BAB 3 Amir Dikeroyok Massa

1.3K 69 1
                                    

Sudah satu bulan Amir dan Yusti menjalin hubungan. Yusti sangat royal pada Amir dan keluarganya. Amir mulai tidak segan-segan meminjam motor Yusti dengan alasan ingin mencari pekerjaan.

Yusti sangat percaya pada Amir. Yusti selalu menuruti keinginan pujaan hatinya. Yusti tidak tahu kalau Amir membawa motor hanya karena ingin pamer pada teman dan mantan kekasihnya.

Ponco ayahnya Yusti tidak sengaja melihat Amir membawa motor anaknya. Ponco langsung meneriaki Amir maling.

"Maling... Maling! Tangkap dia! Itu motor anakku!" Teriak Ponco.

Massa mendengar teriakan Ponco langsung mengejar Amir. Ponco tidak tahu kalau Amir kekasih anaknya. Amir tidak menyadari dirinya sedang dikejar warga masih santai mengendarai motor.

Pukulan kayu mendarat di kepala Amir. Seketika itu juga Amir roboh jatuh dari motornya. Massa yang mempercayai Amir mencuri motor langsung mengeroyoknya.

"Hentikan!" Teriak Ponco.

Ponco turun dari mobil. Ponco menghampiri Amir dan menendang kakinya.

"Berani sekali kamu mencuri motor anakku, hah?!" Teriak Ponco.

"Ampun, Pak! Saya tidak mencuri," sanggah Amir.

"Bawa ke kantor polisi!" Teriak Ponco.

Warga mengikat tangan Amir dan menyeretnya. Mantan kekasih Amir melihat kerumunan penasaran ingin melihat pencuri. Warga berteriak menghujad Amir pencuri. Lisa tidak menyangka melihat Amir pelakunya sedang diseret beberapa warga.

"Ternyata kamu pencuri?!" Teriak Lisa, mantan kekasih Amir.

Amir melirik kearah suara yang dikenalnya. Batin Amir terkoyak. Hatinya bagai tersayat sembilu. Dendam Amir semakin membara melihat mantan kekasihnya ikut menghujad.

Sampai di kantor polisi, Amir langsung di interogasi polisi. Amir mengelak telah mencuri motor dari Yusti. Amir mengaku jika dia meminjam motor dari Yusti kekasihnya.

Mendengar pengakuan Amir, Ponco sangat marah. Ponco langsung mendekati Amir.

"Tidak mungkin Yusti mau pacaran denganmu! Aku tidak sudi memiliki mantu sepertimu," hardik Ponco.

"Sabar, Pak! Kami akan menangani kasus ini. Kalau bisa anak Bapak bawa ke sini untuk jadi saksi," sela Polisi.

Telinga Amir sangat panas mendengar hujatan dari Ponco. "Aku akan membuat anakmu tergila-gila denganku. Tunggu saja pembalasan dariku," gerutu Amir dalam hati.

Ponco memilih pulang untuk menjemput Yusti. Ponco sangat khawatir kalau ucapan Amir benar. "Tidak akan aku restui anakku menikah dengan orang miskin seperti dia!" Gerutu Ponco.

***

Santet Tali Gaib (Panjul Part 6)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang