Taehyung baru selesai bebersih diri. Hari ini rasanya senang seklai dia bisa pergi bersama orang terkasihnya yang menghilang betahun tahun lalu.
Taehyung dengan handuk yang bergelantung di lehernya dan rambut ang lepek duduk di pingir kasur sambil meraih ponselnya.
Dia membuka ponselnya dan melihat lihat fotonya byeomgu. Kalau di lihat lihat byeomgu mirip seseorang sang taehyung kenal.
Taehyung sangat asik melihat foto foto sampai menular melihat foto kecilnya. Sampai taehyung terkejut dengan sebuah fakta bahwa byeomgu mirip denganya saat kecil.
Satu kebenaran yang di sembunyikan yoongi terungkap sekarang. Kenapa yoongi tidka memberi tahunya kali byeomgu anaknya.
Taheyung tidak bertindak gegabah dia lebih memilih berbicara besok dengan kepala dingin bersama yoongi.
.
.
.
"Ada apa Saem panggil saya?"
Yoongi pagi pagi di panggil taehyung keruanganya.
"Duduk dulu"
Yoongi menurut dan duduk dengan tenang di kursi yang mungkin sering di duduki pasien.
"Kenapa?"
"Hye?"
"Kenapa kalo gak bilang byeomgu itu anak saya? Tega kamu beginiin byeomgu? Kamu tau saya juga cari kamu."
"Saem cari saya setelah kehilangan ka Nara? Buat apa? Saya bukan tempat pelrin buat siapapun saem"
Taehyung menatap yoongi tak percaya. Gimana bisa yoongi berpresepsi kalau dia cuman tempat pelarian.
"Saya cinta kamu yoongi! Kamu tau itu. Dan dari mana tu kalo saya kehilangan Nara"
"Saem gak perlu tau, jadi saya di panggil kesini cuman buat memperjelas ikatan saem Sam byeomgu?"
"Besok kita menikah, saya gak terima penolakan?"
Yoongi menatap taehyung berapi api dia fikir pernimahan cuman sebuah lelucon? Bahkan memutuskan sepihak tanpa persetujuan yoongi. Apa adil bagi yoongi?
Dulu yoongi di sia siakan begitu saja dan sekarang? Dia manusia bukan barang!
"Ouh... Sekarang saem gak punay sopan santu ya!"
"Kenap kamu ngomong gitu? Kamu yang teriak kesaya kamu yang gak sopan sama saya"
"Oh ya! Saem bahkan mutusin pernimahan sepihak seperti ini! Apa pantes?! Saem bahkan lebih berpendidikan tinggi dari saya!"
"Saya gak mau kamu lepas lagi! Saya cuman mau kamu jadi pendamping saya!"
"Tapi ini pernikahan! Kamu fikir pernikahan cuman lelucon begitu!"
"Oke! Besok saya lamar kamu"
"Gak segampang itu asal kamu tau!"
"Liat! Kalo saya sk maksa kamu gak akan mau terima saya!"
"Pernikahan gak semudah itu Kim taehyung"
"Kamu cuman ngelak dari tadi. Kamu udah gak cinta sama saya?! Terus tujuan kamu Dateng bawa byeomgu ke hadapan saya apa!"
Mata yoongi memerah dirinya mulai menangis kecil.
"Yoongi, maaf... Maaf... Saa cuman gak mau ketihilangan kamu lagi. Saya selalu cinta kamu dan selamanya akan begitu"
Taehyung memeluk yoongi dalam keheningan keduanya berdiri yoongi mulai melepaskan pelukan taehyung.
"Kita bicarakan di tempat lain, ini masih di rumah sakit"
Yoongi menghapus air matanya dan pamit keluar. Jungkook yang berdiri di depan ruangan taehyung kaget mendapati yoongi keluar dengan mata merah dan jejak air mata.
"Sunbae~ apa kau baik?"
Yoongi Hana megangguk dan pergi begitu saja.
.
.
.
"Kenapa yoongi?"
Jimin yang megandong byeomgu berjalan mendekat khawatir ke arah yoongi yang terlihat kacau. Yoongi hanya melirik Jimin dan duduk di kursi di pojok ruangan.
Jimin memberikan byeomgu yang tertidur kepada sinb yang mengantar yoongi kemudian menyusul yoongi.
"Apa yang terjadi?"
"Dia mau menikahi ku"
Ucap yoongi dengan nada lemas. Jimin meraih tangan yoongi yang berada di meja.
"Lalu kenapa?"
Tak ada jawaban dari yoongi.
"Aku tau yoongi, kamu hidup dalam kesulitan 2 tahun. Tapi selam dia mengajak mu menikah bukankah hal baik? Kau masih mencintainya bukan?"
Yoongi megangguk pelan.
"Lalu apa lagi yang kamu mau? Byeomgu butuh ayahnya bukan? Angan egois yoongi, pasti taehyung juga memikirkanmu, dia pasti berfikir bagaiman sulit hidupnya mu"
"Ku harap kamu bisa bijaksana yoongi, kamu buakn lagi remaja labil kamu seorang ibu saat ini"
"Terimakasih Jimin, aku akan tenangkan diriku dulu dan berfikir sejenak"
"Baiklah... Kamu mau soda?"
Keduanya tertawa ringan.
Tebece...
KAMU SEDANG MEMBACA
벌 서 12시 (gotta go)
Viễn tưởngWARN! BXB AREA TAEGI kelculasan dalam cinta dan karir M-preg taegi minyoon kookmin namseok namjin mingi
