Jimin tidak akan memperbolehkannya untuk menjenguk Jimin, jadi Yoongi memutuskan untung menjenguk Jimin sebelum pergi ke kantor dan sebelum orang tua Jimin datang.

"Sudahlah, aku muak dengan semuanya"sungguh Yoongi pusing sekali, satu sisi ada Jimin yang sedang koma dan satu sisi lainnya ada orang tuanya yang menyuruhnya untuk menikahi Minyoung karena Minyoung sedang mengandung, Yoongi yakin anak yang di dalam kandungan Minyoung itu bukan anaknya.

"Hyung, apa anak itu adalah anakmu? "tanya Hoseok dengan hati-hati, takut Yoongi tiba-tiba marah nanti.

"Ck, sudah kubilang Seok itu bukan anakku"Yoongi menghela napas lelah.

"Mian hyung. Setelah ini ada meeting, lebih baik aku yang akan menghadle(?) nya dan kau istirahatlah, dinginkan pikiranmu hyung"Hoseok bangun dari duduknya dan keluar dari ruangan Yoongi.

Yoongi memilih memasuki ruangan yang digunakan untuk istirahat olehnya, ia merebahkan tubuhnya diatas kasur, ia manatap langit-langit ruangan tersebut, tanpa ia sadari satu tetes air mata keluar dari matanya, ia menutup matanya guna menghentikan air mata yang terus-menerus keluar, Yoongi menghapus air matanya kasar, ia mengambil handphonenya dan membukanya, matanya menangkap foto Jimin yang tersenyum cantik ke arah kamera dengan baju kebesarannya, sungguh itu sangat imut dimata Yoongi, ia tersenyum tipis dan melihat jam yang tertera di layar handphonenya itu, sudah pukul 10:23, masih ada waktu untuk menunggu makan siang, ia pun memutuskan untuk tidur setelah memasang alarm di handphonenya, sebab ia tidak bisa bangun tepat waktu kalau tidak di bangunkan ataupun ia tidak memasang alarm.

.
.
.
.

Taehyung menatap sendu sahabatnya yang masih belum sadarkan diri itu, Taehyung memang sudah boleh pulang dari kemarin dan hari ini ia ingin menjenguk Jimin walaupun ia harus membujuk sang suami untuk mengizinkannya, ia berjanji pada Jungkook kalau setelah ia menjenguk Jimin Taehyung akan istirahat total di kamarnya, dan mau tidak mau Jungkook pun mengiyakannya. Masalah kandungannya, untung saja tuhan masih mau memberikan kesempatan untuknya dan Jungkook untuk menjaga anak mereka, ia sangat bersyukur dengan itu, tetapi ia harus menjaga ekstra kandungannya.

Tidak tahu mengapa, saat Taehyung mengingat kecelakaan yang terjadi dengannya dan Jimin, nama Minyoung terlintas di pikirannya, apa Minyoung yang merencanakan ini, pikir Taehyung.

Taehyung tersentak saat ada sebuah tangan yang menepuk pundaknya, ia menoleh dan mendapati Jungkook yang membawa 1 kantong yang berisi makanan, tadi Jungkook meminta izin ke Taehyung kalau akan membeli makanan untuk dimakan di rumah sebelum pulang. Taehyung memukul lengan Jungkook pelan karena mengejutkannya.

"Kookie, kau membuatku kaget"ucap Taehyung sambil mengelus dadanya pelan.

"Mianhae, kita pulang sekarang? "Jungkook terkekeh pelan, Taehyung melirik sekilas pada Jimin dan menghela napas dan mengangguk, ia dan Jungkook pun keluar dari ruangan Jimin.

.
.
.
.

Di dalam mobil, Taehyung tampak terdiam dan menatap keluar lewat kaca mobil, merasa heran, Jungkook pun menanyakan sesuatu padanya.

"Sayang, kok kamu diam saja?, ada apa hmm? "tanya Jungkook sambil mengelus surai lembut sang istri dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya mengendalikan stir mobil.

"Aniyo. Kookie, kamu bisa membawaku bertemu dengan Yoongi hyung? "Jungkook menyerngit bingung.

"Kenapa kamu ingin bertemu dengan Yoongi hyung? "Taehyung memiringkan tubuhnya menghadap Jungkook dan menggenggam tangan Jungkook yang tadi mengelus surainya.

"Kemarin, saat sebelum aku dan Jiminie mengalami kecelakaan, kami melihat Minyoung dengan seorang namja, dan mereka berpelukan. Jiminie memfotonya dan katanya akan memberitahu Yoongi hyung nanti, jadi aku ingin memberitahu Yoongi hyung soal itu dengan bukti dari handphonenya Jiminie"Jungkook mengangguk mengerti

"Nanti malam atau sore ya, kamu harus istirahat dulu, oke? "Taehyung ingin protes tetapi kalah telak dengan ucapan Jungkook

"Istirahat atau tidak bertemu dengan Yoongi hyung? "Taehyung menghela napas dan mengangguk.

.
.
.
.

Yoongi pulang dengan malas, sungguh, sejak Jimin berada di rumah sakit, ia tidak punya kekuatan untuk melakukan apapun, dia seperti lemah tanpa Jimin, istrinya. Yoongi memasuki kamar Jimin atau lebih tepatnya kamar tamu, seperti rutinitasnya setiap hari, setelah pulang dari kantor, Yoongi akan mendatangi kamar Jimin dan tidur disana. Semua barang-barang milik istrinya tertana rapi di kamar tamu itu, sejenak ia mengingat memori dimana ia melakukan itu dengan Jimin, ia ingin memiliki seorang anak dari Jimin, Yoongi menghela napas dan merebahkan tubuhnya ke tempat tidur, ia akan menutup matanya sampai bel pintu rumah berbunyi, ia berdecak kesal karena waktu istirahat sedikit terganggu, ia membuka pintu dan mendapati Jungkook dan Taehyung di depannya.

"Buat apa kalian kesini? "

"Bisakah kita masuk dulu, hyung? "Yoongi mengangguk dan mempersilahkan pasangan Kooktae itu untuk duduk di dofa ruang tamu.

"Jadi ada apa? "Taehyung menoleh kearah sang suami, setelah mendapatkan anggukan dari Jungkook, ia pun bertanya.

"Apa hyung menyimpan handphone milik Jiminie? "Yoongi menyerngit bingung sebentar dan mengangguk.

"Kami bisa meminjamnya, kami ingin memberitahu hyung sesuatu melalui bukti handphone itu"Yoongi mengangguk dan pergi ke kamar Jimin dan mengambil handphone milik Jimin di laci, ia sengaja meletakkannya disana.

"Ini"Taehyung menerima handphone itu dan membukanya, ia membuka galeri dan mencari foto Minyoung dengan namja yang ia temui waktu itu. Setelah ia menemukannya, Taehyung menyerahkan bukti itu ke hadapan Yoongi, Yoongi menyerngit, maksud dari Taehyung itu apa.

"Sebelum aku dan Jiminie mengalami kecelakaan, kami sempat menemukan Minyoung dengan namja lain, tapi aku tidak tahu namja itu siapanya Minyoung"

"Kami ingin kau mencari namja itu, hyung"ucap Jungkook setelah lama terdiam tadi.

"Pasti, aku akan namja ini dan menyerahkan foto ini kepada orang tuaku agar pernikahan kami di batalkan"pasangan Kooktae bingung dengan apa yang dilihat oleh mereka, Yoongi yang sekarang seperti membenci Minyoung, tidak seperti dulu yang sangat mencintai Minyoung, sampai merelakan malaikat seperti Jimin, istrinya.

"Hyung, kenapa kau---"pertanyaan Jungkook terjeda dengan pengakuan mengejutkan yang dilontarkan oleh Yoongi.

"Aku mencintai Jimin, hanya itu. Kalian silahkan keluar, aku akan mengabari kalian apabila ada perkembangan nanti"Jungkook maupun Taehyung hanya mengangguk dan mereka pun keluar dari apartemen Yoongi.

Yoongi menggenggam erat handphone itu, ia segera meraih handphone miliknya dan menghubungi salah satu anak buahnya untuk mencari tahu tentang namja yang bersama dengan Minyoung itu.

.
.
.
.

TBC

Udah lama banget aku enggak up ya, moga suka, maaf kalau gaje banget, kalau ada typo bilang ya, jangan lupa vote and komen, see you next chap!

WHY ME? ♥YM♥ [END] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang