Part 21 - Isi Hati (1)

377 74 20
                                    

"Yenaaa.. Gue kangeeen.. Huweee.."

Yena mau menoyor kepala Yohan yang diuyel-uyelkan di bahunya, tapi sudah keduluan Hangyul.

Saat ini mereka dan juga Yuqi sedang duduk santai di taman kampus setelah selesai kelas.

"Kenapa sih lo, Gyul ? Gue tuh lagi galau tau !" protes Yohan.

"Bego ! Lo tuh sadar nggak sih sikap lo bisa bikin orang salah paham !"

"Maksud lo ?!"

Tidak hanya Yohan yang bingung dengan ucapan Hangyul, tapi juga Yena. Cuma Yuqi yang senyum penuh arti.

"Eh, Yena.. Yen.." Yohan mentoel-toel lengan Yena sambil menunjuk ke arah belokan dekat taman. "Ada Hyewon nih, gimana ? Gue mesti gimana ?" panik Yohan.

"Waduh.. Buruan lo kabur dulu gih !"

"Alesan apa dong ?"

"Apa kek ! Lo ada latihan taekwondo aja deh ! Udah sono buruan !" Yena mendorong-dorong badan Yohan.

"Eh, tapi gue kangen, Yen.."

"Tahan dulu !" Akhirnya Yena tendang pantat Yohan yang lari terbirit-birit.

Hyewon yang datangin mereka hanya bisa menatap bingung tingkah Yohan yang tampak terburu-buru pergi itu.

"Yohan kenapa, bek ? Mau kemana dia, kok kayaknya keburu-buru banget ?" tanya Hyewon sambil duduk di samping Yena.

"Oooh.. Ah, anu.. Dia mau latihan taekwondo, hampir lupa dia dan ini tadi udah telat, makanya ngacir."

"Ooooh.." jawab Hyewon tampak kecewa.

"Lo ? Ngapain kesini ?" tanya Yena lagi.

"Hah ? Ah ! Gueee.. Ehm.. Gue lewat aja kok.. Ya udah, gue cabut dulu ya.. Bye semuaaa.."

Hyewon buru-buru pergi ke arah kanan, lalu tiba-tiba putar arah ke kiri sambil senyum kikuk dan melambaikan tangannya.

Yena terkekeh geli.

"Hyewooon.. Hyewon.. Kelihatan banget sih aslinya nyariin Yohan.. Bisa gitu juga tuh anak.. Wkwkwk.."

"Lo, nggak sedih ?" tanya Hangyul agak berhati-hati.

"Hah ? Ngapain gue sedih ?"

"Yaaa.. Kaaan.. Lo suka --"

"BEBEK !"

Belum selesai Hangyul bertanya, mereka semua malah menoleh ke arah seseorang yang kini jalan ke arah mereka sambil senyum.

"Lama amat sih lo, Hun ?!" omel Yena yang langsung berdiri dan bawa tasnya.

"Hehehe.. Sorry, dosennya nggak kelar-kelar tadi." ucap Sihun sambil mengacak-acak rambut Yena.

"Ya udah, ayo langsung cuss aja.."

"Iyaaa.."

"Gue duluan ya, Qi, Gyul.." pamit Yena diikuti Sihun yang pamitan juga sama mereka.

Suasana menjadi hening sejak kepergian Yena dan Sihun. Hangyul bahkan menghembuskan nafasnya lama. Yuqi hanya menepuk pundak Hangyul.

"Kenapa, Qi ?"

"Sabar.."

"Sabar kenapa ?"

"Bebek lo malah digondol Sihun.. Wkwkwk.."

"Bebek gue ?! Mana ada !"

"Udah deh Gyuuul.. Jujur aja sama gue. Lo tuh suka kan sama Yena ?"

"Ha ? Enggak lah !"

FourEver | 99LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang