prologue.

1K 72 0
                                    

Hari ini semua sedang berkumpul di kediaman Vachirawit Chivaree, Pluem berinisiatif untuk mengadakan movie marathon di rumah Bright karena:

1. Bright kaya, home-theater dirumahnya nganggur.
2. Popcorn machine yang tidak pernah habis.

Ya gimana? mereka cuman anak kuliahan yang uang jajan pas- pasan, kecuali Bright Man dan Boss tentunya.

Win mendengus dan menggigil, ac di ruangan ini sangat dingin, ia hanya menyelimuti badan-nya dengan pelukan angin, tapi Win gamau bilang, ga enakan. Semua teman - temannya sekarang sedang duduk di sofa panjang di apartemen itu, menyamankan diri masing - masing dengan makanan kecil di meja, Win duduk diantara Pluem dan Bright.

Setelah berkutat dengan pemilihan genre film, Fong dan Man memilih untuk menonton film hantu, sebenarnya sebagai alasan aja supaya yang lain ketakutan.

Emang temen mereka ga ada yang beres. "Yang ini aja deh!" seru Fong,

Mengakibatkan Ohm tidak berhenti menjerit, suaranya memekik ke seluruh ruangan yang mengakibatkan semua orang menutup telinga.

"AH! males ah gue filmnya gini gasuka!" ujar Ohm, sambil mengintip dari jemari.

"cupu banget sih Ohm, gini doang udah teriak, liat deh dia mau masuk kamar ngapain sumpah padahal udah tau ruangannya angker."

"Tai ah gitu gitu lo juga nutup muka pake bantal ya"

Bright yang sedang duduk disebelah Win menoleh, sadar bahwa adik tingkatnya sedang kedinginan, mengusap figur badan dengan pelan.

"Win, deketan sini, bagi - bagi selimut yuk?" ujar Bright, menoel pelan pundak Metawin,

"Ngga usah kak, Pluem kasian." sengirnya.

"Win? temen lo aja udah ngorok. Sinian aja gapapa." balas Bright.

Win menahan pekikannya, Ya Allah di ajak mas crush cuddle, emang Pluem tai,  dia yang ngajak nonton lagi malah tidur.

Win mendekat ke Bright, memperbaiki posisinya agar tidak terlalu dekat tapi tetap nyaman, demi Tuhan, saat Bright memanggilnya hatinya berdegup kencang.

menyadari jarak antara mereka, Bright berkata, "Win kaya anak perawan aja, sinii!" Bright mengaitkan tangannya di pinggang Win, menariknya lebih dekat, memangkas 20 centi diantara mereka.

'Anjrit mas crush meluk gini gimana nangis mana muka gue lagi kaya remahan nastar.'

"Ngantuk ya? bobo aja."

Jujur saja, ajakan itu tidak terdengar buruk, dia ga suka film yang dipilih Man, "Gapapa ya kak?"

"Iya gapapa Ta, filmnya ngebosenin, pake pundak gue aja sekalian." tawarnya.

Masha Allah, dipanggil Meta.

"He... gapapa kak, ga usah. Udah ya mau bobo."

iya, ini hubungan mereka, Win yang bukan siapa siapa punya crush sama Bright, bodoh ya? padahal Bright adalah Casanova sekolah. Cuplikan hidup dua manusia kasmaran (atau satu saja?) yang akan kalian baca ke beberapa chapter selanjutnya.

Walaupun Win merasa ada jemari jemari yang membuat lingkaran hangat dipundaknya dan lutut mereka mengenai satu sama lain, Win tau hubungan mereka hanya sampai sini saja.

ps: Mereka mungkin atau mungkin tidak bangun di pelukan masing masing, dibawah selimut tebal hitam milik Bright yang dia tidak pernah pinjamkan ke siapapun. Alasan Bright; 'Lo semua ileran.' Dan mungkin atau mungkin tidak Man mengabadikan momen tersebut. Bagi ke grup? ngga. sebagai foto pribadi, mau lihat sebagaimana jauh mereka berpura pura.

-

Hai! akhirnya gue balik lagi main wattpad haha, maaf ya kalo kurang, skill gue berdebu nih! pertemanan Bright Cs sama Win Cs di jelasin di chap selanjutnya yaa!

Jangan lupa vote <3

Mr. Casanova / brightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang