Part 2 - Meet Ken

22.8K 409 16
                                    

Jam menunjukan pukul 6 pagi. Sesosok manusia yang berbalutkan selimut bergambar beruang Paddington mendadak bangun dari tidurnya yang mirip hibernasi. Segera ia melepas kaosnya dan celana dalamnya, lalu berlari menuju kamar mandi yang letaknya tidak jauh dari tempat tidurnya.

Mandi Cowboy, begitu kata orang-orang untuk mendeskripsikan mandi yang caranya jebar-jebur air, gosok sedikit sabun ke badan, lalu cuci muka dan sikat gigi kilat. Tanpa mengeringkan tubuhnya, ia pun langsung menyambar seragam sekolah SMA-nya dan mengenakan kaos kaki dan sepatu hitamnya.

Diraihnya tas sekolah yang duduk manis di kursi dekat pintu kamarnya. Ia berlari tergesa-gesa dan membanting pintu rumahnya. "Telaaattt telaaaaatttt matilah gueeee" gerutunya sambil memanggil tukang ojek yang mangkal dekat komplek rumahnya.

Namanya Surriken Etan. Semua orang memanggilnya Ken. Nama yang aneh, memang. Ayahnya yang memberikan nama tersebut. Dia memiliki saudara kembar laki-laki bernama Kunnai Etan, dan kamu dapat memanggilnya Kun.

Keluarga Etan dikenal sebagai keluarga yang aneh, karena ayah Ken yang tergila-gila akan Ninja Jepang sampai mengoleksi berbagai jenis senjata mata-mata negeri sakura tersebut. Kun pun tergolong otaku berat, dan mendedikasikan hidupnya untuk main game, nonton anime, dan baca komik.

Ken memiliki hobi yang sungguh sangat 'normal' dibanding ayah dan kakak kembarnya.  Mendengarkan musik. Setidaknya musik membuatnya merasa tetap semangat menjalani hari-hari nya yang semerawut sekalipun.

Ojek yang ia tumpangi hari ini disuruh ngebut supaya sampai di sekolah tepat waktu. Mengingat jam masuk sekolah yang begitu sensitif di hari Senin, mau tidak mau Ken harus secepat Ninja menyelip di antara teman-temannya dalam barisan upacara bendera.

"Hey, Miss 'telat di hari Senin'." Sapa Raymond, sahabat karib Ken di sekolah.

"Ya ampyooong si miss telat di hari senin ini tumben looh telat 5 menit. Biasanya 10 menit" timbrung Barbara, satu lagi sahabat karib Ken. 

"Hey guys. Rekor baru" balas Ken sambil memakai topi upacara. Mereka mendadak diam seribu bahasa begitu menoleh ke belakang. Tampak Pak Bambang dengan tubuh tambun dan kumis ala Adam Susenonya tengah berdiri di belakang barisan mereka bertiga, sepertinya beliau sedang bertugas sebagai guru patrol upacara, yang memantau anak-anak yang telat, atributnya tidak lengkap, dan gaduh selama upacara bendera berlangsung.

45 menit pun berlalu. Upacara bendera telah selesai.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

next part will be uploaded soon. I'm new here, so i want to explore my writting skill and share my fantasy to you all.  Hope you like my story yaa :)

Neighbor SecretlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang