O5.

28 4 0
                                    

Waksa Refansyah seorang pekerja keras yang berusaha membantu kedua orangtuanya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka serta membantu perekonomian keluarganya.

Waksa sudah terdidik mandiri sejak ia masih kecil. Seiring bertambah dewasa, ia memiliki rasa tanggung jawab untuk membantu perekonomian keluarganya itu. Oleh karena itu sejak ia menginjak umur 17 tahun, Waksa sudah mencari pekerjaan.

Berbagai pekerjaan paruh waktu ia ambil dari, pelayan, pengantar makanan, membantu bundanya di cafe keluarga mereka, menjaga toserba milik ayahnya, dan jadi guru les privat anak - anak. Ia selalu berusaha yang terbaik untuk membantu orang tuanya tersebut.

Dulu ayahnya adalah seorang pengusaha yang cukup sukses akan tetapi karena ia mempunyai sakit yang cukup parah yaitu penyakit jantung.

Dan karena ayahnya memiliki penyakit jantung mau tidak mau ayahnya itu harus berhenti dari pekerjaannya itu dan beralih jadi pemilik toserba.

Mereka pun pindah ke sebuah rumah yang jauh dari kata mewah dan juga luas. Tapi mereka setidaknya merasa nyaman dirumah itu.

Bundanya menjalankan sebuah cafe yang tidak terlalu ramai dan pegawainya sedikit. Adiknya yang masih berumur 8 tahun pun tidak sebebas untuk bermain seperti anak - anak lainnya.

Dan Waksa pun menghabiskan masa remajanya untuk mencari uang demi keluarganya.

Kedua orang tua Aksa sangat bangga terhadap anak sulung mereka yang sangat bersikeras untuk membantu perekonomian keluarga mereka dan juga adiknya yang selalu berusaha meraih beasiswa.

Terkadang kedua orang tua Waksa merasa bersalah karena telah menempatkan kedua anaknya di keluarga yang berkekurangan ini dan juga mereka sangat terharu atas sikap kerja keras anak - anaknya itu.

Pada saat berumur 19 tahun ia pergi mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion nya yaitu musik. Akhir - akhir ini ia melamar di beberapa agensi agar dia dapat menjadi produser lagu.

Akan tetapi lowongan yang terbuka hanyalah back dancer. Tadinya Waksa ingin mempasrahkannya akan tetapi karena ia butuh biaya itu ia mengambil lowongan tersebut.

 Tadinya Waksa ingin mempasrahkannya akan tetapi karena ia butuh biaya itu ia mengambil lowongan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari demi hari ia lalui dan ia pun terus mencari pekerjaan baru. Beberapa pekerjaan paruh waktu lamanya ia tinggal seperti guru privat, dan pengantar makanan. Ia masih mencari lowongan untuk produser lagu juga. Ia tidak ingin menyerah.

Ia pun pergi dari satu agensi ke agensi lainnya. Selama masa perjuangannya itupun ia ditemani teman dekatnya yaitu Aji Hamidan.

Waksa merasa senang sekali bahwa selama ia masa perjuangannya ini ada teman yang selalu mendukung serta mensupport dia.

Perbedaan antara Waksa dengan Aji yaitu Waksa mau jadi produser sedangkan Aji mau jadi trainee.

Mereka pun sering ditolak oleh beberapa agensi, tapi mereka tak putus asa dan terus berusaha untuk menemukan pekerjaan tersebut.

Karena Waksa yang tak kunjung mendapat pekerjaan itu, perekonomian Waksa secara mendadak menjadi kritis.

Ditambah lagi banyak nya masalah dalam lingkungan sekitarnya terutama orang - orang yang ada di masa lalu nya. Ia sering kali merasa enggan bertemu dengan teman satu kelasnya di jalan.

Ia merasa malu untuk bertemu sapa dengan yang lainnya lagi. Terutama dia merupakan
seorang anak yang memang jarang untuk bersosialisasi.

Ia merasa sangat kosong dan juga bingung dengan keadaan ketika mamanya memberitahukan kabar buruk yang sedang terjadi.

Semua masalah yang ia harus hadapi datang secara bersamaan. Karyawan cafe One meminta gaji yang lebih, Adiknya yang sudah harus membayar biaya sekolah, serta biaya untuk modal toserba serta cafe.

Waksa merasa sangat tertekan atas apa yang terjadi. Sampai - sampai ia mau tidak mau meminjam uang dari teman dekatnya itu.

Aji memang bukan anak orang kaya akan tetapi ia sudah bekerja menjadi model tetap disebuah perusahaan sehingga ia dapat membantu Waksa.

Waksa yang mengetahui bahwa Aji rela meminjamkan uang nya langsung berterimakasih kepada Aji. Ia pun tak lupa ingin membalas kebaikan temannya tersebut.

Hari demi hari, usaha keras Waksa untuk mendapat pekerjaan sebagai produser dan ketika ia mendapat kabar tersebut ia langsung memberitahukan kabar itu kepada teman dekatnya Aji.

IT'S DESTINY (hyungwonho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang