chapter 14: The End

347 20 0
                                    

Pada sebulan yoongi menjalin hubungan dengan taehyung. Dan tepat Minggu depan yoongi lulus taehyung berniat melamar yoongi.

Mungkin terlalu cepat tapi pilihan taheyung sudah mutlak tidak bisa Adi ganggu gugat. Taehyung hanya mau melamar untuk pernikahan mungkin setelah yoongi mendapat gelar dokter. Taehyung hanya ingin merasa lebih terikat dengan yoongi tidak lebih makanya dia mau melamar yoongi.

Hari ini taehyung date dengan yoongi.  Yoongi yang memintanya karena ini hari terakhir ujian yoongi.

Keduanya hanya berjalan jalan di intewon dan makan malam romantis.

"Habis ini mau kemana?"

"Eum... Eskrim dan langsung pulang"

"Oke"

Ponsel taehyung berdering.

'yeoboseo, appa wae?'

'ne aku datang'

"Kenapa dengan presedir Kim?"

"Keadaanya memburuk, ayo aku antar beli eskrim lalu pulang"

"Tidka usah saem langsung ke rumah sakit saja, aku bisa pulang sendiri."

Taehyung mengikuti saran yoongi dan megambil mantelnya.

"Maaf ya nanti saya ganti beli eskrim yang banyak"

"Appa saem lebih penting pergi sana palli!"

.

.
.

"Kim seonsaeng datang!"

Taehyung berlari dan berhadapan dengan bawahan appanya lansung.

"Apa yang terjadi? Kenapa begini?"

"Kemarin kesehatanya meningkat pesat dan saat tadi pemeriksaan keadaan malah terbalik"

Ucap pria paruh baya bee nametag Jung.

"Masuk lah... Presedir ingin bicara dengan mu"

"Baik"

Taehyung masuk kedalam ruangan itu yang ternyata Nara juga ada disana.

"Nara... Appa"

Taehyung berdiri di sebelah Nara yang duduk di samping kasur ayahnya. Perasaan taehyung sangat tak enak sepertinya ada sesuatu appanya memanggil kesini dan keberadaan Nara di dalamnya.

"Taehyung..."

"Appa... Kenapa begini?"

"Taehyung appa hanya ingin bilang menikahlah dengan Nara, appa ingin melihat kau menikah sebelum apa meninggal"

"Ah... Presedir"

"Aku tau kau menyukainya Nara"

"Appa Tapi aku-

"Apa sesulit itu memenuhi permintaan appa, Nara anak baik kau juga kenal dia sudah lama bukan?"

Taehyung bimbang apa yang harus dia lakukan jujur dia memang menyukai Nara tapi dia sangat mencintai yoongi dan akan selamanya seperti itu. Apalagi yoongi yang akan kecewa mendengar dia akan menikahi Nara.

"B-baik aku akan menikahinya"

"Baiklah... Panggil dokter Jung kedalam"

Nara pamit dan meanggil dokter Jung untuk megambil tindakan pada ayahnya. Taehyung tau appanya akan tetap bertahan sampai hari pernihakanya.

Taehyung keluar runasn sang appa semua dokter sudah kembali ke ruangnya. Nara yang masih disana mendekat ke arah taehyung.

"Oppa~ kau bisa menolak aku tau kau berpacaran dengan yoongi bukan?"

"Tidak bisa Nara ini tentang appa aku hanya ingin memenuhi permintaanya sebelum dia meninggal"

"Oppa~ kurharap kau tak menyesal"

Nara meninggalkan taehyung. Taehyung berlutut menangis sendirian di lorong rumah sakit.

.
.
.

"Kau yakin gi? Bukankah aku bilang presedir tidak menyukai mu"

"Aku hanya ingin berdoa untuk kesembuhan ya"

Yoongi turun dari mobil Jimin dan masuk ke dalam ruang sakit. Yah... Yoongi berniat menjenguk presedir Kim dia khawatir sejak semalam taehyung bilang keadaanya memburuk. Walaupun hubungannya dengan presedir Kim hanya sebatas menjadi murid anaknya tapi dia rasa dia harus karena dari pandanganya dia adalah ayah dari kekasihnya.

Dengan segala keberanian yang yoongi punya. Yoongi masuk kedalam ruansn presedir Kim. Dia melihat presedir Kim masih tertidur yoongi menaruh Karangan bunga ang ia bawa di atas nakas.

"Presedir Kim ku harap kau segera pulih... Kim saem sangat menghawatirkan mu, aku juga punya appa aku pasti akan sangat sedih jika appa ku sakit. Aku merasa bersalah pada presedir Kim karena berpcaran dengan Kim saem, kau pasti tak menyukainya kan? Ku harap kau bis amrestui hubungan kami"

Yoongi memebungkuk. Untuk pamit namun langkahnya terhenti ketika suara parau nan terdengar lemah itu menginterupsi yoongi untuk berhenti.

"Min yoongi"

Yoongi berbalik menatap tak percaya bahwa mata presedir Kim terbuka.

"Terimakasih atas bunga mu, tapi maaf aku tak bisa merestui mu dengan anak ku. Hari Minggu dia akan melaksanakan pernikahan dengan Nara. Ku harap kau menjahilinya ku harap kau memenuhi peemintaan ku. Kau berkata sedih jika melihat appamu sakit buakn jadi jika kau melihat ku seperti itu tolong penuhi permintaan ku"

Yoongi menahan air matanya untuk tidak turun dan membungkuk keluar dari kamar Ramat presedir Kim. Dirinya berlari sambil menangis.

.
.
.

Mungkin hari ini adalah hari bahagia bagi orang lain tapi lain dengan yoongi. Hari ini tepat hari kelulusannya tapi tepat di hari ini dia Kim taehyung melaksanakan pernikahannya.

Yoongi tetap tersenyum tegar di temani snag apa di memasuki gedung kelulusannya dirinya di antar hingga ketempat duduknya.

Menunggu cukup lama nama yoongi di panggil.

"Min yoongi! Sebagai siswa terbaik tahun ini dengan IPK 4,0"

Yoongi naik ke atas mengambil penghargaan ya dan turun dari pangung memeluk sang ayah.

"Kau hebat yoongi ah... Hiduplah bahagia..."

'setiap saatnya itu berbeda bagi setiap orang ketika kita sedih makan ada yang bahagia dan ketika kita bahagia maka akan ada yang sedih'

.
.

Taehyung berbalut dengan jas dia bercermin melihat dirinya yang begitu menyedihkan. Bukankah niat awalnya hari ini dia akan melamar kekasihnya dan akan menjadi hari yang membahagiakan. Tapi justru semua itu berbalik.

Taehyung bahkan belum mengucapkan selamat tinggal pada yoongi. Entah apa yang terjadi yoongi putus kontak dari hari terakhir kencanya.

Taehyung tersenyum miris dia ingin sekali menertawakan dirinya sendiri.
Bahkan tuhan tidak membiarkan taehyung memilki siapapun sekarang.

Dia menangis di kamar pengantin yang penuh dengan bunga Mawar dalam gelap dan sepi taehyung menanggis jasnya bukan lagi berwarna putih tapi berubah hitam.

Ketika taehyung memutuskan memilih Nara tuhan menrengutnya begitu cepat. Tepat sebelum pernikahanya Nara meninggal karena kecelakaan dan sang ayah pergi meninggalkannya pada saat bersamaan.

Sekarang taehyung tidak perlu memilih karena semua sudah menghilang. Kebahagiaan yang ia dambakan direngut begitu saja. Nara dan appanya sudah pergi dan yoongi yang lepas dari genggamannya.

'tuhan itu mendengar mu ketika kau memohon agar tidak di berikan pilihan maka ia mewujudkannya semuanya'

Sekarang taehyung tidak perlu memilih lagi.































The end

벌 서 12시 (gotta go)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang