Part 10 - Another Prisoner of Hades, Cerberos new playmate

15.3K 314 9
                                        

Guk .... guk .... guk....

"Aaaaaaaaaaa lucunyaaaaaaaaaaaaaaa!!"

Teriak Ken, ketika ia pulang dari kegiatan joggingnya dan melewati pagar rumah Jo. Jo baru saja pulang dari pet shop yang letak nya tidak jauh dari komplek. Ia baru saja membeli seekor anjing jenis German Sheperd.

Jo tidak mendengarkan celoteh Ken mengenai betapa lucunya anjing itu, tapi dia sibuk memperhatikan bra Ken yang warnanya menimbul keluar karena kaos putihnya basah karena keringat. Bra berwarna merah yang terlihat menggoda dan minta dilepas.

Oh yeah. Rasanya ingin sekali Jo melepas bra tersebut dan menikmati apa yang ditutupi oleh Ken selama ini. Ken yang melihat mimik wajah Jo yang mendadak mesum segera melempar botol minum ke kepala si cowo tampan itu.

Pletak!

"Aaaww!! Sakit tahu!" bentak Jo.

"Bodo amat! Muka kakak aneh!" balas Ken ketus.

"Makanya, lo jangan pake bra merah menggoda begitu! Kan gue jadi pengen!"

Wajah Ken seketika memerah. "Yeee apasih?! Dasar mesum!"

Jo pun menyadari ada yang berbeda dari Ken akhir-akhir ini semenjak mereka mulai akrab. Ken yang biasanya jogging dengan kaos gombrong dan celana training kini lebih modis dengan kaos v-neck putih dan celana pendek diatas lutut. Wajahnya pun terlihat lebih cerah dan bibirnya pun merona.

"Hmm... Ken. Can i ask you something? You look different. I mean, a good different. Tell me, are you gonna seduce me with your new look?" tanya Jo dengan nada yang menggoda.

"Wha.. aa... apaan?!! Hahahahahhaha!! Ngaco yeee! Siapa juga yang mau godain situ?!" balas Ken dengan terbata-bata dan terdengar kasar.

"Yep. You wanna seduce me." Ringkas Jo.

Benar. Ken mencoba menggoda Jo dengan berpenampilan modis saat Jogging. Sebenarnya dia tahu betul apa yang terjadi jika kaos v-neck putihnya basah karena keringat. Dia sengaja supaya Jo memperhatikan. Tak disangka, respon Jo yang cepat dengan kesimpulan yang tepat membuat Ken tidak dapat berkata apa-apa.

Tampak senyuman menyeringai di bibir Jo. Ia mulai menghampiri Ken yang sedang memeluk anjing barunya tersebut. Ken yang hendak dihampiri mulai diam membeku, namun wajahnya memerah.

"Ken, aku kasih tahu sama kamu yah. Kamu ngga cocok menggoda aku dengan modus baju tembus pandang begini." Ucap Jo ke telinga Ken dengan nada ketus sambil memegang lengan baju ken.

"Kamu tuh masi SMA. Kamu gak pantes godain cowo umur 27 tahun kayak aku."

Tatapan Jo begitu dingin. Ken merasa tersinggung bercampur malu mendengar ucapan Jo. Tak disangka, seorang Jo yang dia tahu adalah seorang player, masa bisa mendadak dingin begitu melihat Ken yang sepertinya 'salah kostum' pagi ini.

Rasanya Ken ingin menangis karena malu yang dirasakannya. Tapi ia berusaha menahan air matanya, sehingga matanya terlihat merah berkaca-kaca. Jo menatap mata Ken secara fokus. Ken semakin berusaha menahan air matanya.

Jo mendekati telinga Ken, dan berbisik

"Seharusnya kamu itu gausah pakai apa-apa untuk menggoda aku. Aku sudah biasa ngeliat modus baju tembus pandang kayak begini. Hahahahahahaha"

Seketika air mata Ken mengering. Dahinya mulai berkerut.

"You know? I always want to see you naked. Feels like wanna fuck you now. Hehehehe" lanjut Jo dengan nada yang ringan sambil tertawa.

"Sialan! Siapa juga yang mau godain kamu! Eh."

Seketika Ken pun berhenti berbicara. Astaga. Ken memanggil Jo dengan kata "kamu". Ken terbiasa memanggil orang yang umurnya diatas dia dengan sebutan 'kak'. Jo pun tahu akan kebiasaan Ken ini.

"Ma... maaf kak. Gak sengaja" ucap Ken seraya meminta maaf.

Wajah Jo jadi merah merona. Senyumnya mulai mengembang. Segera ia memeluk Ken.

"Kamu tuh lucu banget masa aku dipanggil 'kamu' terus tiba-tiba dipanggil 'kak' lagi?? Panggil aja 'kamu'. Atau 'honey', atau 'sayang'. Kyaaaa kyaaaa"

Wajah Ken terlihat kesal. Seharusnya ia tidak usah repot berdandan seksi untuk jogging pagi ini. Seketika ia mendorong wajah Jo dan menuju gerbang depan rumah si idola komplek.

Hujan.

Hujan yang datang tiba-tiba dan langsung deras.

Mengapa harus hujan disaat seperti ini??? Ini bukan sinteron! ( but well, ini cerita fiksi sih. Terserah author nya mau ngasi hujan kek ngasi petir kek ngasi banci Palmerah kek whatev ).

Ken mematung di depan gerbang. Haruskah ia menerobos hujan yang begitu deras ini untuk pulang? Tidak mungkin. Hari ini dia salah kostum. Kalau hujan mengenai bajunya, pasti tubuhnya akan terlihat secara sempurna.

Apesnya lagi, hari itu tetangga mereka ada yang mengadakan resepsi pernikahan persis di samping rumah Ken. Jika Ken menerobos hujan dan melewati acara kondangan itu, kelar sudah. Orang-orang akan memperhatikan buah dada Ken yang ditopangi oleh Bra berwarna merah menyala.

Ken pun menoleh ke arah Jo.

"Kak, boleh pinjem payung? Aku mau pulang"

"Gak."

"Dasar pelit!"

"Terserah kamu. Pilihannya ada dua : kamu menerobos hujan dan tamu kondangan melihat bra kamu yang menggoda itu, atau kamu berteduh di sini sampai hujan berhenti."

Tidak ada jalan lain. Pilihan pertama memang tidak akan diambil Ken. Namun ia was-was jika jatuh ke pilihan kedua. Berteduh di rumah Jo.

Dengan lemas, Ken pun menjawab nomor dua.

Jo tampak begitu puasdengan jawaban yang Ken berikan. Segera ia menarik lengan Ken untuk masuk kerumahnya. Tak ketinggalan anjing barunya yang juga ingin merasakan hangatnyaruang tamu tuan barunya itu.

Neighbor SecretlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang