SuBK: BAGIAN 2

11 4 38
                                    

🌟🌟🌟

Udara malam ini sangat dingin. Sehingga tidak banyak orang yang berlalu lalang melewati jalan beraspal yang basah akibat hujan mengguyur kota Bandung sedari sore. Rintik hujan masih berjatuhan menghantam permukaan daun dan tanah.

Seorang pria melalui jalan yang sepi itu dengan kendaraan beroda dua yang
selalu menemani kemanapun ia mau. Dirinya memfokuskan mata kedepan dan sesekali melihat kearah sepion untuk melihat ada kendaraan lain atau tidak dibelakang motornya.

Sesaat sampai ditikungan yang menanjak dirinya dikagetkan oleh sosok wanita yang melintas dihadapannya hingga motor yang dikendarainya oleng dan masuk kedalam selokan.

"Ssstt..."

Pria itu bangun dan duduk sambil melepas helm full fashnya. Dilihatnya bagian tangan yang perih dan celana dibagian lutut yang robek dan mengeluarkan cairan merah, Bintang meringis kala melihat lututnya yang terluka cukup dalam.
Tanpa sadar sebuah tangan sudah terulur di hadapannya. Diperhatikan tangan tersebut hingga matanya menuju ke atas dan dilihat seseorang yang memakai hoodie yang menutupi tubuh bagian atas serta kepalanya, wajahnya tidak terlihat karna tertutup helaian rambut.

Bintang masih menatap orang itu tanpa menerima uluran tangan tersebut, sehingga orang itu menurunkan tubuhnya dan berjongkok dihadapan Bintang. Hingga Bintang tau siapa orang tersebut

"Sorry," ujar orang tersebut.

Bintang berdecak lalu berucap,
"Lo tu bisa nyebrang gak sih!"

"Bisa, cuman gue gak tau kalo ada motor yang lewat."

"Makanya punya mata tu dipake," oceh Bintang.

"Ck, kenapa setiap ketemu yang dipermasalahin mata?"

"Ya karna mata lo gak lo pake buat jalan!"

"Bisanya buat orang jatoh aja," omelnya dengan suara yang samar-samar bisa terdengar.

"Gue jalan pake kaki bukan pake mata."

"Serah lo!" ucap Bintang penuh dengan penekanan.

Terdengar hembusan kasar dari orang itu. Hingga ekor mata milik bintang menangkap pergerakan orang tersebut yang berdiri dan menghampiri motor milik nya

"Mau lo apain motor gue?" Namun hanya angin yang menjawabnya.

Orang itu membangkitkan motor milik Bintang lalu menaiki motor tersebut.

"Ikut gue."

"Kemana?"

"Ikut atau gue tinggal!"

"Enak aja main ninggalin, mana pake motor gue lagi."

"Buru!"

Bintang hanya mampu menghembuskan nafas lelahnya lalu berdiri dan berjalam tertatih menghampiri orang tersebut dan duduk di bagian penumpang. Ia mencondongkan tubuhnya hingga bagian kepala berada tepat di depan telinga orang tersebut.

"Emang lo bisa naik motor?"

"Berisik."

Orang tersebut menginjak gigi dan menarik pedal gas secara sepontan hingga membuat Bintang terkejut dan langsung memeluk tubuh mungil orang itu dengan erat. Hening beberapa saat, hingga orang tersebut melajukan motornya.

"Lo mau buat gue mati muda!" teriak Bintang yang masih memeluk tubuh orang itu.

"Kolau lo mau sih ya hayuk," ucap orang itu santai.

"Gila nih orang."

Sebuat motor sport putih yang membawa dua orang berhenti di sebuat apotek 24jam.

"Ngapain kesini?" heran Bintang.

SENJA untuk Bintang KejoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang