05

1.6K 114 2
                                    

Vote 3-5 kalau mau lanjut

Kangen aku nggak?
.
.
.
.

Yoongi sudah menunggu lebih dari 2 jam di ruang operasi tetapi dokter belum juga keluar dari tadi, ia benar-benar takut kehilangan Park ah ani Min Jimin-nya. Yoongi baru mengetahui perasannya terhadap Jimin tadi pagi. Tidak lama kemudian dokter keluar dengan wajah yang tidak bisa di deskripsikan olehnya, ia berdiri langsung menghadap pada dokter tersebut.

"Dok, bagaimana keadaan istri saya? "dokter itu menghela napas

"Kondisi istri anda dalam keadaan kritis, beberapa tulang ada yang retak dan juga pasien kekurangan darah karena terlalu banyak darah yang keluar dari tubuhnya, kami akan segera mengambil kantung darah yang kami punya apabila darah itu sesuai dengan darah istri anda dan-"dokter itu menggantungkan ucapannya, Yoongi merasa kesal

"Dan apa dok? "

"Istri anda koma"

Jderr

Yoongi hancur, Yoongi menyesal, itu perasaan Yoongi sekarang, air mata sudah mendarat satu tetes di pipinya.

"Saya permisi"dokter itu pergi meninggalkan Yoongi yang terduduk di lantai dingin rumah sakit dengan wajah sedih, ia menangis tersedu-sedu, Jimin, Jiminnya, tidak, Jiminnya harus bertahan, ia tidak boleh meninggalkan Yoongi sendirian. Tiba-tiba sebuah tangan kekar memegang pundaknya yang masih bergetar karena tangisan Yoongi.

"Hyung, kau harus kuat"Yoongi mendongak dan mendapati wajah Jungkook yang sama sedihnya, Jungkook membawa Yoongi untuk duduk di atas kursi ruang tunggu.

"Taehyung bagaimana? "Jungkook tersenyum kecil

"Dia tidak terlalu parah hyung, kepalanya hanya di perban karena tergores trotoar dan bayi kami juga baik-baik saja"

"Syukurlah"Yoongi menunduk, Jungkook membawa Yoongi kepelukannya.

"Kenapa sekarang hyung?, kenapa?, kau tahu bagaimana Jimin selama ini hyung? "Yoongi menangis di pelukan Jungkook, memori dimana Jimin yang dulu sangat perhatian padanya menjadi dingin dalam beberapa minggu ini, ia tahu Jimin melakukannya karena dirinya, ia tahu Jimin dingin kepadanya karena dirinya sendiri, tetapi bolehkan ia mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki semuanya, sungguh ia sangat sangat mencintai Jimin.

"Kau belum memberitahu orang tua Jimin ataupun orang tuamu hyung? "Jungkook melepas pelukannya dan menatap tajam Yoongi yang berada di depannya yang masih menangis

"Setelah ini aku akan memberitahu mereka"isak Yoongi, ia mengambil handphonenya di saku celananya dan mencari kontak orang tua dan mertuanya.

.
.
.
.

Yoongi memasuki kamar rawat inap Jimin, ia bisa melihat beberapa perban yang melilit tubuh kecil istrinya itu, ia hanya bisa menahan air matanya, ada begitu banyak penyesalan yang hinggap di hatinya, ia ingin memperbaiki semuanya bersama dengan istrinya, Min Jimin.

Yoongi mendekati Jimin yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit, ia menyentuh pipi tirus tersebut, ia mengucapkan kata "mianhae, saranghae" berkali-kali tepat di telinga Jimin, ia ingin sang istri mendengar perasaannya sekarang.

Pintu kamar terbuka dan mendapati kedua orang tua Jimin, sontak Yoongi menoleh dan menghapus air matanya yang sempat keluar tadi.
"Buat apa kau disini, Min Yoongi-ssi? "Yoongi begitu terkejut dengan ujaran Eomma Jieun, Eomma Jieun sudah mengetahui mengapa Jimin, anaknya, sedikit pendiam, ia terus memantau Jimin dari jauh dan ia baru tahu kelakuan menantunya ini dari sahabat Jimin yaitu Jeon Taehyung.

"Eomma, aku sedang menemani Jimin"Eomma Jieun berjalan maju dan berdiri tepat di depan sang menantu

"Untuk apa hah?, sudah puas kau membuat Jimin seperti ini hah?, sekarang kau pergi dari sini dan temui kekasih gelapmu itu dan jangan temui anakku lagi"tegas Eomma Jieun, Yoongi menggeleng keras, ia tidak mau Jimin pergi dari hidupnya, Yoongi sangat mencintai Jimin, Yoongi tidak berbohong, ia benar-benar mencintai Jimin.

"Eomma, kumohon, beri aku satu kesempatan lagi untuk menjaga anakmu Eomma"Yoongi memohon kepada Eomma Jieun sedangkan Eomma Jieun mengalihkan wajahnya agar ia tidak bisa melihat wajah brengsek menantunya itu.

"Pergi"tegas Appa Jooheon setelah terdiam melihat drama hang berada di depan matanya itu, Yoongi menunduk dan ia berjalan keluar dari kamar rawat inap Jimin, ia menoleh sebentar untuk melihat wajah cantik istrinya itu, walaupun wajahnya sedikit pucat, Jimin sangat cantik menurut Yoongi.

Tepat saat pintu itu ditutup oleh Yoongi, ia mendapati Minyoung bersama dengan orang tuanya, ia hanya menatap datar kearah mereka, ia berjalan dan akan melewati 3 orang tersebut sampai....

"Min Yoongi"Yoongi menoleh tanpa menggantin raut wajahnya, masih datar.

"Kau bisa lihat sendiri kan bagaimana kelakuan mertuamu itu"Yoongi menyeringai kecil

"Cuma itu saja yang kau ucapkan nyonya Min"
"Maaf aku harus pergi"terus Yoongi dan melewati Eomma Yaeil yang menggeram marah, Appa Yoonjae yang menghela napas sambil menggelengkan kepalanya dan untuk Minyoung.....

"Terima kekalahanmu Min Yoongi, aku akan membuat keluargamu hancur setelah ini"

.
.
.
.

Taehyung mengerjapkan matanya dan ia melihat tembok putih dan mencium bau obat di sekitarnya, ia menyentuh kepalanya dan sedikit meringis, ia menoleh kearah sampingnya dan mendapati sang suami tertidur dengan tenangnya, ia mengelus surai hitam itu dan tersenyum kecil. Jungkook mengerjapkan matanya saat merasakan elusan yang berada di kepalanya, ia mendongak dan mendapati wajah tersenyum Taehyung.

"Kamu sudah bangun sayang?, ada yang sakit hmm? "Jungkook mengelus rambut Taehyung sedangkan Taehyung menggeleng pelan

"Tidak apa Kookie, apakah baby Jeon baik-baik saja? "tanya Taehyung sambil menyentuh perutnya, Jungkook tersenyum dan meletakkan tangan kanannya diatas tangan Taehyung

"Dia baik-baik saja"Taehyung baru ingat sesuatu

"Kookie, Jiminie baik-baik saja kan? "Jungkook menatap sedih kearah sang istri

"Jimin..... Dia...... Kritis dan dinyatakan koma"Taehyung membolakkan matanya

"Ba-bagaimana bisa? "Jungkook menarik Taehyung ke pelukannya dan menenangkannya

"Stt, sudah sekarang kamu harus istirahat dulu nee? "Jungkook mengelus punggung sempit sang istri
"Aku akan bertemu dengan Yoongi hyung, aku sudah menghubungi Eomm Seokjin dan Eomma Eunbae untuk kesini"Taehyung mengangguk sambil terisak didalam pelukan Jungkook, tidak alam kemudian Eomma Seokjin dan Eomma Eunbae datang, Jungkook pun pamit kepada eomma dan mertuanya untuk pergi menemui Yoongi.

.
.
.
.

"Sudah puas kau? "Yoongi membalikkan badanya dan ia melihat Eunwoo, namja yang mengantar Jimin sampai rumah itu, ya Yoongi ingat namja yang berada di depannya ini.

"Puas untuk apa? "tanya balik Yoongi sambil menyilangkan tangannya di depan dadanya

"Membuat Jimin hancur karenamu"
"Kau harusnya tahu kalau Minyoung hanya ingin keluargamu hancur Min Yoongi, ia tidak benar-benar mencintaimu dan kau melukai malaikat seperti Jimin"Yoongi hanya bisa diam, yang di ucapkan Eunwoo benar, ia benar-benar telah melukai malaikat seperti Jimin.

"Untuk masalah Minyoung, aku tidak ada urusan lagi dengannya. Untuk Jimin, aku akan berusaha membuat ia menerimaku lagi dan kau-"Yoongi menunjuk wajah Eunwoo dengan jari telunjuknya

"Jangan dekati istriku lagi"Yoongi langsung memasuki rumahnya dengan wajah yang tidak bisa di deskripsikan.

.
.
.
.

TBC

Yoonginya berjuang dulu nih, ada yang pengen Yoonmin punya anak nggak?, kalau ada beberapa chap kedepan aku bakal buat Jimin hamil tapi di lihat dari masalahnya bakal sedikit susah buat Yoonmin 🌚🌚, ya you know lah. Moga suka, maaf kalau gaje banget, kalau ada typo bilang ya, maaf kalau aku maksa buat vote, jangan lupa vote and komen ya, see you next chap!

WHY ME? ♥YM♥ [END] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang