6.

546 70 14
                                        

"Sumpah?"

Suara Khao memenuhi kantin FISIP siang itu; Pluem, Win dan JJ cuman nyengir malu sambil membuang pandangan ke makanan masing-masing, dikira kantin milik Khao doang sampe teriak?

Duh. Malu.

JJ yang duduk disebelah Win hanya bisa melempar tissue kotor ke Khao di hadapannya, muak.

"Lo tuh kalo mau misuh bisa tau tempat ga." Yang dilempar tissue hanya memutar bola matanya kesal.

Keempat sahabat itu sekarang lagi di kantin FISIP, kelas mereka udah selesai semua, jam menunjukkan 3 sore saat Win meminta teman-temannya untuk kumpul agar bisa membahas kejadian tadi pagi.

Pluem yang duduk disebelah Khao hanya menghela nafas keras, membuka suara, "Jadi lo gimana Win? jangan sampe usaha lo mau move on gagal cuman karena kata-kata Pertamina doang,"

JEDAR. Serasa seluruh kenyataan menampar Metawin.

Perkataan itu disusul oleh 2 anggukan setuju dari JJ dan Khao, "Lo ga semurah itu ya Win, kalau lo gagal move on, balik suka sama Kak Bright, terus dia cuman bilang, gue cuman nganggep lo adek gue, Win. Maaf ya? Dih mendingan lo sama Kak Anan." cemoh JJ yang dibalas anggukan lagi oleh Pluem dan Khao.

"Enggak, enggak kok, kayanya." cengir pria itu, sibuk mengaduk bongkahan es yang meleleh.

"'Malah pake kayanya," decakan Pluem membalas. "coba lo fikit deh Win."

Astaga.

Ingin Metawin memencak ketiga temannya ini, rasanya kepala pria bergigi kelinci itu panas dengan ocehan mereka memenuhi sel-sel otak.

Percayalah, Metawin memikirkan ini Lebih dari apapun, aksi diam-nya pun masih tentang mencari jalan keluar masalahnya sendiri,

Tapi coba fikirkan.

Begini ya, tentu Metawin masih ingin bersama Bright, merasakan afeksi dan atensi penuh dari pria itu, siapa sih yang tidak mau bersama Casanova dengan tampang bak Nabi Yusuf yang memegang seluruh univ di tangannya?

Tapi, Metawin tahu diri, bagaimana pun, Metawin hanya anak Hukum yang tidak sengaja 'dekat' dengan Bright, astaga, berteman dengan sang pria jungkang itupun merupakan sebuah achievement tersendiri.

Baiklah.

Mungkin. Mungkin di kehidupan lain, mereka bisa bersama. Tapi untuk sekarang, biarkan Metawin menjauhi patah hati terbesarnya, untuk kali ini.

-

Masih dengan Bright dan kedua temannya di kala itu, menikmati desiran angin yang menerpa wajah sembari cahaya langit yang terlukis warnya oranye dan jingga memenuhi pori-pori, derus air pantai membasahi kaki.

Cantik.

Langit kala itu cantik bagi 3 sekawan yang menduduki kap mobil menghadap ciptaan sang penulis cerita, sayangnya satu dari mereka berfikiran hal lain.

Man yang memperhatikan Bright yang duduk sendiri di atap mobil dengan satu gitarnya namun terpaku diam hanya mengeluh kecil,

"Kalau liat spion mulu mending muter balik ga sih, Bright?"

Kata-kata itu terlontar mulus dari mulut pria itu, kemudian melanjutkan menatap gulungan air, Boss yang mendengar tertawa kecil.

"Ga jelas lo kumis."

"Lah dibilangin, nih ya, bayangin lo tuh tekad banget buat jalan terus, tapi ada sesuatu dibelakang yang buat lo liat spion mulu, mending muter balik ga sih?"

Anggukan sebagai gestur jawaban dari Boss membuatnya melanjutkan kalimatnya, "Lo kenapa sih, Bri?"

"Bingung."

"Napa bro?" Boss ikut memperhatikan, melipat dua kakinya sembari mengunyah biskuit yang tadi dibeli,

Jarang rasanya Man dan Boss melihat Bright ling-lung, years becoming Bright's best friend, the tall guy always know what to do, he always know his ways, seeing the person now in confusion of course made weird thoughts comes to their mind.

Bright menghela nafas, menyimpan gitar merahnya di samping badan, "I feel empty,"

"Terus?"

"Ya gue bing-"

"You're missing something or missing someone? Kasian anak orang, Bright. You're a man, make up your mind."

Gulungan ombak dan pasir putih yang menjadi saksi Bright menentukan pilihannya sembari Matahari bertemu Bulan di tengah jalan, apapun itu, doakan Bright memilih yang ia mau ya?

-

Ending soon!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. Casanova / brightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang