happy 9k+ views 🤧
-
“jadi... selama ini younghoon hyung berbohong padaku. selama ini dia bekerja, bukan menemani temannya?”
jeonghan tersenyum tipis lalu mengusap bahu juyeon. “dia melakukan ini semua karena merasa tak enak jika hanya sekedar menumpang bersamamu. dan alasan dibalik kebohongannya itu adalah karena ia tahu kau pasti akan melarangnya bekerja.”
juyeon mengusap wajahnya kasar. semua berita yang ia terima hari ini benar-benar membuatnya kalut dan frustasi. di mulai dari berita soal younghoon yang kembali ke tangan sang ayah, dan juga tentang younghoon yang selama ini bekerja di kafe milik jeonghan.
ia benar-benar terkejut ketika jeonghan dan soohyun memperkenalkan diri mereka sebagai atasan dan juga rekan kerja younghoon.
pikirannya yang masih kalut akan masalahnya dengan kevin, kini harus di tambah dengan masalah baru.
“sudahlah, kita bicarakan soal ini lain waktu saja,” potong soohyun. “kini mari kita fokus pada cara mengeluarkan younghoon dari neraka itu.”
“satu-satunya cara adalah meminta bantuan polisi, mengingat pasti banyak sekali penjaga yang diam di sana.” jeonghan menyahut ucapan soohyun. ia menoleh pada sunwoo, “bagaimana sunwoo?”
yang di tanya terhentak dari lamunannya kemudian ia bertanya lagi tentang apa yang di tanyakan oleh jeonghan lalu ia menjawab, “tidak mungkin berhasil. polisi sudah mengetahui bagaimana baiknya citra seorang kim sehun, mereka tidak akan pernah percaya pada laporan kita. aku sudah pernah mencoba melapor ketika pertama kali menemukan younghoon hyung dalam kondisi yang tidak baik, dan laporan kami di tolak.”
“bagaimana jika kita melapor bukan dengan kasus penculikan atau penyekapan? melainkan kasus orang hilang. maka mungkin polisi akan segera bergerak, walau pasti sangat sulit di temukan jika younghoon di culik di rumahnya sendiri,” usul soohyun.
“benar juga.” jeonghan menyahut. “aku setuju, bagaimana dengan kalian?” tanyanya pada sunwoo dan juyeon.
sunwoo berkata setuju, namun juyeon masih terdiam. hal itu membuat ketiga orang lainnya merasa keheranan.
apa mungkin ia masih merasa marah pada younghoon atas kebohongan yang si manis lakukan padanya?
tapi ternyata tidak. beberapa saat kemudian pemuda itu bangkit dari duduknya lalu menyambar jaket yang tergeletak di atas sofa.
“ayo, kita lakukan apapun untuk younghoon hyung.”
❄️❄️❄️
suasana gudang di kediaman sehun siang itu benar-benar tegang. tak ada satupun di antara beberapa anak buah yang berada di sana yang berani berbicara. tugas mereka hanyalah membantu sehun dalam melampiaskan amarahnya pada anak sulungnya.
dua orang anak buah sehun setia berjaga di pintu gudang, mengantisipasi jika joohyun tiba-tiba nekat datang dan menghentikan aksinya. sedangkan dua yang lainnya juga masih setia memegangi tubuh younghoon dari sisi kanan dan kiri pemuda itu.
tubuh mereka memang tidak besar, namun sangat cukup untuk menahan tubuh kurus younghoon agar tak tumbang terlalu cepat sebelum sehun selesai.
“hng!” pekik younghoon tertahan saat perutnya kembali mendapat tendangan dari sehun. rasa ngilu dan mual yang ia rasakan sangatlah menyiksanya.
sehun mencengkram rahang younghoon dan memaksa agar anaknya itu mendongak untuk menatap matanya. “jawab aku! apa tindakanmu ini sengaja agar kau bisa langsung bertemu dengan junmyeon lalu melaporkanku, iya?!”
KAMU SEDANG MEMBACA
white
Fanfiction⚠️ suicidal thoughts, rape, violences, trauma, bruises & blood mention. ⚠️ [ jubbang fanfict ] turunnya salju pertama, menjadi waktu dimana juyeon menemukan serpihan hatinya, dan younghoon yang menemukan malaikatnya. #1 in jubbang #1 in bbangju #6...