8. [sense] - Gebyar Ekskul 🎉

25 3 1
                                    

Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii'

Berdoa dulu ya
Abis itu tarik napas
Abis itu baru baca
Ehiya lupa buang napasnya
Tar kalo gak napas lg bahaya
WAHAHHAHA

[ Koreksi typonya ya gaess!!! ]

ENJOY BACANYA SAHABAT 💃

***

Dengerin yuk, biar tambah ngefeel 😊

Cuek - Rizky Febian

Klik di mulmed , hehe

Enjoy🎉😘

Hari yang yang ditunggu-tunggu diawali dengan pagi yang ceria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari yang yang ditunggu-tunggu diawali dengan pagi yang ceria. Namun tidak dengan cowok yang masih bergelung didalam selimut. Jam menunjukkan pukul 05.45, padahal alarm sudah berbunyi sejak pukul 05.30. Dia sengaja mematikan alarm tanpa ada niat untuk bangun. Keadaan langka untuk seorang Ghaisan Derandra malas bangun pagi.

Tok tok tok

"Den...bangun...sudah siang, enggak sekolah?" Tanya Bi Dedeh namun tak dapat jawaban

"Den Ghaisan sakit? Bibi panggil dokter ya" Bi Dedeh terus menerus mencari cara supaya tuan mudanya itu bangun, ya setidaknya menjawabnya

Karena tak kunjung menjawab, Bi Dedeh terpaksa pakai cara terakhir, semoga Ghaisan terpengaruh

Bi Dedeh menghela napas sejenak kemudian mengetuk kembali pintu kamar Ghaisan
"Den...Ibu dan Bapak pulang Den"

Yap! Bravo Bi Dedeh!

Tak lama Ghaisan keluar dari kamarnya dengan wajah bantal namun ekspresi nya terlihat sangat terkejut

"Serius Bi?"

"Tapi boong" Bi Dedeh cengengesan. Dia terpaksa membohongi tuan mudanya

Bi Dedeh mendorong tubuh Ghaisan untuk masuk kembali kedalam kamarnya
"Cepat mandi, sudah siang, Bibi sudah siapkan sarapan" titah Bi Dedeh

Ghaisan menatap datar wajah Bibi nya itu
"Kalo gak sayang, udah gue sleding" Ghaisan mendumel pelan seraya membanting pintu kamarnya

Ghaisan memang sangat menyayangi Bi Dedeh. Karena wanita paruh baya itu sudah lama mengabdikan diri dengan keluarganya. Wanita itu yang membantu sang Mamah untuk membesarkannya. Bisa disebut pengganti Mamahnya saat sedang sibuk kerja . Tak salah jika Ghaisan sangat menyayangi wanita paruh baya itu dan sebaliknya apalagi wanita itu ditakdirkan Tuhan tidak bisa memiliki anak hingga akhirnya suami Bi Dedeh menceraikan nya.

Hanya butuh waktu 15 menit untuk persiapan Ghaisan berangkat sekolah. Cowok itu sudah rapih dengan rambut klimis, tubuhnya berbalut baju PDU dilengkapi dengan epolet dan gesper. Untuk perlengkapan lainnya dia masukkan ke dalam tas

SENSE [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang