"Sumber energi bukan hanya dari makanan dan minuman tetapi juga dari senyum manismu."
-Raja & Ratu-
👑👑👑
• Bantu tandain kalau ada typo ygy!
Suasana kelas hening ketika kedatangan seorang guru. Pak Ilham, lelaki paruh baya itu segera mengeluarkan buku penilaiannya, yang biasa ia gunakan untuk mengabsen dan memberikan nilai untuk para muridnya.
"Mohon perhatiannya, saya akan mengabsen," ucapnya. Hal itu tentu saja membuat perhatian seluruh murid tertuju pada Pak Ilham.
"Alina Sari?"
"Hadir!" serunya sembari mengangkat tangan kanannya.
Pak Ilham terus menyebut satu persatu nama-nama siswa-siswi kelas dua belas mipa dua.
"Muhammad Raja Ardiansyah?"
Nama laki-laki itu disebut beberapa kali oleh Pak Ilham, namun tetap saja tidak ada jawaban dari sang pemilik.
"Kemana Raja?" lagi. Pak Ilham kembali bertanya.
Semua murid saling tatap, sambil mengedikkan bahu tanda tidak tahu kemana laki-laki itu pergi.
"Putra? Kemana Raja?"
"Lah kok nanya saya? Saya bukan bapaknya."
Pak Ilham mendengus, "Lebih baik kamu diam saja, kamu terlalu banyak berbicara."
"Perasaan gue salah mulu deh," gerutunya membuat seisi kelas tertawa.
"Ratu, tolong cari Raja. Suruh anak itu kembali ke kelas," ucap Pak Ilham membuat Ratu membelalak lebar.
Pak Ilham mengerutkan kening melihat Putra yang tiba-tiba berdiri, "Kamu kenapa berdiri?"
"Mau cari Raja pak," jawabnya tanpa dosa.
"Nanti pulang sekolah kamu pergi ke dokter, periksa telinga kamu. Bapak curiga telinga kamu bermasalah."
"Tega banget sih, pak," Putra kembali duduk dengan wajah memelas, membuat teman-temannya terkekeh. Rencana Putra untuk makan di kantin pun sirna.
"Ratu, bisa pergi sekarang?" Pak Ilham beralih menatap Ratu, yang juga menatap dirinya.
"Harus saya pak?"
Jujur saja Ratu malas, ia tidak mau berhubungan dengan Raja. Bukan karena perempuan itu benci pada teman sekelasnya itu, hanya saja ia tidak mau Raja berpikir tidak-tidak.
Pak Ilham mengangguk, "Saya percayanya sama kamu."
Ratu menghela napas, "Baik pak," ujarnya pasrah. Ia tidak bisa menolak. Dengan terpaksa, perempuan itu segera keluar kelas untuk menuruti perintah gurunya.
Kaki dan mulutnya sama-sama bergerak. Kedua kakinya berjalan melewati koridor, dan mulutnya bergerak tidak jelas. Mengoceh kesal dengan kelakuan Raja.
Langkah kakinya menelusuri jalan menuju kantin sekolah, perempuan itu curiga kalau Raja ada di kantin. Sepanjang jalan Ratu tak henti-hentinya menggerutu kesal, bagaimana tidak? Hanya karena Raja tidak ada di dalam kelas, dirinyalah yang harus terpaksa keluar kelas untuk mencari laki-laki itu.
Dugaannya tidak meleset sedikitpun, laki-laki yang ia cari memang sedang berada di kantin. Dengan langkah cepat, ia berlari mendekat ke arah Raja.
"Raja!" sentaknya sembari memukul kesal meja yang ditempati Raja. Bukannya kaget, laki-laki itu justru masih santai menyantap baksonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja & Ratu [REVISI]
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU, SEBELUM MEMBACA] SEMENTARA AKU UNPUBLIK DULU, MAU REVISI Ratu tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan mengalami pernikahan saat SMA. Di ajak nikah oleh teman kelasnya sendiri. Laki-laki yang tidak pernah bosan m...