"Mungkin bukan sekarang tetapi suatu saat nanti. Aku sendiri yang akan mengatakan bahwa kamu adalah bagian terpenting dari diri ini."
-Raja & Ratu
👑👑👑
•Bantu tandain kalau ada typo ygy!
Cuaca siang ini terasa sangat panas, bahkan sejak beberapa menit lalu Ratu tak berhenti mengibaskan jilbab bagian depannya saking panasnya. Sekitar lima menit yang lalu, ia duduk di halte sekolah menunggu kedatangan angkutan umum yang akan ia tumpangi untuk pulang menuju rumahnya.
Ratu mendengus melihat kedatangan laki-laki yang beberapa hari ini menjadi bagian dalam hidupnya. Ah, lebih tepatnya yang mengusik dirinya.
"Ngapain lo ke sini?" Ratu langsung melempar pertanyaan saat melihat Raja menghentikan motor miliknya tepat di hadapan Ratu. Lelaki itu melepas helmnya lalu memberikan senyuman termanisnya.
"Assalammualaikum, calon ibu dari anak-anakku."
"Waalaikumussalam, calon pasien RSJ!"
"Waduh, calon istrinya Raja tega banget." Raja mengelus-elus permukaan dadanya.
"Ngaco!" sahut Ratu tak terima. "Lagian ngapain sih lo nyamperin gue? Pulang sana, bunda lo nyariin noh!"
"Bunda kita, Rat. Bunda gue, bunda lo juga."
Ratu melongo tak habis pikir. "Beneran sinting ni anak."
Raja tertawa kecil. "Mau pulang bareng gak?"
"Gak, makasih."
"Gratis ini. Insya Allah, gue anterin selamat sampai tujuan."
"Gak mau."
"Gak asih ah. Maennya tolak-tolakan."
"Lebih gak asik lo sih. Maennya paksa-paksaan."
"Sama calon istri sendiri mah gapapa kali." Raja mengedipkam sebelah matanya.
"Halu lo ketinggian!" cibirnya.
Raja tertawa kecil. "Biarin. Jadi gimana, mau pulang bareng gak?" tawarnya lagi.
Kali ini Ratu tak menjawab. Ia memalingkan wajahnya ke arah jalan raya, berharap angkutan umum lewat agar dirinya bisa terlepas dari jeratan teman sekelasnya itu.
"Percuma lo nunggu, ampe lumutan juga gak ada angkot yang lewat."
Ratu menatap Raja tajam, membuat sang empu menyengir.
"Makanya ayo pulang sama gue daripada lo lumutan di sini."
"Lo kok bawel banget sih?"
"Ke lo doang ini." Raja menaik-turunkan alisnya sambil tersenyum menggoda. "Ayo, jangan sia-siain kesempatan pulang bareng cogan."
"Cogan comberan."
"Astaghfirullah dek." Raja mengusap-usap dadanya. "Gue serius nih. Mending lo bareng gue daripada lo nunggu angkot, percuma gak ada yang lewat jam segini."
"Halah, gak percaya."
"Ih dibilangin. Serius, udah apal banget gue."
Ratu menimang-nimang ucapan Raja. Seperkian menit, ia pun berkata. "Tawarannya masih berlaku?"
Raja mengerjap, kedua bola matanya berbinar. Ia mengangguk cepat sambil tersenyum.
"Masih dong. Tawaran gue bersifat seumur hidup."
Kali ini Ratu tertawa. "Udah kayak KTP aja."
Raja terkekeh, "Jadi, mau pulang bareng gue?" Raja menyodorkan helm kepada Ratu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja & Ratu [REVISI]
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU, SEBELUM MEMBACA] SEMENTARA AKU UNPUBLIK DULU, MAU REVISI Ratu tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan mengalami pernikahan saat SMA. Di ajak nikah oleh teman kelasnya sendiri. Laki-laki yang tidak pernah bosan m...