Haiii!
Maaf yaa emang aku tuh gitu orangnyaㅠㅠ. Padahal aku yang nulis tapi aku juga yang ngerasa kalo itu perlu di perbaiki terusㅠㅠ
But, aku udah selesai revisi🥰 jadi sekarang bisa lanjut update lagii🥳.
Ah seneng banget aku bisa dapet feel nulis lagi🥺. Semoga kalian suka part ini, enjoy🥰💜.
***
Yoora kini tertidur dalam pelukan Jimin, dia baru bisa berhenti menangis sejam yang lalu kemudian langsung tertidur karena kelelahan. Sementara Minhyuk dan Taehyung masih memikirkan bagaimana cara melindungi Yoora yang mereka yakin kini masih menjadi incaran selanjutnya.
"Jadi, Taehyung, rencanaku selanjutnya adalah membawa Yoora keluar dari Korea. Kita harus menjauhkannya dari Korea hingga masalah selesai dan Hanjung berhasil dibunuh."
Taehyung mengangguk saja, karena sejujurnya pikirannya masih tertuju pada Yoora. Sejak awal, Taehyung berusaha mengambil hati Yoora, tapi semuanya kacau dan keadaan kini lebih buruk dari sebelumnya. Yoora membencinya.
"Dan, aku ingin kau yang pergi bersamanya."
Kalimat Minhyuk langsung mengundang atensi Taehyung, "Hyung? Kau bercanda? Yoora membenciku, Hyung. Aku tidak bisa. Bahkan dia tidak ingin melihatku."
"Yoora tidak akan membencimu lagi jika dia tahu kebenarannya. Dan, kurasa itu lebih baik dibandingkan terus melarikannya tanpa dia tahu apapun. Jika dia tahu, setidaknya dia bisa berhati-hati pada sekitar."
"Kau akan mengatakannya?"
Minhyuk menggeleng, "Kau, Taehyung."
"Hyung!" Taehyung menahan nafasnya gelisah, kemudian mengeluarkan nafas pelan, "Dia tidak akan percaya padaku, Hyung.." lirihnya.
Minhyuk tahu Taehyung akan mengatakannya, berarti dia harus sedikit ambil bagian dan mempercayakan pada Taehyung sisanya, "Dia akan percaya padamu, aku jamin itu. Istirahatlah sekarang, Won. Aku butuh kau besok."
Tidak dibiarkan menyela, Minhyuk langsung menutup pembicaraan mereka dan meninggalkan Taehyung di ruang meeting gedung.
Taehyung menarik nafas panjang sambil mengusap kasar wajahnya. Biar bagaimanapun, dia sudah berjalan sejauh ini, dia sudah berjanji pada mendiang Tuan Choi untuk menjaga Yoora.
Juga, dia mulai mencintai Yoora.
***
Kedua mata Yoora masih sembab dan untuk makanpun Yoora masih perlu sedikit didesak. Yoora tahu, usianya sekarang bukan saatnya seperti ini, tapi dia hanyalah gadis biasa yang masih belum menerima kematian mendadak orangtuanya ditambah lagi Yoora tidak tahu alasan dibalik ini semua. Yoora merasa menjadi yang paling bodoh. Hanya dia disini yang tidak tahu apapun dan Yoora benci itu.
Kini Minhyuk, Jimin dan Yoora ada di sebuah ruang tidur yang semalam digunakan untuk Yoora beristirahat, "Yoora, dengarkan Oppa. Kau dan Taehyung akan pergi ke Islandia malam ini, kalian akan menetap sementara disana hingga keadaan kembali seperti semula." Ucap Minhyuk.
Yoora lelah.
Lelah sekali rasanya harus menghadapi ribuan pertanyaan di kepalanya sendiri. Kepalanya sakit, tenggorokannya, dan matanya juga karena menangis terus-menerus tapi diantara Minhyuk dan Jimin masih tidak ada yang menjelaskan apapun padanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adopt [KTH]
Fanfiction[COMPLETED] Yoora adalah gadis yang sangat menikmati hidupnya. Tumbuh di keluarga yang memiliki harta berlimpah dan otak yang cerdas membuatnya hidup bebas dengan caranya sendiri. Tapi semua berubah pada suatu pagi, Yoora bangun dan mendapati Ayah I...