____________
DIA selalu berandai-andai. Kalau sebelum fajar mereka akan berlari, pergi ke puncak bukit untuk melihat mentari. Bersenda gurau sampai mentari tenggelam lagi. Berlari menuruni bukit, lalu pulang ke rumah hanya untuk dimarahi. Esoknya pergi lagi. Lagi dan lagi.
Tidak ada amarah. Tidak ada tangis. Tidak ada pedang. Tidak ada perang. Tidak ada darah.
Tidak ada kematian.
Dunia yang indah.
Tetapi berkebalikan dengan dunia impiannya, perempuan itu tahu kalau dunia ini tidak hanya sekadar dunia yang indah.
Tetapi juga dunia yang kejam.
Di antara lelap tidurnya, dia selalu berkhayal. Mengenai dunia di mana mereka bisa bebas tertawa. Tentang dirinya dan pemuda pemimpi kebebasan yang menolak untuk terikat pada dunia.
Dunia mereka.
Dunia yang indah dan kejam.
"Di balik tembok ini, ada laut. Tetapi di balik laut itu ... apa yang ada di sana?"
Kenyataan dari perkataan sahabat pirang mereka ada di depan mata. Terbentang begitu luas seolah tidak ada habisnya dengan warna kebiruan yang berkelap-kelip di bawah teriknya mentari.
Airnya menyapu kaki, sejuk, dan menimbulkan sensasi aneh yang membuat perempuan itu berjengit.
Setelahnya tertawa karena ketahuan.
Untungnya saat itu, dia sempat tertawa.
"... hei. Kalau semua musuh di balik laut ini kulenyapkan. Apakah hari itu akan kembali?"
Saat itu dia belum sadar.
Kalau sejak awal mereka sudah ada di jalan yang berbeda.
______
["Apa arti diriku untukmu?"]
["... eh?"]
_____
satu dua, sepuluh, lima belas,
sudah berapa banyak yang dia bunuh?
hanya untuk menghentikan dia yang sekarang ditentangnya?
_____
["Seandainya ... seandainya saja jika waktu itu aku menjawabnya dengan berbeda. Apakah ... apakah semua ini tidak akan terjadi?"]
____
satu, dua, sepuluh, lima belas,
sudah berapa nyawa yang dia buang,
karena percaya dia akan membawa kemenangan?
______
["... Eren ... kumohon ...
... p u l a n g l a h!"]
_____
satu, dua, sepuluh, lima belas,
perempuan itu kehilangan hitungan,
akan semua yang habis di tangannya,
dia memutuskan untuk berhenti,
dan m a t i.
dia sempat memutuskan untuk berhenti,
dan mati.
tapi komandannya berkata,
sesuatu yang seharusnya paling masuk akal,
kalau saat ini bukan hanya tentang mereka,
tetapi juga tentang dunia,
dan jutaan nyawa yang tidak bersalah,
yang akan h i l a n g
di tangan orang yang dia cinta.
["Hanji-san, aku ikut.
"Aku tidak bisa membiarkannya melakukan semu———” ]
dia memutuskan untuk hidup,
dan bertarung,
bukan untuknya,
melainkan untuk dunia,
["Sampai jumpa lagi,
Eren."]
____
f l y - a w a y
untuk memori hari lalu yang h i l a n g,
kumohon,
k e m b a l i l a h.
_____
KAMU SEDANG MEMBACA
fly away
FanfictionSatu-satunya hal yang tersisa dari mereka hanyalah asa untuk menyelamatkan dunia. Dari segala sesat yang terpercik dari ulah mereka. Dari segala ungkap yang gagal mereka suarakan. Dan di lubuk hati yang terdalam, mereka pikir untuk mengulang segala...