baca note di bawah ya!
❄️❄️❄️
joohyun tidak melepas pandangannya pada sosok sang putra yang hampir menghabiskan satu mangkuk bubur beserta sup yang menjadi menu sarapannya.
walau membutuhkan waktu satu jam lebihㅡkarena mengunyahnya yang lambatㅡnamun younghoon berhasil menghabiskan sarapan pertama setelah bangun dari tidur panjangnya.
melihat kondisi younghoon yang nampaknya cukup baik tak mampu membuat joohyun sepenuhnya lega. topik mengenai heechul yang semalam dibahas oleh sunwoo membuatnya tak bisa tidur dengan nyenyak.
semalam, ia dan sunwoo berencana akan memberitahu younghoon pada hari kedua pasca sadarnya younghoon, karena kemungkinan heechul akan datang menjenguk younghoon secepatnya. baik atau buruknya respon yang diberikan younghoon nanti, biarlah menjadi konsekuensi joohyun dan heechul.
"...ibu melamun?"
"huh?"
younghoon terkekeh pelan melihat joohyun yang tersadar dari lamunan. sejak menyuapinya sarapan tadi, joohyun memang tidak terlalu banyak bicara dan hanya sibuk memandangi wajah younghoon.
"apa ada yang mengganggu pikiran ibu lagi?"
dengan cepat joohyun menggeleng dan tersenyum manis, "tidak, sayang. ibu hanya merasa bersyukur karena putra tersayang ibu akhirnya telah kembali ke dalam pelukan ibu. oh iya, kau menginginkan apalagi sayang? tadi ibu tidak dengar."
"bisakah aku meminta susu yang diberi rumah sakit sebelum sarapan tadi? rasanya enak, seperti rasa susu bayi."
joohyun tertawa pelan, "astaga younghoonie si bayi besar." ia pun berdiri dari duduknya. "baiklah, ibu akan memintanya lagi. tunggu sebentar ya, sayang."
"t-tapi ibu!" seruan younghoon terdengar saat ia menahan tangan joohyun. "di mana sunwoo? aku tidak mau sendirian di sini..."
sejak kembali sadar kemarin, younghoon memang tidak mau ditinggal sendiri. rasa takut dan cemasnya akan muncul akibat trauma yang ditimbulkan oleh perlakuan bejat ayah tirinya. maka dari itu, joohyun dan sunwoo tidak pernah lepas menemani younghoon dan berusaha menghiburnya.
dan sekarang joohyun juga bingung, karena sunwoo sedang pulang ke rumah untuk mengambil beberapa pakaian bersih.
"kalau begitu, biar ibu yang meminta pada suster untuk mengantarkan susunya, ya? jadi kita tunggu sebentar lagi, sampai suster datang untuk check up rutin."
younghoon mengangguki ucapan joohyun, tapi ketika sang ibu hendak duduk kembali, wanita itu malah memanggil juyeon yang sepertinya baru datang.
kening younghoon bertaut ketika mendengar nama juyeon disebut oleh sang ibu, juyeon ada di sini?
sementara itu juyeon yang baru datang merasa terkejut karena joohyun tiba-tiba menyerukan namanya di dekat younghoon. dengan berat hati ia menghampiri joohyun yang sedang berdiri di ambang pintu.
"kenapa bibi? kau butuh sesuatu untuk dibeli?"
wanita cantik itu tersenyum simpul, "tidak, juyeon. tapi aku mau meminta bantuanmu untuk menemani younghoon sebentar, bibi ada perlu."
juyeon gelagapan. masalahnya ia masih belum siap untuk menemui younghoon. dirinya masih takut dengan pemikiran jika younghoon akan menolak untuk bertemunya karena kelakuannya pada malam ituㅡdan mungkin berakhir dengan dirinya yang dicecar oleh keluarga kim.
"perlu apa bibi?" tanya juyeon yang diakhiri senyuman canggung, "apa tidak sebaiknya bibi yang menemani younghoon hyung dan aku yang melakukan keperluan itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
white
Fanfiction⚠️ suicidal thoughts, rape, violences, trauma, bruises & blood mention. ⚠️ [ jubbang fanfict ] turunnya salju pertama, menjadi waktu dimana juyeon menemukan serpihan hatinya, dan younghoon yang menemukan malaikatnya. #1 in jubbang #1 in bbangju #6...